Palangka Raya (ANTARA) - Pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Tengah, menggelar kegiatan hasupa hasundau sekaligus membahas berbagai rencana program kerja di 2023.
Ketua FKPT Kalteng Khairil Anwar di Palangka Raya, Selasa, mengatakan hasupa hasundau sengaja digelar untuk silaturahmi sesama pengurus. Kegiatan juga dilanjutkan dengan pembahasan sejumlah program kerja yang rencananya akan digelar di Kalteng. Tentunya, perlu membahas bersama untuk nantinya dibawa ke rapat kerja nasional (Rakernas) FKPT Pusat.
"Memang ada beberapa agenda yang perlu menjadi perhatian. Kegiatan bidang yang kemungkinan akan menggunakan konsep baru, itu yang harus dibicarakan secara internal sebelum dibahas di rakernas nantinya," kata Khairil.
Khairil menjelaskan, FKPT mempunyai kepengurusan yang membidangi pemuda dan pendidikan, agama, perempuan dan anak, penelitian dan pengkajian serta hukum, humas dan media massa.
Seluruh bidang akan menggelar kegiatan yang menyasar pada masyarakat, untuk memberikan pemahaman tentang bahaya gerakan radikalisme.
Menurut Khairil yang juga menjabat sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, konsep kegiatan FKPT di 2023 akan mengambil lokasi di kabupaten.
"Itu tentu berbeda dengan tahun sebelumnya yang semula berpusat di Kota Palangka Raya. Ada pula kegiatan yang fokus di luar ruangan misalnya outbound, camping dan lainnya. Sasaran kegiatan pun akan lebih diperluas," ucapnya.
Dia menegaskan, seluruh ketua bidang yang ada di FKPT diminta untuk melakukan perhitungan secara cermat, lokasi yang dipilih. Hal itu menyangkut anggaran yang akan disiapkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Karena kegiatan FKPT, masih bergantung pada anggaran yang ada di BNPT.
"Jadi kami harus cermat soal pembiayaannya. Jangan sampai salah perhitungan, sehingga mengganggu kelancaran kegiatan," tegas Khairil.
Ditambahkan, FKPT memang baru sebatas melaksanakan program yang ada di BNPT. Karena masih belum mendapatkan dukungan pendanaan dari pemerintah daerah. Namun ke depan pihaknya berupaya FKPT Kalteng bisa mendapatkan dukungan pendanaan dari pemerintah, sehingga upaya penanggulangan terorisme bisa berjalan maksimal.
FKPT juga merupakan sebuah wadah koordinasi para pihak dalam upaya penanggulangan terorisme. Keberadaan di daerah sangat penting, untuk membantu pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Hal itu agar masyarakat tidak terjebak paham radikalisme yang berujung pada aksi terorisme.
"Dukungan dari pemerintah daerah penting, mengingat sudah ada RAN PE yang merupakan tindak lanjut kerja sama antara BNPT dengan Mendagri dalam penanggulangan terorisme. Itu membutuhkan peran penting dari FKPT," demikian Khairil Anwar.
Ketua FKPT Kalteng Khairil Anwar di Palangka Raya, Selasa, mengatakan hasupa hasundau sengaja digelar untuk silaturahmi sesama pengurus. Kegiatan juga dilanjutkan dengan pembahasan sejumlah program kerja yang rencananya akan digelar di Kalteng. Tentunya, perlu membahas bersama untuk nantinya dibawa ke rapat kerja nasional (Rakernas) FKPT Pusat.
"Memang ada beberapa agenda yang perlu menjadi perhatian. Kegiatan bidang yang kemungkinan akan menggunakan konsep baru, itu yang harus dibicarakan secara internal sebelum dibahas di rakernas nantinya," kata Khairil.
Khairil menjelaskan, FKPT mempunyai kepengurusan yang membidangi pemuda dan pendidikan, agama, perempuan dan anak, penelitian dan pengkajian serta hukum, humas dan media massa.
Seluruh bidang akan menggelar kegiatan yang menyasar pada masyarakat, untuk memberikan pemahaman tentang bahaya gerakan radikalisme.
Menurut Khairil yang juga menjabat sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, konsep kegiatan FKPT di 2023 akan mengambil lokasi di kabupaten.
"Itu tentu berbeda dengan tahun sebelumnya yang semula berpusat di Kota Palangka Raya. Ada pula kegiatan yang fokus di luar ruangan misalnya outbound, camping dan lainnya. Sasaran kegiatan pun akan lebih diperluas," ucapnya.
Dia menegaskan, seluruh ketua bidang yang ada di FKPT diminta untuk melakukan perhitungan secara cermat, lokasi yang dipilih. Hal itu menyangkut anggaran yang akan disiapkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Karena kegiatan FKPT, masih bergantung pada anggaran yang ada di BNPT.
"Jadi kami harus cermat soal pembiayaannya. Jangan sampai salah perhitungan, sehingga mengganggu kelancaran kegiatan," tegas Khairil.
Ditambahkan, FKPT memang baru sebatas melaksanakan program yang ada di BNPT. Karena masih belum mendapatkan dukungan pendanaan dari pemerintah daerah. Namun ke depan pihaknya berupaya FKPT Kalteng bisa mendapatkan dukungan pendanaan dari pemerintah, sehingga upaya penanggulangan terorisme bisa berjalan maksimal.
FKPT juga merupakan sebuah wadah koordinasi para pihak dalam upaya penanggulangan terorisme. Keberadaan di daerah sangat penting, untuk membantu pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Hal itu agar masyarakat tidak terjebak paham radikalisme yang berujung pada aksi terorisme.
"Dukungan dari pemerintah daerah penting, mengingat sudah ada RAN PE yang merupakan tindak lanjut kerja sama antara BNPT dengan Mendagri dalam penanggulangan terorisme. Itu membutuhkan peran penting dari FKPT," demikian Khairil Anwar.