Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan bahwa Angkatan Laut (AL) Indonesia saat ini telah mendunia dan setara AL di luar negeri.
"Jangan ragu, kami sudah setara dengan tugas yang selalu diemban dan hadir dalam setiap kegiatan di luar negeri," katanya di KRI Dewaruci, Jakarta, Jumat.
Penegasan itu disampaikan Yudo saat melakukan silaturahim bersama sejumlah pimpinan media massa nasional di atas KRI Dewaruci yang berlayar di Teluk Jakarta.
Yudo mempertontonkan upaya penyelamatan sandera dan pembajakan kapal oleh sejumlah pasukan khusus yang dimilik TNI AL.
Selain itu, diperlihatkan pula KRI Sultan Iskandar Muda yang baru menyelesaikan tugas Maritime Task Force (MTF) di Lebanon, selama satu setengah tahun. MTF merupakan suatu tugas di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mengemban tanggung jawab untuk mendukung Angkatan laut Lebanon dalam mengawasi perairan teritorial mereka.
"Dengan kekuatan yang ada, kami siap menjaga kedaulatan NKRI," ujarnya.
Dia menegaskan prajurit angkatan laut bertugas memberikan jaminan keamanan kepada para pihak yang menggunakan jalur pelayaran laut Indonesia.
"Kami memberikan jaminan keamanan navigasi maupun jaminan keamanan pelayaran dari perompakan," katanya.
Sebagai negara kepulauan, kata dia, TNI AL menjalankan tugas pokoknya menjaga persatuan, kesatuan, keutuhan, dan kedaulatan wilayah NKRI.
"Itu sudah harga mati," ujarnya.
Terkait program ke depan, Yudo mengatakan akan menyesuaikan dengan perkembangan situasi, kondisi, dan ancaman yang ada.
"Selama ini ancamannya di perbatasan saja, seperti penyeludupan pekerja migran ilegal hingga perampokan kapal," jelasnya.
Untuk itu, Yudo menegaskan telah memperkuat armada laut di sepuluh perbatasan Indonesia serta menggelar patroli laut terkoordinasi dengan negara-negara sahabat.
"Jangan ragu, kami sudah setara dengan tugas yang selalu diemban dan hadir dalam setiap kegiatan di luar negeri," katanya di KRI Dewaruci, Jakarta, Jumat.
Penegasan itu disampaikan Yudo saat melakukan silaturahim bersama sejumlah pimpinan media massa nasional di atas KRI Dewaruci yang berlayar di Teluk Jakarta.
Yudo mempertontonkan upaya penyelamatan sandera dan pembajakan kapal oleh sejumlah pasukan khusus yang dimilik TNI AL.
Selain itu, diperlihatkan pula KRI Sultan Iskandar Muda yang baru menyelesaikan tugas Maritime Task Force (MTF) di Lebanon, selama satu setengah tahun. MTF merupakan suatu tugas di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mengemban tanggung jawab untuk mendukung Angkatan laut Lebanon dalam mengawasi perairan teritorial mereka.
"Dengan kekuatan yang ada, kami siap menjaga kedaulatan NKRI," ujarnya.
Dia menegaskan prajurit angkatan laut bertugas memberikan jaminan keamanan kepada para pihak yang menggunakan jalur pelayaran laut Indonesia.
"Kami memberikan jaminan keamanan navigasi maupun jaminan keamanan pelayaran dari perompakan," katanya.
Sebagai negara kepulauan, kata dia, TNI AL menjalankan tugas pokoknya menjaga persatuan, kesatuan, keutuhan, dan kedaulatan wilayah NKRI.
"Itu sudah harga mati," ujarnya.
Terkait program ke depan, Yudo mengatakan akan menyesuaikan dengan perkembangan situasi, kondisi, dan ancaman yang ada.
"Selama ini ancamannya di perbatasan saja, seperti penyeludupan pekerja migran ilegal hingga perampokan kapal," jelasnya.
Untuk itu, Yudo menegaskan telah memperkuat armada laut di sepuluh perbatasan Indonesia serta menggelar patroli laut terkoordinasi dengan negara-negara sahabat.