Sorong (ANTARA) - SKK Migas menyebutkan bahwa selama delapan tahun tidak ada aktivitas pengeboran eksplorasi minyak bumi di wilayah provinsi Papua Barat.
"Sumur MKS-001 di Kabupaten Sorong adalah sumur eksplorasi pertama yang dibor oleh PT Pertamina EP Cepu Zona 14 setelah delapan tahun tidak ada aktivitas pengeboran eksplorasi di wilayah Papua Barat," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam rilis yang diterima di Sorong, Sabtu.
SKK Migas menyampaikan apresiasi kepada PT Pertamina EP atas kegiatan pemboran sumur eksplorasi di wilayah Sorong Papua Barat tersebut.
"Bumi Papua memiliki potensi migas yang menjanjikan dan saat ini merupakan salah satu kontributor utama dalam pencapaian produksi dan lifting migas secara nasional," ujar Dwi.
Dikatakannya, bahwa matahari terbit dari timur, hal ini memberikan makna yang strategis dan mendalam dalam pengelolaan hulu migas di wilayah Papua.
Setiap kegiatan yang dilakukan, setiap capaian yang dihasilkan di wilayah ini, tentu akan menjadi pemicu semangat bagi kegiatan hulu migas di wilayah lain.
Ia menambahkan bahwa kegiatan eksplorasi akan menjadi kunci bagi upaya penemuan cadangan migas untuk mendukung produksi migas berkelanjutan dan menopang upaya pencapaian target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).*
"Sumur MKS-001 di Kabupaten Sorong adalah sumur eksplorasi pertama yang dibor oleh PT Pertamina EP Cepu Zona 14 setelah delapan tahun tidak ada aktivitas pengeboran eksplorasi di wilayah Papua Barat," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam rilis yang diterima di Sorong, Sabtu.
SKK Migas menyampaikan apresiasi kepada PT Pertamina EP atas kegiatan pemboran sumur eksplorasi di wilayah Sorong Papua Barat tersebut.
"Bumi Papua memiliki potensi migas yang menjanjikan dan saat ini merupakan salah satu kontributor utama dalam pencapaian produksi dan lifting migas secara nasional," ujar Dwi.
Dikatakannya, bahwa matahari terbit dari timur, hal ini memberikan makna yang strategis dan mendalam dalam pengelolaan hulu migas di wilayah Papua.
Setiap kegiatan yang dilakukan, setiap capaian yang dihasilkan di wilayah ini, tentu akan menjadi pemicu semangat bagi kegiatan hulu migas di wilayah lain.
Ia menambahkan bahwa kegiatan eksplorasi akan menjadi kunci bagi upaya penemuan cadangan migas untuk mendukung produksi migas berkelanjutan dan menopang upaya pencapaian target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).*