Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Nenie Adriati Lambung berharap operasi pasar beras murah yang disubsidi pemerintah kota (pemkot) setempat dapat tepat sasaran, sehingga dapat meringankan beban masyarakat miskin di daerah itu.
"Saya nilai terobosannya sudah sangat baik Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Palangka Raya melakukan pasar beras murah alias mensubsidi Rp30 ribu per 5 kilogram beras yang dijual ke masyarakat dari harga Rp80 per 5 kilogram di pasaran," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Dia menuturkan, dalam kegiatan tersebut selain sudah menyasar ke masyarakat miskin, apa yang dilakukan instansi terkait tidak lain juga bertujuan menekan terjadinya inflasi di awal Januari hingga Februari 2023 bisa terjadi.
Sebab, selama persediaan stok pangan di Kota Palangka Raya masih aman, maka lajunya inflasi di daerah setempat masih bisa dikendalikan. Lain halnya ketika cuaca buruk sehingga dapat menghambat salah satu pasokan pangan, ke daerah mengalami keterlambatan.
"Hal itu juga menjadi pemicu bisa terjadinya inflasi di wilayah Kota Palangka Raya, untuk sementara ini pemkot melalui instansi terkait dapat mengendalikan dengan baik dengan menggelar pasar beras murah di beberapa kelurahan di kota setempat," ucapnya.
Ditambahkan Nenie, dinas terkait harus terus memonitor terkait pasokan pangan yang ada di pasaran. Apabila terjadi kekosongan sejumlah komoditas, maka instansi terkait segera mengantisipasinya.
Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kenaikan harga jual yang meluas ke sejumlah komoditas lainnya, karena apabila hal itu terjadi tentunya masyarakat di 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya akan resah dengan hal itu.
"Semoga saja apa yang kita khawatirkan itu tidak terjadi. Karena kalau terjadi semua harga bahan pangan di pasaran juga ikut mengalami kenaikan yang cukup signifikan," tegas Nenie Adriati Lambung.
Sebelumnya DPKUKMP Palangka Raya sudah menyebar sekitar belasan ribu beras murah atau bersubsidi dari pemkot untuk masyarakat, yang dilaksanakan di sejumlah kelurahan yang ada di kota setempat.
Bahkan setiap kali digelarnya pasar beras murah tersebut, antusias warga untuk mendapatkan beras murah jenis siam itu sangat tinggi. Buktinya hanya dalam hitungan jam saja, beras yang dijual oleh instansi terkait ludes dibeli masyarakat.
"Saya nilai terobosannya sudah sangat baik Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Palangka Raya melakukan pasar beras murah alias mensubsidi Rp30 ribu per 5 kilogram beras yang dijual ke masyarakat dari harga Rp80 per 5 kilogram di pasaran," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Dia menuturkan, dalam kegiatan tersebut selain sudah menyasar ke masyarakat miskin, apa yang dilakukan instansi terkait tidak lain juga bertujuan menekan terjadinya inflasi di awal Januari hingga Februari 2023 bisa terjadi.
Sebab, selama persediaan stok pangan di Kota Palangka Raya masih aman, maka lajunya inflasi di daerah setempat masih bisa dikendalikan. Lain halnya ketika cuaca buruk sehingga dapat menghambat salah satu pasokan pangan, ke daerah mengalami keterlambatan.
"Hal itu juga menjadi pemicu bisa terjadinya inflasi di wilayah Kota Palangka Raya, untuk sementara ini pemkot melalui instansi terkait dapat mengendalikan dengan baik dengan menggelar pasar beras murah di beberapa kelurahan di kota setempat," ucapnya.
Ditambahkan Nenie, dinas terkait harus terus memonitor terkait pasokan pangan yang ada di pasaran. Apabila terjadi kekosongan sejumlah komoditas, maka instansi terkait segera mengantisipasinya.
Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kenaikan harga jual yang meluas ke sejumlah komoditas lainnya, karena apabila hal itu terjadi tentunya masyarakat di 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya akan resah dengan hal itu.
"Semoga saja apa yang kita khawatirkan itu tidak terjadi. Karena kalau terjadi semua harga bahan pangan di pasaran juga ikut mengalami kenaikan yang cukup signifikan," tegas Nenie Adriati Lambung.
Sebelumnya DPKUKMP Palangka Raya sudah menyebar sekitar belasan ribu beras murah atau bersubsidi dari pemkot untuk masyarakat, yang dilaksanakan di sejumlah kelurahan yang ada di kota setempat.
Bahkan setiap kali digelarnya pasar beras murah tersebut, antusias warga untuk mendapatkan beras murah jenis siam itu sangat tinggi. Buktinya hanya dalam hitungan jam saja, beras yang dijual oleh instansi terkait ludes dibeli masyarakat.