Jakarta (ANTARA) - Manajer Italia Roberto Mancini kehilangan kata-kata setelah skuadnya kalah secara mengejutkan 0-1 dari Makedonia Utara yang membuat Azzurri tersingkir dari Piala Dunia untuk kedua kalinya berturut-turut.
Aleksandar Trajkovski mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan itu pada menit kedua waktu tambahan. Ini adalah kekalahan pertama Italia dalam 60 pertandingan kualifikasi Piala Dunia di kandang sendiri.
Kemenangan di Palermo membuat Makedonia Utara yang berada 60 tempat di bawah empat kali juara Piala Dunia Italia dalam peringkat FIFA, akan menghadapi Portugal dalam final playoff Selasa pekan depan.
“Saat ini sulit ngomong apa pun juga, saya tak tahu harus berkata apa,” kata Mancini kepada wartawan seperti dikutip ESPN.
Kekalahan ini juga sangat mengejutkan mengingat tahun lalu sukses menjuarai Piala Eropa 2020 setelah menang dramatis atas Inggris dalam final di Wembley.
“Musim panas lalu adalah kegembiraan terindah, sekarang kekecewaan terbesar. Sulit lagi memikirkan yang lain, saya sangat menyesal untuk para pemain: Saya lebih mencintai mereka malam ini ketimbang Juli lalu."
"Saya pelatih, saya yang pertama bertanggung jawab, anak-anak tidak (perlu bertanggung jawab). Mereka memiliki masa depan yang cerah, mereka pemain-pemain yang kuat untuk masa depan tim nasional. Kami tidak pantas menelan kekalahan ini."
Italia melepaskan 32 tembakan ke gawang sedangkan Makedonia Utara hanya lima. Kiper tim tamu Stole Dimitrievski tampil luar biasa. Tapi dia tidak kesulitan untuk menyelamatkan gawangnya, sebaliknya Italia tidak mencetak gol karena membuang sendiri peluang-peluangnya.
Pelatih Makedonia Utara Blagoja Milevski bisa melihat ironi dari kemenangan terakhir timnya.
"Kami menang berkat gaya Italia melawan Italia, sebuah gol dengan dua tembakan tepat sasaran," kata dia kepada wartawan. "Saya senang sekali atas kemenangan ini, saya bangga kepada orang-orang ini."
Aleksandar Trajkovski mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan itu pada menit kedua waktu tambahan. Ini adalah kekalahan pertama Italia dalam 60 pertandingan kualifikasi Piala Dunia di kandang sendiri.
Kemenangan di Palermo membuat Makedonia Utara yang berada 60 tempat di bawah empat kali juara Piala Dunia Italia dalam peringkat FIFA, akan menghadapi Portugal dalam final playoff Selasa pekan depan.
“Saat ini sulit ngomong apa pun juga, saya tak tahu harus berkata apa,” kata Mancini kepada wartawan seperti dikutip ESPN.
Kekalahan ini juga sangat mengejutkan mengingat tahun lalu sukses menjuarai Piala Eropa 2020 setelah menang dramatis atas Inggris dalam final di Wembley.
“Musim panas lalu adalah kegembiraan terindah, sekarang kekecewaan terbesar. Sulit lagi memikirkan yang lain, saya sangat menyesal untuk para pemain: Saya lebih mencintai mereka malam ini ketimbang Juli lalu."
"Saya pelatih, saya yang pertama bertanggung jawab, anak-anak tidak (perlu bertanggung jawab). Mereka memiliki masa depan yang cerah, mereka pemain-pemain yang kuat untuk masa depan tim nasional. Kami tidak pantas menelan kekalahan ini."
Italia melepaskan 32 tembakan ke gawang sedangkan Makedonia Utara hanya lima. Kiper tim tamu Stole Dimitrievski tampil luar biasa. Tapi dia tidak kesulitan untuk menyelamatkan gawangnya, sebaliknya Italia tidak mencetak gol karena membuang sendiri peluang-peluangnya.
Pelatih Makedonia Utara Blagoja Milevski bisa melihat ironi dari kemenangan terakhir timnya.
"Kami menang berkat gaya Italia melawan Italia, sebuah gol dengan dua tembakan tepat sasaran," kata dia kepada wartawan. "Saya senang sekali atas kemenangan ini, saya bangga kepada orang-orang ini."