Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Palangka Raya, Kalimantan Tengah Nenie Adriati Lambung meminta pemerintah kota setempat mengawasi sejumlah drainase yang sering tersumbat dampak dari intensitas hujan tinggi.
"Pemkot dan masyarakat harus proaktif melihat persoalan tersebut, apalagi dalam beberapa hari ini hujan sering turun dengan intensitas cukup tinggi," kata Nenie di Palangka Raya, Rabu.
Ia menuturkan, drainase yang sering tersumbat berada di kawasan pemukiman warga. Hal tersebut terjadi lantaran banyak lumpur, sampah serta kayu-kayu yang ada pada drainase, sehingga membuat tersumbat.
Maka dari itu, guna mengantisipasinya jangan hanya menunggu pemerintah melakukan aksi. Keaktifan masyarakat menjadi hal utama mencegah terjadinya banjir akibat luapan air di drainase lantaran tidak berfungsi optimal.
"Kami tak henti-hentinya meminta masyarakat meningkatkan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Ini tidaklah susah, seperti membersihkan drainase di sekitar tempat tinggal maupun tempat bekerja," ucapnya.
Selain itu, Nenie yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Palangka Raya mengimbau masyarakat, mengaktifkan kembali gotong royong di setiap kompleks perumahan masing-masing.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat salah satunya mencegah drainase tak berfungsi di pemukiman warga.
"Semoga apa yang kami sudah sampaikan di media sosial maupun media massa, segera ditindaklanjuti masyarakat dan diawasi pemkot, guna mencegah apa yang selama ini menjadi kekhawatiran warga," ungkapnya.
Sementara itu, di awal 2022 Pemkot Palangka Raya gencar-gencarnya melakukan perbaikan infrastruktur baik jalan dan drainase di dalam perkotaan.
"Pemkot dan masyarakat harus proaktif melihat persoalan tersebut, apalagi dalam beberapa hari ini hujan sering turun dengan intensitas cukup tinggi," kata Nenie di Palangka Raya, Rabu.
Ia menuturkan, drainase yang sering tersumbat berada di kawasan pemukiman warga. Hal tersebut terjadi lantaran banyak lumpur, sampah serta kayu-kayu yang ada pada drainase, sehingga membuat tersumbat.
Maka dari itu, guna mengantisipasinya jangan hanya menunggu pemerintah melakukan aksi. Keaktifan masyarakat menjadi hal utama mencegah terjadinya banjir akibat luapan air di drainase lantaran tidak berfungsi optimal.
"Kami tak henti-hentinya meminta masyarakat meningkatkan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Ini tidaklah susah, seperti membersihkan drainase di sekitar tempat tinggal maupun tempat bekerja," ucapnya.
Selain itu, Nenie yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Palangka Raya mengimbau masyarakat, mengaktifkan kembali gotong royong di setiap kompleks perumahan masing-masing.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat salah satunya mencegah drainase tak berfungsi di pemukiman warga.
"Semoga apa yang kami sudah sampaikan di media sosial maupun media massa, segera ditindaklanjuti masyarakat dan diawasi pemkot, guna mencegah apa yang selama ini menjadi kekhawatiran warga," ungkapnya.
Sementara itu, di awal 2022 Pemkot Palangka Raya gencar-gencarnya melakukan perbaikan infrastruktur baik jalan dan drainase di dalam perkotaan.