Palangka Raya (ANTARA) - Kepolisian Sektor Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah hingga kini masih berupaya mencari seorang pensiunan Polri berpangkat AKBP Yunita Sandey (59) yang diduga hilang secara misterius beberapa waktu lalu di daerah itu.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Budi Santosa melalui Kapolsek Pahandut Kompol Susilowati, Rabu, menuturkan selain melakukan olah TKP ditempat korban, pihaknya juga menanyakan sejumlah kerabatnya agar mengetahui keberadaannya yang bersangkutan, namun tidak membuahkan hasil.

"Sudah satu bulan ini kita melakukan upaya pencarian, namun keberadaan yang bersangkutan belum diketahui. Makanya kami melakukan olah TKP dengan tujuan mendapatkan petunjuk baru, perihal hilangnya pensiunan Polri tersebut," katanya.

Susilowati mengatakan, saat olah TKP di kediaman mantan Perwira Polda Kalteng itu juga memeriksa ruang kamar yang berada di dalam rumahnya.

Baca juga: Tim gabungan fokus pencarian pensiunan Polri di Sungai Kahayan

Disana juga mencari petunjuk atau barang yang selama ini ada kaitannya dengan korban. Kemudian kepolisian juga memintai keterangan suami dan anak dari Yunita Sandye apakah ada mendengar sepeda motor pada sata yang bersangkutan keluar rumah.

"Sampai ini masih belum ada titik terang tentang keberadaan beliau, yang mana Penyidik Reskrim Polsek Pahandut telah memberikan beberapa pertanyaan kepada suaminya yang bernama Punding D. Soandan, terkait hilangnya istrinya sejak tanggal 1 Mei 2022," kata Susilowati.

Ia menambahkan, sebagai informasi berdasarkan keterangan para tetangga, baik suami maupun anak korban, hingga kini belum mau terbuka perihal hilangnya Ibu Yunita Sandye.

"Keterangan suami korban belum secara detail, makanya upaya mencari dan mendapatkan petunjuk baru perihal hilangnya beliau," demikian orang nomor satu di Polsek Pahandut tersebut.

Baca juga: Pencarian pensiunan perwira Polri terus dilakukan di Sungai Kahayan

Diberitakan sebelumnya, mantan perwira Polri tersebut dikabarkan menghilang di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan sejak minggu (1/5/2022) sehari jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Bahkan upaya pencarian tim gabungan dengan menyisir sungai sampai sesuai standar operational procedure (SOP), juga belum membuahkan hasil. 

Karena pada saat itu korban diduga tenggelam karena sepeda motornya ditemukan di sekitar Jembatan Kahayan saat itu.
 

Pewarta : Adi wibowo
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024