Kuala Kapuas (ANTARA) - Program ekstensifikasi di lahan Food Estate (lumbung pangan) yang direalisasikan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, di desa Batuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, sukses menyulap lahan yang selama 15 tahun terakhir merupakan lahan tidur atau tidak dimanfaatkan, kini menjadi lahan produktif hingga panen raya.
"Program ini, tentunya mendorong penguatan ketahanan pangan nasional," kata Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo, melalui rilisnya kepada Antara terkait panen raya di Desa Batuah, Sabtu.
Menurutnya, hal ini pula yang menjadi pemacu terciptanya program swasembada pangan sebagaimana dicapai pemerintah.
Kebijakan pengembangan pertanian nasional difokuskan pada pengokohan ketahanan pangan, kemandirian pangan dan bermuara pada terwujudnya kedaulatan pangan nasional.
"Peran penting menjaga ketersediaan pangan nasional tidak hanya tugas Kementerian Pertanian, tapi juga merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Penyediaan pangan tersebut terutama yang berasal dari produksi dalam negeri," katanya.
Saat panen raya di Desa Batuah, yang dilakukan oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, bersama Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan RI, Ali Jamil mengatakan, bahwa diperlukan berbagai strategi dan terobosan yang tepat untuk dapat mewujudkan ketersediaan pangan nasional yang cukup dan tangguh.
Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lahan dan air yang ada serta pemberdayaan petani dalam meningkatkan kesejahteraan petani dioptimalkan dengan kegiatan ekstensifikasi lahan mendukung food estate, salah satunya di Kabupaten Kapuas.
"Ekstensifikasi lahan ini merupakan strategi dan terobosan dalam penambahan luas sawah peningkatan produksi beras sebagai upaya menjaga stok cadangan pangan nasional, terutama mengantisipasi krisis pangan," katanya.
Di lokasi ekstensifikasi lahan di Desa Batuah, Kecamatan Basarang, sudah 15-20 tahun tidak pernah ditanam padi. Maka, dengan adanya kegiatan ekstensifikasi lahan dari Kementan ini sangat disambut baik oleh petani.
Baca juga: Program ekstensifikasi Kementan RI di Kapuas sukses bisa panen raya
"Dari total luas lahan food estate, ekstensifikasi di Desa Batuah seluas 430 hektare. Dari jumlah itu yang tertanam seluas 333 hektare. Dari luasan 333 hektare, yang sudah siap panen seluas 100 hektare," terangnya.
Kemudian, lanjutnya, Luas tanaman yang siap dipanen hari ini ada 35 hektare terletak di Rey 6 dan Rey 7. Potensi hasil per hektare 3,5 sampai 4 ton.
"Sedangkan untuk varietas padi yang ditanam petani merupakan varietas padi lokal," kata dia.
Sementara itu, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Kementerian Pertanian yang telah menetapkan wilayahnya sebagai kawasan food estate di Kalimantan Tengah.
"Ada banyak bantuan yang luar biasa dari pusat, sehingga Kabupaten Kapuas semakin dibantu dalam bidang pertanian," demikian Ben Brahim.
Dikatakannya, sejak tujuh tahun lalu wilayahnya telah menjadi lumbung padi dan berkontribusi sebesar 51 persen di Kalimantan Tengah.
"Dan saya bangga kepada masyarakat Kapuas yang begitu gigih dan semangat selalu untuk membuka lahan baru ekstensifikasi. Kita lihat hari ini produksinya 4 ton dan ini padi lokal. Kalau ini padi unggul mungkin bisa mencapai 8 hingga 9 ton," kata Ben.
Ke depan, bupati dua periode ini optimistis sektor pertanian di Kabupaten Kapuas akan terus membaik jika semua di tata dengan baik mulai dari air dan prasarana dan sarana lainnya.
"Harapannya ke depan program ini nanti pelan-pelan akan terus diperbaiki. Saya optimis dengan bantuan Bapak Presiden dan Kementerian Pertanian yang telah mendukung ketahanan pangan di Kalimantan tengah ini, khususnya di Kabupaten Kapuas dan kita yakin serta percaya bahwa Indonesia ke depan menjadi lumbung pangan dunia," demikian Ben Brahim.
Baca juga: Legislator apresiasi kinerja jajaran Diskominfo Kapuas
Baca juga: Pentingnya optimalisasi dalam penyediaan sanitasi menghadapi SSGI
Baca juga: Bupati Kapuas apresiasi turnamen sepak bola KNPI Cup 2022
"Program ini, tentunya mendorong penguatan ketahanan pangan nasional," kata Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo, melalui rilisnya kepada Antara terkait panen raya di Desa Batuah, Sabtu.
Menurutnya, hal ini pula yang menjadi pemacu terciptanya program swasembada pangan sebagaimana dicapai pemerintah.
Kebijakan pengembangan pertanian nasional difokuskan pada pengokohan ketahanan pangan, kemandirian pangan dan bermuara pada terwujudnya kedaulatan pangan nasional.
"Peran penting menjaga ketersediaan pangan nasional tidak hanya tugas Kementerian Pertanian, tapi juga merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Penyediaan pangan tersebut terutama yang berasal dari produksi dalam negeri," katanya.
Saat panen raya di Desa Batuah, yang dilakukan oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, bersama Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan RI, Ali Jamil mengatakan, bahwa diperlukan berbagai strategi dan terobosan yang tepat untuk dapat mewujudkan ketersediaan pangan nasional yang cukup dan tangguh.
Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lahan dan air yang ada serta pemberdayaan petani dalam meningkatkan kesejahteraan petani dioptimalkan dengan kegiatan ekstensifikasi lahan mendukung food estate, salah satunya di Kabupaten Kapuas.
"Ekstensifikasi lahan ini merupakan strategi dan terobosan dalam penambahan luas sawah peningkatan produksi beras sebagai upaya menjaga stok cadangan pangan nasional, terutama mengantisipasi krisis pangan," katanya.
Di lokasi ekstensifikasi lahan di Desa Batuah, Kecamatan Basarang, sudah 15-20 tahun tidak pernah ditanam padi. Maka, dengan adanya kegiatan ekstensifikasi lahan dari Kementan ini sangat disambut baik oleh petani.
Baca juga: Program ekstensifikasi Kementan RI di Kapuas sukses bisa panen raya
"Dari total luas lahan food estate, ekstensifikasi di Desa Batuah seluas 430 hektare. Dari jumlah itu yang tertanam seluas 333 hektare. Dari luasan 333 hektare, yang sudah siap panen seluas 100 hektare," terangnya.
Kemudian, lanjutnya, Luas tanaman yang siap dipanen hari ini ada 35 hektare terletak di Rey 6 dan Rey 7. Potensi hasil per hektare 3,5 sampai 4 ton.
"Sedangkan untuk varietas padi yang ditanam petani merupakan varietas padi lokal," kata dia.
Sementara itu, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Kementerian Pertanian yang telah menetapkan wilayahnya sebagai kawasan food estate di Kalimantan Tengah.
"Ada banyak bantuan yang luar biasa dari pusat, sehingga Kabupaten Kapuas semakin dibantu dalam bidang pertanian," demikian Ben Brahim.
Dikatakannya, sejak tujuh tahun lalu wilayahnya telah menjadi lumbung padi dan berkontribusi sebesar 51 persen di Kalimantan Tengah.
"Dan saya bangga kepada masyarakat Kapuas yang begitu gigih dan semangat selalu untuk membuka lahan baru ekstensifikasi. Kita lihat hari ini produksinya 4 ton dan ini padi lokal. Kalau ini padi unggul mungkin bisa mencapai 8 hingga 9 ton," kata Ben.
Ke depan, bupati dua periode ini optimistis sektor pertanian di Kabupaten Kapuas akan terus membaik jika semua di tata dengan baik mulai dari air dan prasarana dan sarana lainnya.
"Harapannya ke depan program ini nanti pelan-pelan akan terus diperbaiki. Saya optimis dengan bantuan Bapak Presiden dan Kementerian Pertanian yang telah mendukung ketahanan pangan di Kalimantan tengah ini, khususnya di Kabupaten Kapuas dan kita yakin serta percaya bahwa Indonesia ke depan menjadi lumbung pangan dunia," demikian Ben Brahim.
Baca juga: Legislator apresiasi kinerja jajaran Diskominfo Kapuas
Baca juga: Pentingnya optimalisasi dalam penyediaan sanitasi menghadapi SSGI
Baca juga: Bupati Kapuas apresiasi turnamen sepak bola KNPI Cup 2022