Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir memperkirakan potensi ekonomi digital Indonesia akan tumbuh 8 kali lebih cepat dibandingkan PDB.
"Mengenai potensi ekonomi digital Indonesia, ekonomi digital kita akan tumbuh 8 kali lebih cepat daripada pertumbuhan PDB kita," ujar Erick Thohir dalam seminar daring Economic Outlook 2022 di Jakarta, Selasa.
Menurut Menteri BUMN, hal tersebut luar biasa sehingga diperkirakan Indonesia pada tahun 2030 akan memiliki ekonomi digital dengan kontribusi mencapai Rp4.531 triliun. Hal ini tentunya merupakan potensi yang harus sangat diperhatikan selain potensi sumber daya alam.
"Kalau kita melihat di Asia Tenggara, ekonomi digital Indonesia merupakan yang terbesar dan akan terus tumbuh namun secara market. Artinya inovasi dan investasi di startup harus mulai diseimbangkan atau dikembalikan kepada Indonesia, tidak Indonesia hanya dijadikan pasar," kata Erick.
Erick Thohir juga menegaskan bahwa dirinya tidak anti asing, namun dia hanya menekankan pentingnya Indonesia sebagai negara besar dengan potensi ekonomi digital yang luar biasa tersebut harus memiliki peta jalan atau roadmap Indonesia bukan roadmap negara lain. Peta jalan Indonesia ini harus memastikan pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja serta investasi di Indonesia.
"Karena Indonesia terus tumbuh sampai dengan tahun 2045, maka hal ini tentu akan juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi global melalui Indonesia," kata Erick.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggenjot BUMN untuk menjadi katalisator ekonomi digital Indonesia. Menteri BUMN mengatakan Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum perkembangan disrupsi digital. Erick Thohir menyebut kehadiran disrupsi digital tak sekadar memberikan tantangan, melainkan juga membuka kesempatan bagi peningkatan daya saing Indonesia di kancah global.
Besarnya potensi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan akan terus bertumbuh hingga Rp1.736 triliun pada 2025 atau tumbuh signifikan dibandingkan 2015 yang sebesar Rp112 triliun, 2019 yang sebesar Rp560 triliun, dan 2020 yang sebesar Rp616 triliun. Kontribusi terbesar ekonomi digital Indonesia datang dari sektor e-commerce, transportasi, dan makanan, travel daring, dan media daring.
"Mengenai potensi ekonomi digital Indonesia, ekonomi digital kita akan tumbuh 8 kali lebih cepat daripada pertumbuhan PDB kita," ujar Erick Thohir dalam seminar daring Economic Outlook 2022 di Jakarta, Selasa.
Menurut Menteri BUMN, hal tersebut luar biasa sehingga diperkirakan Indonesia pada tahun 2030 akan memiliki ekonomi digital dengan kontribusi mencapai Rp4.531 triliun. Hal ini tentunya merupakan potensi yang harus sangat diperhatikan selain potensi sumber daya alam.
"Kalau kita melihat di Asia Tenggara, ekonomi digital Indonesia merupakan yang terbesar dan akan terus tumbuh namun secara market. Artinya inovasi dan investasi di startup harus mulai diseimbangkan atau dikembalikan kepada Indonesia, tidak Indonesia hanya dijadikan pasar," kata Erick.
Erick Thohir juga menegaskan bahwa dirinya tidak anti asing, namun dia hanya menekankan pentingnya Indonesia sebagai negara besar dengan potensi ekonomi digital yang luar biasa tersebut harus memiliki peta jalan atau roadmap Indonesia bukan roadmap negara lain. Peta jalan Indonesia ini harus memastikan pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja serta investasi di Indonesia.
"Karena Indonesia terus tumbuh sampai dengan tahun 2045, maka hal ini tentu akan juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi global melalui Indonesia," kata Erick.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggenjot BUMN untuk menjadi katalisator ekonomi digital Indonesia. Menteri BUMN mengatakan Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum perkembangan disrupsi digital. Erick Thohir menyebut kehadiran disrupsi digital tak sekadar memberikan tantangan, melainkan juga membuka kesempatan bagi peningkatan daya saing Indonesia di kancah global.
Besarnya potensi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan akan terus bertumbuh hingga Rp1.736 triliun pada 2025 atau tumbuh signifikan dibandingkan 2015 yang sebesar Rp112 triliun, 2019 yang sebesar Rp560 triliun, dan 2020 yang sebesar Rp616 triliun. Kontribusi terbesar ekonomi digital Indonesia datang dari sektor e-commerce, transportasi, dan makanan, travel daring, dan media daring.