Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif Prancis sekaligus mitra dari Nissan Motor Co, Renault SA, tengah dalam pembicaraan untuk mengurangi sahamnya di pembuat mobil Jepang tersebut.
Berdasarkan laporan Kyodo, Kamis, seorang sumber mengungkapkan Renault akan mengurangi sahamnya di Nissan yang saat ini sebesar 43 persen, menjadi 15 persen.
Adapun Nissan memegang 15 persen saham di Renault. Sementara kemitraan mereka selama beberapa dekade telah mengarah pada penciptaan salah satu grup mobil terbesar di dunia, Nissan telah berusaha untuk mengatur ulang apa yang dilihatnya sebagai "struktur yang tidak setara dan tidak seimbang".
Renault mendukung pengurangan sahamnya di Nissan, dengan memberikan Nissan dan Mitsubishi Motors Corp., mitra lain dalam aliansi ini, berpartisipasi dalam perusahaan kendaraan listrik baru yang ingin didirikan oleh pembuat mobil Prancis, kata sumber itu.
Aliansi Prancis-Jepang diperkirakan akan mengumumkan struktur modal baru dan rincian perusahaan kendaraan listrik baru pada pertengahan November, menurut sumber tersebut.
Sementara itu, aliansi Renault dan Nissan didirikan pada 1999 dan lama dipimpin oleh Carlos Ghosn, yang ditangkap karena dugaan pelanggaran keuangan pada 2018, dan akhirnya digulingkan dari posisi ketua.
Berdasarkan laporan Kyodo, Kamis, seorang sumber mengungkapkan Renault akan mengurangi sahamnya di Nissan yang saat ini sebesar 43 persen, menjadi 15 persen.
Adapun Nissan memegang 15 persen saham di Renault. Sementara kemitraan mereka selama beberapa dekade telah mengarah pada penciptaan salah satu grup mobil terbesar di dunia, Nissan telah berusaha untuk mengatur ulang apa yang dilihatnya sebagai "struktur yang tidak setara dan tidak seimbang".
Renault mendukung pengurangan sahamnya di Nissan, dengan memberikan Nissan dan Mitsubishi Motors Corp., mitra lain dalam aliansi ini, berpartisipasi dalam perusahaan kendaraan listrik baru yang ingin didirikan oleh pembuat mobil Prancis, kata sumber itu.
Aliansi Prancis-Jepang diperkirakan akan mengumumkan struktur modal baru dan rincian perusahaan kendaraan listrik baru pada pertengahan November, menurut sumber tersebut.
Sementara itu, aliansi Renault dan Nissan didirikan pada 1999 dan lama dipimpin oleh Carlos Ghosn, yang ditangkap karena dugaan pelanggaran keuangan pada 2018, dan akhirnya digulingkan dari posisi ketua.