Jakarta (ANTARA) - Pendiri Yayasan Maria Monique Lastwish sekaligus pencipta lagu Natalia Tjahja membagikan inspirasinya saat membuat lagu berjudul "S for E", yang merupakan lagu tema ASEAN Para Games 2022 yang akan dihelat di Surakarta, Jawa Tengah, 23-30 Juli ini.
"Ini berangkat dari ketika saya tahu Indonesia akan menjadi tuan rumah ASEAN Para Games. Hal itu membuat saya senang sekali. Saya memang sangat mencintai atlet difabel," kata Natalia kepada ANTARA pada Jumat.
Natalia mengungkapkan "S for E", yang merupakan lagu dalam bahasa Inggris, sebenarnya sudah ia buat sejak tahun 2011. Ia mengatakan tidak perlu waktu lama saat itu untuk membuat lirik dan melodi dari lagu yang merupakan singkatan dari "Striving for Equality" tersebut.
"Pada 2011, Tuhan mengizinkan, memberikan karunia untuk saya membuat lirik dan melodi lagu ini. Saya lalu bilang pada diri saya sendiri, bahwa saya akan buat lagu ini, dan tidak ada nilai komersial sampai kapan pun, dan bisa didengarkan di seluruh dunia," kata Natalia.
Lebih lanjut, Natalia menghubungi Rima Ferdianto tiga bulan lalu dan juga meminta restu kepada Presiden Panitia Paralimpiade Indonesia Senny Marbun. Keduanya mendukung dua lagu nonprofit "S for E" dan "Will to Heal".
Untuk penyanyinya, Natalia mengumpulkan penyanyi dari dalam dan luar negeri dalam pembuatan lagu "S for E". Adapun keempat penyanyi yang bergabung menyanyikan lagu ini adalah Delon, Kezia Kaithlyn, Ricardo Ryo dan Yukina Mebuki, mantan penyanyi Takarazuka Revue dari Jepang.
"Saya senang terhubung dengan banyak orang di seluruh dunia melalui lagu ini," kata Yukina Mebuki dalam keterangan tertulis.
Selain itu, musikus dan penata musik Dwiki Dharmawan juga ikut terlibat dalam pembuatan lagu tema ASEAN Para Games ke-11 ini.
"Saya sangat senang dan terharu. Semoga ini bisa menjadi kontribusi yang berharga dan bermanfaat dari musisi untuk ASEAN Para Games XI, dan semoga sukses. Saya merasa sangat terhormat mendapat kesempatan ini," kata Dwiki dalam keterangan tertulis.
Di sisi lain, ia mengungkapkan lagu nonprofit "S for E" dan "Will to Heal" mendapat dukungan penuh dari Sekjen Federasi Olahraga Asean Para, Kolonel Senior Dr. Wandee Tosuwan.
Lebih lanjut, Natalia mengatakan dirinya juga bekerja sama dengan Soe&Su, Super 8mm Studio, dan Ark Animasi untuk mendukung lagu ini. "S for E" sendiri kini sedang dalam proses produksi video musik.
"Saya sangat senang video musik 'S for E' ini mendapat dukungan dari National Paralympic Committee of Indonesia, Paralympic Committee of The Philippines, Majelis Sukan Negara Malaysia, Singapore Disability Sports Council, Paralympic Committee of Thailand, Paralympic Committee of Kamboja,” katanya.
Selain itu, Natalia juga mengucapkan terima kasih untuk Ketua INASPOC Indonesia Gibran Rakabuming Raka.
"Penulis lagu, para penyanyi, penata musik, videografer, penyunting, perupa dan semua tim yang terlibat dalam video ini bekerja secara sukarela dan sepenuh hati," ujar dia mengakhiri.
"Ini berangkat dari ketika saya tahu Indonesia akan menjadi tuan rumah ASEAN Para Games. Hal itu membuat saya senang sekali. Saya memang sangat mencintai atlet difabel," kata Natalia kepada ANTARA pada Jumat.
Natalia mengungkapkan "S for E", yang merupakan lagu dalam bahasa Inggris, sebenarnya sudah ia buat sejak tahun 2011. Ia mengatakan tidak perlu waktu lama saat itu untuk membuat lirik dan melodi dari lagu yang merupakan singkatan dari "Striving for Equality" tersebut.
"Pada 2011, Tuhan mengizinkan, memberikan karunia untuk saya membuat lirik dan melodi lagu ini. Saya lalu bilang pada diri saya sendiri, bahwa saya akan buat lagu ini, dan tidak ada nilai komersial sampai kapan pun, dan bisa didengarkan di seluruh dunia," kata Natalia.
Lebih lanjut, Natalia menghubungi Rima Ferdianto tiga bulan lalu dan juga meminta restu kepada Presiden Panitia Paralimpiade Indonesia Senny Marbun. Keduanya mendukung dua lagu nonprofit "S for E" dan "Will to Heal".
Untuk penyanyinya, Natalia mengumpulkan penyanyi dari dalam dan luar negeri dalam pembuatan lagu "S for E". Adapun keempat penyanyi yang bergabung menyanyikan lagu ini adalah Delon, Kezia Kaithlyn, Ricardo Ryo dan Yukina Mebuki, mantan penyanyi Takarazuka Revue dari Jepang.
"Saya senang terhubung dengan banyak orang di seluruh dunia melalui lagu ini," kata Yukina Mebuki dalam keterangan tertulis.
Selain itu, musikus dan penata musik Dwiki Dharmawan juga ikut terlibat dalam pembuatan lagu tema ASEAN Para Games ke-11 ini.
"Saya sangat senang dan terharu. Semoga ini bisa menjadi kontribusi yang berharga dan bermanfaat dari musisi untuk ASEAN Para Games XI, dan semoga sukses. Saya merasa sangat terhormat mendapat kesempatan ini," kata Dwiki dalam keterangan tertulis.
Di sisi lain, ia mengungkapkan lagu nonprofit "S for E" dan "Will to Heal" mendapat dukungan penuh dari Sekjen Federasi Olahraga Asean Para, Kolonel Senior Dr. Wandee Tosuwan.
Lebih lanjut, Natalia mengatakan dirinya juga bekerja sama dengan Soe&Su, Super 8mm Studio, dan Ark Animasi untuk mendukung lagu ini. "S for E" sendiri kini sedang dalam proses produksi video musik.
"Saya sangat senang video musik 'S for E' ini mendapat dukungan dari National Paralympic Committee of Indonesia, Paralympic Committee of The Philippines, Majelis Sukan Negara Malaysia, Singapore Disability Sports Council, Paralympic Committee of Thailand, Paralympic Committee of Kamboja,” katanya.
Selain itu, Natalia juga mengucapkan terima kasih untuk Ketua INASPOC Indonesia Gibran Rakabuming Raka.
"Penulis lagu, para penyanyi, penata musik, videografer, penyunting, perupa dan semua tim yang terlibat dalam video ini bekerja secara sukarela dan sepenuh hati," ujar dia mengakhiri.