Pangkalan Bun (ANTARA) - Pawai Nasi Adab kembali digelar untuk memeriahkan Hari Jadi ke-63 Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, setelah ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.
"Kegiatan ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran kepada masyarakat, khususnya generasi muda agar menjaga dan melestarikan budaya lokal maupun nasional," kata Penjabat Bupati Kobar, Anang Dirjo di Pangkalan Bun, Kamis.
Dia mengatakan, semua pihak patut bersyukur karena kegiatan yang sempat tidak bisa dilaksanakan ini kembali terlaksana. Ini sekaligus menjadi hiburan bagi masyarakat Kobar dan daerah sekitarnya.
Anang Dirjo juga mengatakan, kegiatan yang diikuti oleh seluruh stakeholder ini bisa menjadi sebuah indikator bahwa pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Kobar bahu-membahu dalam menjaga warisan budaya dan pembangunan di daerah.
"Mari seluruh instansi pemerintah maupun swasta dan masyarakat berperan aktif sesuai profesi masing-masing, bahu-membahu dan bersinergi menghadapi tantangan yang ada dalam membangun Kobar yang lebih jaya," Ujarnya.
Dalam pawai Nasi Adab yang dilaksanakan di kawasan di Jalan Pangeran Antasari Kelurahan Raja, terlihat antusias peserta dan masyarakat yang sudah memadati jalur tersebut sejak subuh hari.
Kapolres Kobar, Ajun Komisaris Besar Bayu Wicaksono mengatakan, bahwa selama kegiatan pawai Nasi Adab, jajarannya harus menutup beberapa ruas jalan yang menjadi rute peserta pawai.
"Kita menurunkan sekitar 50 personel dan akan dibantu oleh jajaran lainnya, seperti dari Satpol PP, dan Dinas Perhubungan dalam pengamanan pawai Nasi Adab ini," Ujarnya.
Normala, salah satu pengunjung pada kegiatan pawai nasi adab ini mengatakan bahwa kegiatan ini sangat ramai, dan bisa menjadi perputaran ekonomi bagi pedagang, karena banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan yang dilalui peserta pawai.
"Saya baru sekitar dua minggu tinggal di Pangkalan Bun, dan ini menurut saya cukup menghibur bagi masyarakat," ucapnya singkat.
Diketahui pawai Nasi Adab merupakan kegiatan rutin tahunan yang selalu digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Kotawaringin Barat. Pawai tersebut diikuti peserta dari satuan organisasi perangkat daerah setempat, pemerintah desa dan kelurahan, BUMN dan swasta serta pelajar tingkat dasar dan mahasiswa.
Dalam pawai tersebut, nasi tumpeng berwarna kuning dan kembang serai, yakni sebuah kembang yang terbuat dari batang lidi yang dibalut kertas minyak, menjadi ornamen wajib yang harus dibawa oleh setiap rombongan peserta. Pawai tersebut juga dikonsep sebagai ajang perlombaan untuk memberi semangat setiap peserta menampilkan yang terbaik.
Baca juga: Kementerian Koperasi dan UKM dorong pembangunan pabrik sawit di Kobar
Baca juga: Dukung Pengembangan Wisata, DPUPR Kobar tingkatkan kualitas jalan pesisir
Baca juga: Pemkab Kobar kucurkan dana Rp45 miliar untuk perbaikan jalan