Dokter sebut gejala awal hepatitis nyeri perut hingga diare

Rabu, 11 Mei 2022 14:39 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Annisa Rahmania Yulman, Sp. A. menyebutkan gejala awal hepatitis biasanya menyangkut masalah di saluran cerna seperti nyeri perut, mual, muntah, demam hingga diare.

Diare ditandai frekuensi buang air besar (BAB) tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lebih cair daripada biasanya. Feses atau tinja bisa hanya berupa air saja atau air dengan ampas.

Baca juga: Usulan anggota DPR soal atasi hepatitis akut

"Pada anak kecil (bayi-bayi di bawah usia enam bulan) biasanya frekuensi BAB-nya cukup sering tetapi lihat perubahan konsistensinya. Mungkin awalnya ampas kemudian berubah menjadi air. Tetapi kalau rata-rata satu tahun, biasanya kalau frekuensinya sudah lebih dari tiga kali atau lebih dalam sehari sudah disebut diare," ujar Annisa dalam siaran Instagram Live RSUI, Selasa (10/5).

Kemudian, apabila gejala-gejala awal tidak segera mendapatkan penanganan, maka bisa memberat yang ditandai mata atau kuning terlihat kuning, perubahan warna urine menjadi lebih pekat dan cokelat seperti teh hingga penurunan kesadaran.

Perubahan warna feses atau tinja yang menjadi lebih pucat atau putih keabu-abuan juga termasuk gejala bila hepatitis memberat. Warna feses yang dianggap normal yakni kuning cerah, kuning kecokelatan, kuning kehijauan, kuning oranye.

Baca juga: Sosialisasikan pencegahan penyakit hepatitis akut hingga tingkat desa

Annisa menuturkan, hepatitis merupakan peradangan pada hati sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati yang berfungsi untuk metabolisme tubuh, detoks racun dan lainnya.

"Setelah sel hati rusak, nanti bisa berakibat paling berat adalah sel hatinya tidak bisa berfungsi lagi dan tidak kembali ke normal, yang disebut hepatitis akut berat," tutur dia.

Berbicara penyebab, umumnya hepatitis disebabkan virus hepatitis A, B, C, D hingga E, kemudian obat-obatan tertentu dan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan peradangan hati.

Hepatitis akut dan berat beberapa waktu terakhir dilaporkan dialami anak-anak di beberapa negara termasuk Inggris, Irlandia Utara, Spanyol, Amerika Serikat dan Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebab masalah kesehatan belum diketahui secara pasti karena virus umum yang menyebabkan hepatitis virus akut belum terdeteksi pada pasien.

Baca juga: Pakar ingatkan masyarakat agar mewaspadai hepatitis berat

Salah satu hipotesis utama WHO yakni adenovirus atau sekelompok virus umum yang menyebar pada orang-orang dan menyebabkan gejala pernapasan, muntah, dan diare pada anak-anak. Namun, faktor-faktor seperti peningkatan kerentanan di kalangan anak kecil setelah tingkat sirkulasi adenovirus yang lebih rendah selama pandemi COVID-19, potensi munculnya adenovirus baru, serta koinfeksi SARS-CoV-2 saat ini masih diselidiki lebih lanjut oleh WHO.

Annisa menyarankan orang tua yang menemukan satu atau lebih gejala awal hepatitis pada anak segera membawanya ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan.

"Sekarang ini karena sedang ada Kejadian Luar Biasa (KLB), orang tua yang menemukan anaknya satu atau lebih gejala langsung ke faskes untuk mendapatkan penanganan lanjut karena bila sudah masuk fase lanjut kadang-kadang lebih susah diobati dan sulit kembali sehat (pasien)," kata dia.

Terkait tatalaksana, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan sesuai gejala untuk melindungi hati pasien. Kemudian, bila ditemukan ada virus spesifik maka pemberian antivirus spesifik juga bisa dilakukan.

Baca juga: Waspada penyakit hepatitis akut bergejala berat pada anak

Baca juga: Jaga kebersihan makanan cegah hepatitis akut

Baca juga: Kenali jenis hepatitis dan penanggulangannya

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Berikut gejala lupus yang harus diketahui

12 December 2024 13:51 Wib

Tanda-tanda diabetes melitus pada anak dan cara penanganan

10 December 2024 9:36 Wib

Kesibukan bisa bantu kurangi keparahan gejala ADHD pada remaja

17 November 2024 23:27 Wib

Awas! Gejala kanker payudara seringkali tidak terasa pada wanita

13 October 2024 11:47 Wib

Ini gejala kanker paru yang perlu diwaspadai dan perlu deteksi dini

14 August 2024 16:44 Wib
Terpopuler

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 20 December 2024 11:15 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib

Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 18 December 2024 13:30 Wib