Dokter sebut perlu delapan pekan untuk tingkatkan kemampuan olahraga

Selasa, 25 Oktober 2022 13:21 WIB

Jakarta (ANTARA) - Praktisi kedokteran olahraga lulusan Universitas Indonesia dr Wawan Budisusilo Sp.KO mengatakan orang-orang umumnya memerlukan delapan hingga 12 pekan untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam berolahraga.

"Perlu adaptasi fisiologis. Misalnya intensitas sedang kita hanya jalan cepat, tetapi setelah dua atau tiga bulan kita minta naik secara otomatis intensitasnya," kata dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) ini dalam sebuah webinar kesehatan, Minggu.

Seseorang yang sudah menjalani enam bulan berolahraga maka bisa dikatakan olahraga menjadi bagian kebiasaannya.

Baca juga: Olahraga yang disarankan untuk penderita alergi

Wawan mengingatkan, berhenti atau jeda berolahraga karena berbagai macam alasan setidaknya dua minggu dapat menurunkan kemampuan seseorang sekitar 20 persen. Oleh karena itu, dia menyarankan orang-orang tetap aktif di sela kesibukan.

"Makanya saya bilang start low goes low, karena menjadi sebuah habbit itu perlu waktu dan komitmen. Perlu diciptakan pada masyarakat dan pasien," kata dia.

Menurut dia, sebelum berolahraga, orang juga perlu mengetahui denyut nadi maksimum dengan menghitung 220 dikurangi usia. Kemudian, angka ini digunakan untuk menghitung intensitas olahraga. Untuk intensitas sedang misalnya dihitung dengan rumus 64 - 76 persen dikalikan denyut nadi maksimum.

Seseorang dengan usia 40 tahun, denyut nadi atau heart rate maksimumnya 180. Intensitas yang mungkin baik bagi dirinya adalah 64 - 76 persen dari denyut nadi maksimal yakni sekitar 115 - 135. Hal ini agar olahraga yang dia lakukan aman dan bermanfaat bagi kesehatan.

Baca juga: Dokter ingatkan untuk jangan lewatkan pemanasan sebelum olahraga

"Bolehkah intensitas tinggi? Boleh kalau sudah terbiasa dan tidak dilakukan kontinu, jadi ada interval," tutur Wawan.

Berdasarkan penelitian, berolahraga rutin memiliki sejumlah manfaat antara lain meningkatkan imunitas, menurunkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, diabetes, hipertensi dan penyakit lain sehingga kualitas hidup lebih baik. Dalam berolahraga, seseorang perlu menerapkan salah satunya FITT yang merupakan akronim dari Frequency, Intensity atau Intensitas, Time atau waktu, dan Type atau tipe.

Frekuensi olahraga dilakukan sebanyak tiga hingga lima kali dalam seminggu, dengan intensitas sedang yang salah satunya dibuktikan dengan tes berbicara. Kemudian, olahraga dilakukan dengan durasi 30 – 45 menit di luar pemanasan dan pendinginan dan tipe atau jenis olahraga yang benar yakni melibatkan latihan kekuatan dan kardio. Contoh olahraga yang sesuai dengan prinsip FITT antara lain jalan cepat, jogging, bersepeda statis, senam, dan berenang.

Baca juga: Tips dan persiapan memulai maraton menurut dokter

Baca juga: Ini jenis cedera yang paling sering dialami pelari

Baca juga: Pentingnya memilih sepatu yang tepat untuk lari

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Basarnas Palangka Raya pacu kemampuan relawan operasi SAR

03 December 2024 11:46 Wib

Ruben Amorim akui senang dengan kemampuan bertahan Amad Diallo

25 November 2024 16:25 Wib

Shin Tae-yong percaya pada kemampuan pemainnya hadapi Arab Saudi

19 November 2024 8:58 Wib

Pemkab Kapuas terima penghargaan atas kemampuan menaikkan IPLM

18 November 2024 18:43 Wib

DPRD dorong ASN Barito Selatan terus kembangkan kemampuan

14 November 2024 13:59 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 17 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib