Nanga Bulik (ANTARA) - Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) menjadi salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah dalam percepatan pemulihan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi COVID-19.
"Kegiatan ini pemberian bantuan berupa pendanaan yang bisa digunakan sebagai modal tambahan usaha maupun alat dan bahan operasional," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana dihubungi dari Nanga Bulik, Senin.
Ia menjelaskan pendanaan kegiatan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lamandau 2022. Pihaknya berharap program ini membantu meringankan kesulitan operasional pada industri kecil menengah maupun usaha kecil dan menengah dalam menjalankan usaha.
Hendra mengatakan pada 2022 ini Prograk UEP diberikan kepada 35 Keluarga Penerima Manfaat, baik IKM maupun UMKM. Nominal bantuan per KPM adalah Rp5 juta.
"Kami harap bantuan ini dimaksimalkan baik untuk tambahan modal usaha, maupun penyediaan alat dan bahan operasional," tegasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, melalui UEP diharapkan ketahanan ekonomi keluarga bisa lebih kondusif dan mampu bertahan di masa pandemi yang belum jua berakhir.
Pemkab Lamandau terus berupaya memperkuat kemandirian ekonomi berbasis sektor unggulan dan lokal, sejalan dengan visi daerah yakni bergerak cepat membangun Lamandau untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hendra juga mengingatkan IKM maupun UMKM miliki peran penting dalam perekonomian nasional. Yakni memberi layanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, mendukung proses pemerataan, serta mendorong terwujudnya stabilitas nasional.
"UMKM juga menjadi aktor besar penyedia lapangan kerja yang mendukung pendapatan rumah tangga hingga pendapatan nasional," jelasnya.
Sementara itu belum lama ini pihaknya telah menyalurkan bantuan UEP di Kecamatan Sematu Jaya, sekaligus dilaksanakan sosialisasi program bantuan tersebut kepada masyarakat. Bupati juga secara simbolis menyerahkan bantuan kepada masyarakat.
"Kegiatan ini pemberian bantuan berupa pendanaan yang bisa digunakan sebagai modal tambahan usaha maupun alat dan bahan operasional," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana dihubungi dari Nanga Bulik, Senin.
Ia menjelaskan pendanaan kegiatan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lamandau 2022. Pihaknya berharap program ini membantu meringankan kesulitan operasional pada industri kecil menengah maupun usaha kecil dan menengah dalam menjalankan usaha.
Hendra mengatakan pada 2022 ini Prograk UEP diberikan kepada 35 Keluarga Penerima Manfaat, baik IKM maupun UMKM. Nominal bantuan per KPM adalah Rp5 juta.
"Kami harap bantuan ini dimaksimalkan baik untuk tambahan modal usaha, maupun penyediaan alat dan bahan operasional," tegasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, melalui UEP diharapkan ketahanan ekonomi keluarga bisa lebih kondusif dan mampu bertahan di masa pandemi yang belum jua berakhir.
Pemkab Lamandau terus berupaya memperkuat kemandirian ekonomi berbasis sektor unggulan dan lokal, sejalan dengan visi daerah yakni bergerak cepat membangun Lamandau untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hendra juga mengingatkan IKM maupun UMKM miliki peran penting dalam perekonomian nasional. Yakni memberi layanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, mendukung proses pemerataan, serta mendorong terwujudnya stabilitas nasional.
"UMKM juga menjadi aktor besar penyedia lapangan kerja yang mendukung pendapatan rumah tangga hingga pendapatan nasional," jelasnya.
Sementara itu belum lama ini pihaknya telah menyalurkan bantuan UEP di Kecamatan Sematu Jaya, sekaligus dilaksanakan sosialisasi program bantuan tersebut kepada masyarakat. Bupati juga secara simbolis menyerahkan bantuan kepada masyarakat.