Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Balai Karantina Pertanian Palangka Raya, Kalimantan Tengah Iyus Hidayat mengatakan, berbagai komoditi pertanian hingga tanaman hias asal provinsi setempat kian diminati di pasar ekspor.
"Komoditi pertanian itu berupa karet lempengan, cangkang sawit, eucalyptus sawn timber dan tanaman hias atau ornament plant asal Kalteng," katanya di Palangka Raya, Sabtu.
Terbaru dia telah melaksanakan pelepasan ekspor komoditi yang dilaksanakan secara serentak di berbagai tempat tersebut, di salah satu gudang pemilik karet, PT. Borneo Makmur Lestari di Palangka Raya.
Ia menjelaskan, komoditi ekspor yang dilepas tersebut memiliki nilai ekonomi mencapai Rp28,4 miliar dengan tujuan ke empat negara, meliputi China, Jepang, Hongkong dan Amerika Serikat.
Lebih lanjut Iyus menegaskan, layanan karantina di masa Ramadhan tetap berjalan seperti biasa, dan Karantina Pertanian Palangka Raya tetap membuka layanan sertifikasi ekspor 24/7 dengan sistem piket.
"Dari data lalu lintas komoditi pertanian melalui wilayah kerjanya menunjukkan tren peningkatan positif," paparnya.
Oleh karenanya Iyus optimis upaya peningkatan ekspor yang dicanangkan Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo sebanyak tiga kali lipat bisa terwujud, melalui upaya dan kerja sama semua pihak.
Sementara itu di saat yang sama Presiden Jokowi Widodo dalam rangkaian kunjungan kerja di Jambi juga melepas ekspor komoditi pertanian berupa pinang biji, dengan total volume 126 ton senilai Rp4,069 milliar.
Komoditas unggulan asal sub sektor perkebunan ini menunjukan tren peningkatan nilai yang cukup signifikan. Tercatat secara nasional ekspor komoditi pinang biji pada 2021 sebanyak 215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp5,11 trilliun, meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai pada 2020 yang hanya Rp2,85 triliun.
Selain memberi sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor ini, presiden berpesan agar komoditi yang diekspor harus diolah terlebih dahulu.
"Komoditi pertanian itu berupa karet lempengan, cangkang sawit, eucalyptus sawn timber dan tanaman hias atau ornament plant asal Kalteng," katanya di Palangka Raya, Sabtu.
Terbaru dia telah melaksanakan pelepasan ekspor komoditi yang dilaksanakan secara serentak di berbagai tempat tersebut, di salah satu gudang pemilik karet, PT. Borneo Makmur Lestari di Palangka Raya.
Ia menjelaskan, komoditi ekspor yang dilepas tersebut memiliki nilai ekonomi mencapai Rp28,4 miliar dengan tujuan ke empat negara, meliputi China, Jepang, Hongkong dan Amerika Serikat.
Lebih lanjut Iyus menegaskan, layanan karantina di masa Ramadhan tetap berjalan seperti biasa, dan Karantina Pertanian Palangka Raya tetap membuka layanan sertifikasi ekspor 24/7 dengan sistem piket.
"Dari data lalu lintas komoditi pertanian melalui wilayah kerjanya menunjukkan tren peningkatan positif," paparnya.
Oleh karenanya Iyus optimis upaya peningkatan ekspor yang dicanangkan Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo sebanyak tiga kali lipat bisa terwujud, melalui upaya dan kerja sama semua pihak.
Sementara itu di saat yang sama Presiden Jokowi Widodo dalam rangkaian kunjungan kerja di Jambi juga melepas ekspor komoditi pertanian berupa pinang biji, dengan total volume 126 ton senilai Rp4,069 milliar.
Komoditas unggulan asal sub sektor perkebunan ini menunjukan tren peningkatan nilai yang cukup signifikan. Tercatat secara nasional ekspor komoditi pinang biji pada 2021 sebanyak 215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp5,11 trilliun, meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai pada 2020 yang hanya Rp2,85 triliun.
Selain memberi sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor ini, presiden berpesan agar komoditi yang diekspor harus diolah terlebih dahulu.