Sidoarjo (ANTARA) - Dua penerbang pesawat latih TNI Angkatan Laut jenis Bonanza G-36 T-2503 yang jatuh di Selat Madura dimakamkan berdampingan di Makam Bahagia TNI AL Wilayah Timur, Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Jumat.
Dua penerbang tersebut yakni Kapten Laut (Anumerta) Yudistira Eka Permadi dan kopilot Letnan Satu Laut (Anumerta) Dendy Kresna Bhakti.
Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda Laksamana Muda Dwika Tjahja Setiawan bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman yang dilakukan secara militer.
"Suasana duka hantarkan kepergian anumerta. Duka merupakan hal wajar ditinggalkan orang kasih. Sebagai insan hamba tuhan sabar dan tawakal kebesaran yang maha pencipta," katanya saat sambutan pemakaman yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono tersebut.
Ia mengatakan, kedua almarhum selama hidup memberikan contoh tutur kata dan budi pekerti yang baik serta dedikasi yang tinggi kepada bangsa dan negara.
"Mari bersama sama doakan arwah kedua almarhum bisa diterima Allah diampuni dosanya dan jasa-jasanya selalu dikenang," ujarnya.
Sebagai inspektur upacara, kata dia, atas nama bangsa dan negara mengucapkan bela sungkawa memohon kepada Tuhan.
Dalam pemakaman tersebut juga dihadiri keluarga pilot yang meninggal dunia saat menjalankan tugas.
Sebelum dimakamkan, kedua jenazah pilot tersebut disemayamkan di Wisma Perwira di dalam komplek Puspenerbal.
Baca juga: Tim temukan titik lokasi jatuh Pesawat Bonanza TNI AL
Baca juga: Pesawat Bonanza ditemukan di kedalaman 15 meter
Sebelumnya, sebuah pesawat udara (Pasud) latih jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI AL mengalami kecelakaan dan jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Jawa Timur, Rabu (7/9).
"Pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat melaksanakan latihan dengan KRI-KRI di jajaran Koarmada II," kata Kepala Dinas Penerangan Koarmada II Letkol Asep Aryansyah melalui keterangan tertulisnya di Surabaya.
Menurut Letkol Asep, untuk penyebab jatuhnya pesawat T-2503, hingga saat ini masih belum diketahui.
Dua penerbang tersebut yakni Kapten Laut (Anumerta) Yudistira Eka Permadi dan kopilot Letnan Satu Laut (Anumerta) Dendy Kresna Bhakti.
Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda Laksamana Muda Dwika Tjahja Setiawan bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman yang dilakukan secara militer.
"Suasana duka hantarkan kepergian anumerta. Duka merupakan hal wajar ditinggalkan orang kasih. Sebagai insan hamba tuhan sabar dan tawakal kebesaran yang maha pencipta," katanya saat sambutan pemakaman yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono tersebut.
Ia mengatakan, kedua almarhum selama hidup memberikan contoh tutur kata dan budi pekerti yang baik serta dedikasi yang tinggi kepada bangsa dan negara.
"Mari bersama sama doakan arwah kedua almarhum bisa diterima Allah diampuni dosanya dan jasa-jasanya selalu dikenang," ujarnya.
Sebagai inspektur upacara, kata dia, atas nama bangsa dan negara mengucapkan bela sungkawa memohon kepada Tuhan.
Dalam pemakaman tersebut juga dihadiri keluarga pilot yang meninggal dunia saat menjalankan tugas.
Sebelum dimakamkan, kedua jenazah pilot tersebut disemayamkan di Wisma Perwira di dalam komplek Puspenerbal.
Baca juga: Tim temukan titik lokasi jatuh Pesawat Bonanza TNI AL
Baca juga: Pesawat Bonanza ditemukan di kedalaman 15 meter
Sebelumnya, sebuah pesawat udara (Pasud) latih jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI AL mengalami kecelakaan dan jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Jawa Timur, Rabu (7/9).
"Pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat melaksanakan latihan dengan KRI-KRI di jajaran Koarmada II," kata Kepala Dinas Penerangan Koarmada II Letkol Asep Aryansyah melalui keterangan tertulisnya di Surabaya.
Menurut Letkol Asep, untuk penyebab jatuhnya pesawat T-2503, hingga saat ini masih belum diketahui.