Palangka Raya (ANTARA) - Harga ikan gabus di pasar tradisional Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 mengalami kenaikan dibandingkan beberapa waktu yang lalu.
Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Palangka Raya, Hadriansyah, Rabu, membenarkan terkait adanya kenaikan harga jual ikan gabus di pasaran jelang Nataru.
"Ikan gabus pada 20 Desember 2022 berada di harga Rp70.000 per kilogram, namun pada 21 Desember 2022 menjadi Rp75 ribu/kg itu untuk ukuran sedang dan jadi kenaikannya adalah sebesar Rp5 ribu," katanya.
Dia melanjutkan, sedangkan untuk ikan gabus yang berukuran besar juga mengalami hal yang sama, yakni sebelumnya berada di harga Rp75 ribu/kg, kini sudah berada di harga Rp85 ribu/kg.
Itu artinya harga ada kenaikan harga jual dibandingkan hari-hari sebelumnya sebesar Rp10 ribu. Harga tersebut juga berlaku di pasar tradisional kawasan Pasar Besar Jalan Ahmad Yani dan pasar milik pemerintah yakni Pasar Kahayan Jalan Tjilik Riwut Km 1 Palangka Raya.
"Kemungkinan besar pemicu naiknya ikan gabus itu selain permintaan tinggi, namun ikan tersebut sulit untuk didapatkan oleh para nelayan di Kota Palangka Raya sehingga harga jualnya mengalami kenaikan," ucapnya.
Hadriansyah yang akrab disapa Adaw itu mengungkapkan, dari hasil pemantauannya di dua pasar yang ada di 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya tersebut terbilang masih stabil, meskipun menjelang Nataru yang tinggal beberapa hari lagi.
Bahkan ada sejumlah komoditas di pasaran yang mengalami penurunan namun tidak signifikan, yakni daging ayam broiler sebelumnya di harga Rp44 ribu/kg kini menjadi Rp40 ribu/kg.
Begitu juga yang terhadap daging ayam kampung yang semula seharga Rp80 ribu kini menjadi Rp70 ribu/kg.
"Selain itu cabai keriting juga mengalami penurunan dari Rp60 ribu/kg menjadi Rp40 ribu. Untuk cabai biasa dari Rp45 ribu kini menjadi Rp40 ribu/kg," ungkapnya.
Dia menambahkan, tidak terlalu melonjaknya harga komoditas di pasar Kota Palangka Raya selain stok masih stabil juga pasokan bahan pangan normal dan tidak ada hambatan apapun.
"Operasi pasar yang sering dilakukan instansi kami juga berpengaruh, sehingga permintaan tidak membludak di pasaran buktinya ya tidak ada kenaikan yang signifikan," kata Hadriansyah.
Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Palangka Raya, Hadriansyah, Rabu, membenarkan terkait adanya kenaikan harga jual ikan gabus di pasaran jelang Nataru.
"Ikan gabus pada 20 Desember 2022 berada di harga Rp70.000 per kilogram, namun pada 21 Desember 2022 menjadi Rp75 ribu/kg itu untuk ukuran sedang dan jadi kenaikannya adalah sebesar Rp5 ribu," katanya.
Dia melanjutkan, sedangkan untuk ikan gabus yang berukuran besar juga mengalami hal yang sama, yakni sebelumnya berada di harga Rp75 ribu/kg, kini sudah berada di harga Rp85 ribu/kg.
Itu artinya harga ada kenaikan harga jual dibandingkan hari-hari sebelumnya sebesar Rp10 ribu. Harga tersebut juga berlaku di pasar tradisional kawasan Pasar Besar Jalan Ahmad Yani dan pasar milik pemerintah yakni Pasar Kahayan Jalan Tjilik Riwut Km 1 Palangka Raya.
"Kemungkinan besar pemicu naiknya ikan gabus itu selain permintaan tinggi, namun ikan tersebut sulit untuk didapatkan oleh para nelayan di Kota Palangka Raya sehingga harga jualnya mengalami kenaikan," ucapnya.
Hadriansyah yang akrab disapa Adaw itu mengungkapkan, dari hasil pemantauannya di dua pasar yang ada di 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya tersebut terbilang masih stabil, meskipun menjelang Nataru yang tinggal beberapa hari lagi.
Bahkan ada sejumlah komoditas di pasaran yang mengalami penurunan namun tidak signifikan, yakni daging ayam broiler sebelumnya di harga Rp44 ribu/kg kini menjadi Rp40 ribu/kg.
Begitu juga yang terhadap daging ayam kampung yang semula seharga Rp80 ribu kini menjadi Rp70 ribu/kg.
"Selain itu cabai keriting juga mengalami penurunan dari Rp60 ribu/kg menjadi Rp40 ribu. Untuk cabai biasa dari Rp45 ribu kini menjadi Rp40 ribu/kg," ungkapnya.
Dia menambahkan, tidak terlalu melonjaknya harga komoditas di pasar Kota Palangka Raya selain stok masih stabil juga pasokan bahan pangan normal dan tidak ada hambatan apapun.
"Operasi pasar yang sering dilakukan instansi kami juga berpengaruh, sehingga permintaan tidak membludak di pasaran buktinya ya tidak ada kenaikan yang signifikan," kata Hadriansyah.