Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah memperkirakan 200 pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di kota setempat akan berpartisipasi pada pelaksanaan Pasar Ramadhan 1443 Hijriah.
"Untuk jumlah pastinya belum tahu. Pendataan masih terus berlangsung sampai Jumat nanti. Tapi, estimasi sementara ada lebih dari 200 pedagang atau pelaku UMKM di Pasar Ramadhan," kata Kepala Kepala DPKUKMP Palangka Raya Rawang melalui Kabid Perdagangan, Hadriansyah di Palangka Raya, Rabu.
Diantara produk yang dijajakan pada pasar tahunan itu seperti, aneka makanan berat untuk berbuka puasa, aneka es, aneka makanan ringan dan kue basah termasuk kue bingka pisang, hantaran tatak.
Dia menerangkan, pada pedagang itu nantinya akan tersebar di tujuh titik Pasar Ramadhan yang dikelola pengurus masjid dan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK). Keduanya juga akan memberikan laporan kepada DPKUKMP selaku pembina acara.
"Nantinya para pedagang di Pasar Ramadhan akan berkoordinasi langsung dengan LKK atau pengurus masjid yang menjadi lokasi pasar. Para pengurus ini kemudian akan terus melaporkan perkembangan dan kondisi di pasar kepada kami," katanya.
Pria yang akrab disapa Bang Ado ini menerangkan, sampai saat ini, persiapan pelaksanaan acara tahunan selama Ramadhan di kota setempat mencapai 90 persen lebih.
Selain kesiapan sarana dan prasarana, pihaknya bersama penanggung jawab Pasar Ramadhan di masing-masing lokasi juga mempersiapkan sejumlah kelengkapan.
Diantaranya seperti spanduk yang menginformasikan pedagang dan pengujung wajib menerapkan protokol kesehatan. Pihak LKK dan pengurus masjid juga akan terus berkoordinasi dengan tim Satgas tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota dalam memastikan penerapan prokes.
Hadriansyah mengatakan, pembukaan Pasar Ramadhan di "Kota Cantik" itu direncanakan pada Sabtu. Namun jadwal itu masih dapat berubah, menyesuaikan dengan penetapan awal puasa oleh pemerintah pusat.
"Pada pelaksanaan Pasar Ramadhan ini kami minta pedagang dan pengunjung menerapkan prokes secara ketat. Kita ingin adanya keseimbangan antara upaya menjaga kesehatan dan upaya membangkitkan kembali ekonomi yang terdampak pandemi," demikian Hadriansyah.
"Untuk jumlah pastinya belum tahu. Pendataan masih terus berlangsung sampai Jumat nanti. Tapi, estimasi sementara ada lebih dari 200 pedagang atau pelaku UMKM di Pasar Ramadhan," kata Kepala Kepala DPKUKMP Palangka Raya Rawang melalui Kabid Perdagangan, Hadriansyah di Palangka Raya, Rabu.
Diantara produk yang dijajakan pada pasar tahunan itu seperti, aneka makanan berat untuk berbuka puasa, aneka es, aneka makanan ringan dan kue basah termasuk kue bingka pisang, hantaran tatak.
Dia menerangkan, pada pedagang itu nantinya akan tersebar di tujuh titik Pasar Ramadhan yang dikelola pengurus masjid dan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK). Keduanya juga akan memberikan laporan kepada DPKUKMP selaku pembina acara.
"Nantinya para pedagang di Pasar Ramadhan akan berkoordinasi langsung dengan LKK atau pengurus masjid yang menjadi lokasi pasar. Para pengurus ini kemudian akan terus melaporkan perkembangan dan kondisi di pasar kepada kami," katanya.
Pria yang akrab disapa Bang Ado ini menerangkan, sampai saat ini, persiapan pelaksanaan acara tahunan selama Ramadhan di kota setempat mencapai 90 persen lebih.
Selain kesiapan sarana dan prasarana, pihaknya bersama penanggung jawab Pasar Ramadhan di masing-masing lokasi juga mempersiapkan sejumlah kelengkapan.
Diantaranya seperti spanduk yang menginformasikan pedagang dan pengujung wajib menerapkan protokol kesehatan. Pihak LKK dan pengurus masjid juga akan terus berkoordinasi dengan tim Satgas tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota dalam memastikan penerapan prokes.
Hadriansyah mengatakan, pembukaan Pasar Ramadhan di "Kota Cantik" itu direncanakan pada Sabtu. Namun jadwal itu masih dapat berubah, menyesuaikan dengan penetapan awal puasa oleh pemerintah pusat.
"Pada pelaksanaan Pasar Ramadhan ini kami minta pedagang dan pengunjung menerapkan prokes secara ketat. Kita ingin adanya keseimbangan antara upaya menjaga kesehatan dan upaya membangkitkan kembali ekonomi yang terdampak pandemi," demikian Hadriansyah.