Penyesuaian harga BBM dinilai bisa kurangi beban subsidi energi

Kamis, 1 September 2022 15:39 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Unika Atma Jaya Rosdiana Sijabat mengatakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) perlu dilakukan untuk mengurangi beban subsidi energi.

Menurut Rosdiana dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, belanja subsidi energi berpotensi boros hingga mencapai kisaran Rp700 triliun, apabila penyesuaian harga BBM tidak dilakukan.

"Kalau terjadi terus, di tengah naiknya harga minyak dunia, maka APBN akan semakin tertekan. Oleh karena itu, ada urgensi untuk mengurangi subsidi," katanya.

Ia mengatakan pemerintah perlu memberikan sosialisasi yang mendalam terkait kebijakan tersebut mengingat harga minyak dunia sedang mengalami kenaikan dan harga BBM di Indonesia termasuk murah dibandingkan negara-negara ASEAN.

"Kita termasuk kelompok tiga negara yang harga BBM-nya murah. Kalau kita bandingkan dengan Amerika Serikat dan negara maju sekalipun, itu harga jual BBM-nya rata-rata Rp17.500," katanya.

Baca juga: Jokowi : Subsidi BBM masih dihitung dengan hati-hati

Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan subsidi dan kompensasi energi bisa membengkak menjadi Rp698 triliun dari target dalam Perpres 98 Tahun 2022 sebesar Rp502,4 triliun.

Dengan demikian, menurut dia, terdapat potensi penambahan subsidi dan kompensasi energi sebanyak Rp195,6 triliun.

Ia menyebut membengkaknya subsidi dan kompensasi energi ini disebabkan oleh semakin melebarnya selisih Harga Jual Eceran (HJE) dengan harga keekonomian untuk bahan bakar jenis Solar, Pertalite, Pertamax dan Gas LPG 3 kilogram (kg).

Baca juga: Hyundai tanggapi isu kenaikan harga BBM

Melebarnya selisih harga ini disebabkan oleh naiknya asumsi Indonesian Crude Price (ICP) menjadi 105 dolar AS per barel yang mengikuti harga minyak di tingkat global, dan naiknya asumsi nilai tukar rupiah menjadi Rp14.700 per dolar AS.

Saat ini HJE solar sebesar Rp5.150 per liter dengan harga keekonomiannya mencapai Rp13.950 per liter dan HJE pertalite sebesar Rp7.650 per liter dengan harga keekonomiannya mencapai Rp14.450 per liter.

Kemudian HJE Pertamax sebesar Rp12.500 per liter sedangkan harga keekonomiannya mencapai Rp17.300 per liter dan HJE LPG 3 kilogram sebesar Rp4.250 per kilogram, dengan harga keekonomiannya mencapai Rp18.500 per kilogram.

Baca juga: Bansos hadapi kenaikan BBM sebagai upaya menjaga kelompok rentan

Baca juga: Pertamina resmi turunkan harga BBM nonsubsidi per 1 September 2022

Baca juga: Jokowi mulai bagikan BLT pengalihan subsidi BBM

Pewarta : Satyagraha
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Bahlil : Ada tiga opsi penyaluran subsidi BBM tepat sasaran

14 November 2024 9:09 Wib

DPKUKMP Palangka Raya dan Pertamina kolaborasi gelar operasi pasar elpiji subsidi

01 October 2024 18:55 Wib

Polisi tangkap nelayan diduga timbun minyak tanah subsidi

16 September 2024 14:55 Wib

Pembatasan BBM subsidi bantu kelas menengah nikmati udara bersih

14 September 2024 14:00 Wib

DPKUKMP Palangka Raya gencar awasi distribusi elpiji subsidi di pangkalan

08 September 2024 20:53 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib