Jakarta (ANTARA) - Koordinator Pusat Akreditasi Formula E Jakarta Christian Klein menyatakan pekerja kontraktor diminta menuntaskan proses akreditasi dan menukar kartu akses masuk Sirkuit Formula E Jakarta pada Minggu ini agar dapat izin masuk area sirkuit pada Senin besok.
"Jadi kalau kamu ingin dipersilakan masuk ke sini, tidak sebagai media massa, karena saya tahu mereka tidak seperti kamu. Ini buat pekerja kontraktor seperti yang ada di sini, mereka harus mengambil kartu akses ini supaya mereka bisa bekerja besok," kata Christian di Gerbang Karnaval Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Minggu.
Christian mengatakan akses yang berbentuk kartu itu memiliki kode batang yang harus dipindai ke alat pemindai (scanner) yang berada di setiap pintu masuk Sirkuit Internasional Formula E Jakarta (Jakarta International E-Prix Circuit/JIEC) Ancol.
"Di gerbang, mereka hanya tinggal memindai kode batang di kartu aksesnya, setelah itu baru mereka boleh lanjut," ujar Christian.
Sebelumnya, aturan itu tidak berlaku bagi pekerja kontraktor karena sudah dibekali dengan gelang (wristband) di tangannya oleh operator Formula E (FEO). Gelang itu menjadi penanda bagian dari pekerja kontraktor Formula E Jakarta.
"Hari Minggu ini adalah hari terakhir kamu bisa menggunakan gelang. Karena mulai besok, hingga sepekan mendatang, kami akan menggunakan scanner untuk masuk arena Formula E," ucap Christian.
Mulai Senin besok, pekerja dari sejumlah kontraktor seperti dari Mata Elang Production dan Artha Graha itu boleh masuk ke Sirkuit Ancol, apabila sudah menuntaskan proses akreditasi.
Sementara itu, salah seorang pekerja konstruksi layar LED raksasa dari Mata Elang, Yadi Supriadi, mengatakan proses akreditasi itu tidak sulit karena sudah terdaftar sebelumnya dalam situs web FIA.
"Tadi enggak sih, yang penting kita tunjukkan (bukti) sehabis kita registrasi, sudah langsung bisa menunggu. Sebelumnya kami sudah kirim e-mail sama foto. Jadi selesai, kita disuruh konfirmasi, baru setelah konfirmasi nah baru kita bisa tukar," tutur Yadi.
Yadi mengkonfirmasi kalau petugas akreditasi menanyakan status vaksinasi di aplikasi PeduliLindungi.
"Ya, pakai PeduliLindungi. Tapi kami semua sudah booster (vaksinasi dosis ketiga) sih," ungkap Yadi.
"Jadi kalau kamu ingin dipersilakan masuk ke sini, tidak sebagai media massa, karena saya tahu mereka tidak seperti kamu. Ini buat pekerja kontraktor seperti yang ada di sini, mereka harus mengambil kartu akses ini supaya mereka bisa bekerja besok," kata Christian di Gerbang Karnaval Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Minggu.
Christian mengatakan akses yang berbentuk kartu itu memiliki kode batang yang harus dipindai ke alat pemindai (scanner) yang berada di setiap pintu masuk Sirkuit Internasional Formula E Jakarta (Jakarta International E-Prix Circuit/JIEC) Ancol.
"Di gerbang, mereka hanya tinggal memindai kode batang di kartu aksesnya, setelah itu baru mereka boleh lanjut," ujar Christian.
Sebelumnya, aturan itu tidak berlaku bagi pekerja kontraktor karena sudah dibekali dengan gelang (wristband) di tangannya oleh operator Formula E (FEO). Gelang itu menjadi penanda bagian dari pekerja kontraktor Formula E Jakarta.
"Hari Minggu ini adalah hari terakhir kamu bisa menggunakan gelang. Karena mulai besok, hingga sepekan mendatang, kami akan menggunakan scanner untuk masuk arena Formula E," ucap Christian.
Mulai Senin besok, pekerja dari sejumlah kontraktor seperti dari Mata Elang Production dan Artha Graha itu boleh masuk ke Sirkuit Ancol, apabila sudah menuntaskan proses akreditasi.
Sementara itu, salah seorang pekerja konstruksi layar LED raksasa dari Mata Elang, Yadi Supriadi, mengatakan proses akreditasi itu tidak sulit karena sudah terdaftar sebelumnya dalam situs web FIA.
"Tadi enggak sih, yang penting kita tunjukkan (bukti) sehabis kita registrasi, sudah langsung bisa menunggu. Sebelumnya kami sudah kirim e-mail sama foto. Jadi selesai, kita disuruh konfirmasi, baru setelah konfirmasi nah baru kita bisa tukar," tutur Yadi.
Yadi mengkonfirmasi kalau petugas akreditasi menanyakan status vaksinasi di aplikasi PeduliLindungi.
"Ya, pakai PeduliLindungi. Tapi kami semua sudah booster (vaksinasi dosis ketiga) sih," ungkap Yadi.