Surabaya (ANTARA) - Ratusan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menggelar aksi damai di depan Mapolda Jawa Timur, Rabu untuk menuntut pencopotan Kapolda Jatim pascatragedi Kanjuruhan.
"Aksi siang ini kami menuntut kepolisian mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan. Terutama penembakan gas air mata," kata koordinator aksi, Husni Nurin.
Baca juga: Jokowi telah telepon Presiden FIFA bahas Tragedi Kanjuruhan
Selain itu, lanjut dia, pihaknya menuntut Polri mencopot Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dari jabatannya. Menurut dia, Kapolda Jatim harus tanggung jawab atas meninggalnya ratusan orang.
Menurut Husni, Kapolda harus dicopot karena merupakan pimpinan tertinggi Polri di Jawa Timur.
"Maka harus legowo, tidak cukup hanya meminta maaf saja," kata dia.
Baca juga: Panglima TNI periksa unsur pimpinan terkait Tragedi Kanjuruhan
Kasubdit Sosbud Intelkam Polda Jatim, AKBP Agus Prasetyo mengatakan, pihaknya memahami apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa.
"Kami memahami apa yang disampaikan adalah baik. Oleh karena itu kami akan menyampaikan kepada Kapolda melalui Direktur Intelkam Polda Jatim," ujar dia.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta meminta maaf terkait pengamanan di Stadion Kanjuruhan sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.
Baca juga: Polisi dan suporter di Palangka Raya doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan
"Saya prihatin sekaligus meminta maaf jika di dalam proses pengamanan yang berjalan terdapat kekurangan," kata Kapolda di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Selasa (4/10).
Dia berjanji melakukan evaluasi terkait pola pengamanan yang digunakan saat pertandingan sepak bola.
"Ke depannya akan kami evaluasi bersama pihak terkait. Harapannya ke depan adalah pertandingan sepakbola yang aman nyaman dan menggerakkan ekonomi," katanya.
Baca juga: Aremania Palangka Raya minta usut tuntas tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Data korban tragedi Kanjuruhan diperbarahui menjadi 131 orang meninggal
"Aksi siang ini kami menuntut kepolisian mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan. Terutama penembakan gas air mata," kata koordinator aksi, Husni Nurin.
Baca juga: Jokowi telah telepon Presiden FIFA bahas Tragedi Kanjuruhan
Selain itu, lanjut dia, pihaknya menuntut Polri mencopot Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dari jabatannya. Menurut dia, Kapolda Jatim harus tanggung jawab atas meninggalnya ratusan orang.
Menurut Husni, Kapolda harus dicopot karena merupakan pimpinan tertinggi Polri di Jawa Timur.
"Maka harus legowo, tidak cukup hanya meminta maaf saja," kata dia.
Baca juga: Panglima TNI periksa unsur pimpinan terkait Tragedi Kanjuruhan
Kasubdit Sosbud Intelkam Polda Jatim, AKBP Agus Prasetyo mengatakan, pihaknya memahami apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa.
"Kami memahami apa yang disampaikan adalah baik. Oleh karena itu kami akan menyampaikan kepada Kapolda melalui Direktur Intelkam Polda Jatim," ujar dia.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta meminta maaf terkait pengamanan di Stadion Kanjuruhan sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.
Baca juga: Polisi dan suporter di Palangka Raya doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan
"Saya prihatin sekaligus meminta maaf jika di dalam proses pengamanan yang berjalan terdapat kekurangan," kata Kapolda di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Selasa (4/10).
Dia berjanji melakukan evaluasi terkait pola pengamanan yang digunakan saat pertandingan sepak bola.
"Ke depannya akan kami evaluasi bersama pihak terkait. Harapannya ke depan adalah pertandingan sepakbola yang aman nyaman dan menggerakkan ekonomi," katanya.
Baca juga: Aremania Palangka Raya minta usut tuntas tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Data korban tragedi Kanjuruhan diperbarahui menjadi 131 orang meninggal