Jakarta (ANTARA) - Dua perusahaan asuransi jiwa yakni PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) menghadirkan inovasi produk baru PRUSolusi Sehat Plus dan PRUSolusi Sehat Plus Pro Syariah.
"Keduanya merupakan asuransi kesehatan murni yang hadir untuk menjawab berbagai tantangan seluruh keluarga Indonesia dengan manfaat komprehensif dan fleksibel untuk melindungi kebahagiaan dan mimpi keluarga Indonesia," kata Premraj Thuraisingam, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia dalam siaran pers pada Senin.
PRUSolusi Sehat Plus Pro dan PRUSolusi Sehat Plus Pro Syariah memberikan perlindungan menyeluruh mulai dari pra perawatan inap, perawatan inap hingga perawatan lanjutan pasca rawat inap. Keduanya juga mencakup metode pengobatan medis modern maupun tradisional serta tersedia dalam beragam pilihan plan berdasarkan wilayah pertanggungan, tipe dan batas harga kamar sesuai prioritas keluarga.
Baca juga: Cara ajukan asuransi kesehatan bagi pemilik riwayat penyakit
Sementara itu, Paul Setio Kartono, Chief Financial Officer Prudential Syariah berharap produk ini dapat menjangkau dan melindungi lebih banyak masyarakat Indonesia, sesuai prinsip "Syariah untuk Semua".
Menurut survei Prudential, 56,5 persen responden usia produktif mengaku bahwa mayoritas tabungan untuk sebagai dana darurat hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari selama tiga atau kurang dari tiga bulan .
"Di tengah biaya hidup yang terus meningkat, ditambah risiko sakit yang proses perawatannya kompleks dan membutuhkan anggaran besar, dibutuhkan perencanaan keuangan yang baik agar tidak membebani keluarga."
Annisa Steviani, CFP, AEPP, perencana keuangan keluarga mengatakan tantangan keluarga berasal dari faktor eksternal (inflasi, biaya kesehatan, hingga jumlah dan jenis penyakit yang meluas) dan faktor internal (kondisi finansial serta financial behavior).
Ada empat pos yang dikhawatirkan oleh 22 persen masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia, di antaranya; dana masa tua, biaya kesehatan akibat penyakit serius atau kecelakaan, pengeluaran bulanan dan dana pendidikan.
"Di kondisi kita yang mulai mencoba kembali bangkit ini, hampir dua dari tiga masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah (64 persen) mengakui bahwa kesehatan adalah biaya yang mereka sangat mengkhawatirkan ."
Dengan fakta tersebut, Annisa menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang strategis seperti dana darurat yang besarannya berkisar 6-12 kali lipat pengeluaran – sesuai kondisi dan tujuan keuangan tiap keluarga .
"On top of that, sisihkan juga dana untuk polis asuransi kesehatan sehingga keluarga tetap terlindungi jika terjadi hal-hal ‘pasti’ yang tidak diinginkan, seperti sakit, kecelakaan lalu lintas hingga kematian. Pilih asuransi yang mampu memberikan manfaat komplet sesuai kemampuan dan kebutuhan keluarga tanpa mengganggu pos keuangan lainnya," kata Annisa.
Baca juga: Apa saja manfaat dari asuransi kesehatan?
Baca juga: Penyakit ini jarang ditanggung asuransi kesehatan
Baca juga: Bagaimana cara klaim asuransi ?
"Keduanya merupakan asuransi kesehatan murni yang hadir untuk menjawab berbagai tantangan seluruh keluarga Indonesia dengan manfaat komprehensif dan fleksibel untuk melindungi kebahagiaan dan mimpi keluarga Indonesia," kata Premraj Thuraisingam, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia dalam siaran pers pada Senin.
PRUSolusi Sehat Plus Pro dan PRUSolusi Sehat Plus Pro Syariah memberikan perlindungan menyeluruh mulai dari pra perawatan inap, perawatan inap hingga perawatan lanjutan pasca rawat inap. Keduanya juga mencakup metode pengobatan medis modern maupun tradisional serta tersedia dalam beragam pilihan plan berdasarkan wilayah pertanggungan, tipe dan batas harga kamar sesuai prioritas keluarga.
Baca juga: Cara ajukan asuransi kesehatan bagi pemilik riwayat penyakit
Sementara itu, Paul Setio Kartono, Chief Financial Officer Prudential Syariah berharap produk ini dapat menjangkau dan melindungi lebih banyak masyarakat Indonesia, sesuai prinsip "Syariah untuk Semua".
Menurut survei Prudential, 56,5 persen responden usia produktif mengaku bahwa mayoritas tabungan untuk sebagai dana darurat hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari selama tiga atau kurang dari tiga bulan .
"Di tengah biaya hidup yang terus meningkat, ditambah risiko sakit yang proses perawatannya kompleks dan membutuhkan anggaran besar, dibutuhkan perencanaan keuangan yang baik agar tidak membebani keluarga."
Annisa Steviani, CFP, AEPP, perencana keuangan keluarga mengatakan tantangan keluarga berasal dari faktor eksternal (inflasi, biaya kesehatan, hingga jumlah dan jenis penyakit yang meluas) dan faktor internal (kondisi finansial serta financial behavior).
Ada empat pos yang dikhawatirkan oleh 22 persen masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia, di antaranya; dana masa tua, biaya kesehatan akibat penyakit serius atau kecelakaan, pengeluaran bulanan dan dana pendidikan.
"Di kondisi kita yang mulai mencoba kembali bangkit ini, hampir dua dari tiga masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah (64 persen) mengakui bahwa kesehatan adalah biaya yang mereka sangat mengkhawatirkan ."
Dengan fakta tersebut, Annisa menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang strategis seperti dana darurat yang besarannya berkisar 6-12 kali lipat pengeluaran – sesuai kondisi dan tujuan keuangan tiap keluarga .
"On top of that, sisihkan juga dana untuk polis asuransi kesehatan sehingga keluarga tetap terlindungi jika terjadi hal-hal ‘pasti’ yang tidak diinginkan, seperti sakit, kecelakaan lalu lintas hingga kematian. Pilih asuransi yang mampu memberikan manfaat komplet sesuai kemampuan dan kebutuhan keluarga tanpa mengganggu pos keuangan lainnya," kata Annisa.
Baca juga: Apa saja manfaat dari asuransi kesehatan?
Baca juga: Penyakit ini jarang ditanggung asuransi kesehatan
Baca juga: Bagaimana cara klaim asuransi ?