Jakarta (ANTARA) - Santan merupakan salah satu bahan masakan yang banyak digunakan untuk memasak kuliner khas nusantara seperti sayur lodeh, rendang, opor ayam, soto betawi, hingga gulai.
Seiring waktu, penggunaan santan juga semakin mudah dan praktis berkat adanya produk santan kemasan, sehingga tak perlu lagi repot-repot memarut kelapa.
Namun saat memasak menggunakan santan, masalah yang paling sering dihadapi adalah santan yang pecah karena kandungan lemak dan air pada santan terpisah. Rasa santan yang seharusnya gurih pun berubah menjadi hambar.
Baca juga: Lima bahan yang membuat olahan daging kambing lebih lezat
Food Content Creator dan Founder Natural Cooking Club Fatmah Bahalwan membagikan tips agar santan tidak pecah saat dimasak. Menurut Fatmah, kesalahan umum yang biasanya dilakukan adalah memasukkan santan di waktu yang tidak tepat.
"Misalnya masak lodeh. Pastikan untuk masukkan santannya ketika airnya sudah mendidih. Jadi lodehnya kasih air dulu, masukkan bumbunya dulu, sayurannya dulu, lalu biarkan mendidih," kata Fatmah saat bertemu media di Jakarta, Jumat.
"Setelah mendidih, santannya dimasukkan terakhir, lalu aduk rata. Biarkan mendidih sekali lagi, insya Allah santannya enggak akan pecah," lanjutnya.
Selain itu, Fatmah juga mengingatkan untuk memasukkan santan sesuai dengan banyaknya masakan. Jika hanya satu panci yang kuahnya satu liter, maka gunakanlah santan kemasan ukuran 65 mililiter.
"Tapi kalau untuk masak dalam jumlah yang banyak, misalnya nasi uduk untuk 100 orang. Berarti, kan harus masak kira-kira 10 kilogram beras. Berarti perlu santan yang ukuran kemasannya lebih besar," kata Fatmah.
"Supaya enggak pecah ya sama. Masak dulu air yang untuk bikin aronnya, lalu masukkan santannya, aduk, baru beras masuk," pungkasnya.
Seiring waktu, penggunaan santan juga semakin mudah dan praktis berkat adanya produk santan kemasan, sehingga tak perlu lagi repot-repot memarut kelapa.
Namun saat memasak menggunakan santan, masalah yang paling sering dihadapi adalah santan yang pecah karena kandungan lemak dan air pada santan terpisah. Rasa santan yang seharusnya gurih pun berubah menjadi hambar.
Baca juga: Lima bahan yang membuat olahan daging kambing lebih lezat
Food Content Creator dan Founder Natural Cooking Club Fatmah Bahalwan membagikan tips agar santan tidak pecah saat dimasak. Menurut Fatmah, kesalahan umum yang biasanya dilakukan adalah memasukkan santan di waktu yang tidak tepat.
"Misalnya masak lodeh. Pastikan untuk masukkan santannya ketika airnya sudah mendidih. Jadi lodehnya kasih air dulu, masukkan bumbunya dulu, sayurannya dulu, lalu biarkan mendidih," kata Fatmah saat bertemu media di Jakarta, Jumat.
"Setelah mendidih, santannya dimasukkan terakhir, lalu aduk rata. Biarkan mendidih sekali lagi, insya Allah santannya enggak akan pecah," lanjutnya.
Selain itu, Fatmah juga mengingatkan untuk memasukkan santan sesuai dengan banyaknya masakan. Jika hanya satu panci yang kuahnya satu liter, maka gunakanlah santan kemasan ukuran 65 mililiter.
"Tapi kalau untuk masak dalam jumlah yang banyak, misalnya nasi uduk untuk 100 orang. Berarti, kan harus masak kira-kira 10 kilogram beras. Berarti perlu santan yang ukuran kemasannya lebih besar," kata Fatmah.
"Supaya enggak pecah ya sama. Masak dulu air yang untuk bikin aronnya, lalu masukkan santannya, aduk, baru beras masuk," pungkasnya.