Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Kenya, Mohamad Hery Saripudin mengatakan Kenya melihat Indonesia memiliki posisi strategis sebagai negara yang besar di kawasan.

"Kenya juga melihat Indonesia yang menjadi Presidensi G20 tahun 2022," ujar Dubes Mohamad Hery Saripudin di sela-sela peresmian pembukaan Kedutaan Besar Kenya di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan Kenya mulai menempatkan Indonesia dalam radar perhatian pemimpin negaranya.

"Mereka melihat Indonesia itu penting apalagi dengan pasar yang besar dan memiliki populasi lebih dari 270 juta. Selain itu, Jakarta ini kan ada sekretariat ASEAN, kalau kita bicara ASEAN itu pasarnya 600 juta lebih," kata Dubes Hery.

Ia mengaku senang dengan dibukanya Kedutaan Besar Kenya di Jakarta.

"Pembukaan Kedubes Kenya di Jakarta memperkuat dan memperluas bidang-bidang kerja sama antara Indonesia dan Kenya," kata Dubes Hery.

Sebenarnya, lanjut dia, Indonesia dan Kenya itu adalah tetangga karena tidak ada negara lain yang memisahkan kedua negara.

"Hanya Samudera Hindia dan itu mempersatukan kita. Jadi itu kenapa Kenya itu sekarang buka Kedutaan Besar di Jakarta. Jadi artinya mereka memandang ini waktunya yang pas untuk buka Kedubes Kenya di Jakarta," kata dia.

Pada 2021, nilai perdagangan Indonesia dan Kenya pertama kali dalam sejarah menembus angka 500 juta dolar AS (Rp7,15 triliun) dengan surplus di pihak Indonesia sebesar lebih dari 90 persen, berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

Angka ini berarti peningkatan lebih dari 35 persen dari angka 2020. Walaupun tren peningkatan telah terlihat sejak 2016,  tren peningkatan bahkan semakin terlihat menguat di tengah pandemi COVID-19 pada 2020.

Sejumlah produk Indonesia yang digemari di Kenya, antara lain produk olahan kelapa sawit, olahan kertas, mi instan, olahan tekstil dan produk elektronik.

Pewarta : Azis Kurmala
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024