Palangka Raya (ANTARA) - PT Agasa Kalimantan Tengah menawarkan kerjasama di bidang industri security dengan pemerintah daerah setempat guna mendukung kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di daerah itu.
"Kami sebagai Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) lokal Kalimantan Tengah (Kalteng) resmi bekerja sama dengan Direktorat Binmas Polda Kalteng selaku pembina fungsi PAM Swakarsa, pada awal Maret 2023 akan melaksanakan pelatihan/sertifikasi dasar satuan pengamanan dengan kualifikasi Gada Pratama, sehingga masyarakat Kalteng mendapatkan edukasi tentang sistem management pengamanan," kata Advidsor PT Agasa Kalteng Hendra Jaya Pratama di Palangka Raya, Minggu.
Hendra mengungkapkan, dengan menawarkan kerjasama jasa pengamanan dengan pemerintah daerah maupun di perusahaan lokal, mampu membangun dan menangkal ancaman keamanan yang berpotensi yang bisa saja terjadi.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya manusia dan sumber daya alam, bisnis industri di Indonesia sangat menjanjikan. Hal ini menjadi daya tarik bagi para investor, termasuk dari luar negeri, untuk berinvestasi di Indonesia.
"Kendala pada bisnis industri sering kali muncul tidak hanya pada masalah teknis dan manajemen saja. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi jalannya industri adalah faktor keamanan," katanya.
Sayangnya sistem keamanan industri sering kali dianggap hanya mencakup keamanan internal yang direpresentasikan dengan adanya security device dan security guard. Aplikasi keamanan seperti ini tentu saja tidak cukup jika harus menghadapi ancaman eksternal yang semakin kompleks dan tidak pasti terutama pada reputasi perusahaan.
Selain itu, kata Ketua DPD Jaringan Organisasi Masyarakat Nusantara (JOMAN) Kalteng, ancaman bisa terjadi jika ada celah kerawanan. Aktivitas utama dari pengamanan adalah menjaga agar perusahaan tidak ada celah kerawanan. Niat seseorang untuk melakukan ancamannya tidak bisa ditebak, namun jika celah kerawanan ditutup, maka ancaman tersebut bisa dihalangi karena kemampuan pelaku yang tidak bisa menembus sistem pengamanan yang sudah terlatih dan profesional.
"Ancaman yang harus diketahui dan dikenali potensinya oleh perusahaan tersebut adalah ancaman yang sumbernya dari eksternal maupun internal yang bisa menimbulkan kerugian. Ciri-ciri ancaman keamanan adalah ada pelaku, ada niat, dan ada kesempatan melalui celah kerawanan sehingga bisa terjadi di perusahaan," katanya.
Hendra berharap agar pemerintah daerah bisa lebih mempertimbangkannya lagi dalam hal kerjasama ini, yang mana nantinya akan berdampak positif baik bagi kemajuan provinsi berjuluk 'Bumi Tambun Bungai', 'Bumi Pancasila'.
Selain itu, kata Hendra, akan merangkul setiap pemuda-pemudi Kalteng yang memiliki potensi agar dapat maju dan berkembang melalui pelatihan yang akan kami lakukan nanti dengan tujuan mencetak dan membentuk karakter seorang satuan pengamanan yang sudah dilatih, dididik oleh tenaga-tenaga instruktur/pendidik dari Polda Kalteng sesuai kompentensinya untuk menjadi terampil secara profesional menguasai dasar-dasar teknis pengamanan dengan Sertifikasi Gada Pratama/Madya.
Sehingga sebagai perusahaan milik putra daerah Kalteng dapat benar-benar memberikan kemajuan dengan memberdayakan SDM masyarakat Kalteng sendiri.
Perusahaan juga perlu membangun jejaring dengan pihak luar yang berpotensi menjadi social protection. Sistem social protection adalah melibatkan komponen-komponen sosial seperti masyarakat untuk mempunyai rasa memiliki perusahaan.
Dengan adanya kepercayaan dan rasa memiliki dari masyarakat terhadap industri maka peluang ancaman terhadap industri lebih kecil terjadi. Rasa percaya dan memiliki ini bisa dibangun oleh perusahaan industri dengan program community development dalam konteks corporate social responsibility.
Social protection ini bisa menjadi daya tangkal bagi ancaman-ancaman seperti unjuk rasa dan gangguan keamanan lain yang mungkin terjadi, karena hubungan yang tidak baik antara industri dengan pihak luar.
"Kami sebagai Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) lokal Kalimantan Tengah (Kalteng) resmi bekerja sama dengan Direktorat Binmas Polda Kalteng selaku pembina fungsi PAM Swakarsa, pada awal Maret 2023 akan melaksanakan pelatihan/sertifikasi dasar satuan pengamanan dengan kualifikasi Gada Pratama, sehingga masyarakat Kalteng mendapatkan edukasi tentang sistem management pengamanan," kata Advidsor PT Agasa Kalteng Hendra Jaya Pratama di Palangka Raya, Minggu.
Hendra mengungkapkan, dengan menawarkan kerjasama jasa pengamanan dengan pemerintah daerah maupun di perusahaan lokal, mampu membangun dan menangkal ancaman keamanan yang berpotensi yang bisa saja terjadi.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya manusia dan sumber daya alam, bisnis industri di Indonesia sangat menjanjikan. Hal ini menjadi daya tarik bagi para investor, termasuk dari luar negeri, untuk berinvestasi di Indonesia.
"Kendala pada bisnis industri sering kali muncul tidak hanya pada masalah teknis dan manajemen saja. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi jalannya industri adalah faktor keamanan," katanya.
Sayangnya sistem keamanan industri sering kali dianggap hanya mencakup keamanan internal yang direpresentasikan dengan adanya security device dan security guard. Aplikasi keamanan seperti ini tentu saja tidak cukup jika harus menghadapi ancaman eksternal yang semakin kompleks dan tidak pasti terutama pada reputasi perusahaan.
Selain itu, kata Ketua DPD Jaringan Organisasi Masyarakat Nusantara (JOMAN) Kalteng, ancaman bisa terjadi jika ada celah kerawanan. Aktivitas utama dari pengamanan adalah menjaga agar perusahaan tidak ada celah kerawanan. Niat seseorang untuk melakukan ancamannya tidak bisa ditebak, namun jika celah kerawanan ditutup, maka ancaman tersebut bisa dihalangi karena kemampuan pelaku yang tidak bisa menembus sistem pengamanan yang sudah terlatih dan profesional.
"Ancaman yang harus diketahui dan dikenali potensinya oleh perusahaan tersebut adalah ancaman yang sumbernya dari eksternal maupun internal yang bisa menimbulkan kerugian. Ciri-ciri ancaman keamanan adalah ada pelaku, ada niat, dan ada kesempatan melalui celah kerawanan sehingga bisa terjadi di perusahaan," katanya.
Hendra berharap agar pemerintah daerah bisa lebih mempertimbangkannya lagi dalam hal kerjasama ini, yang mana nantinya akan berdampak positif baik bagi kemajuan provinsi berjuluk 'Bumi Tambun Bungai', 'Bumi Pancasila'.
Selain itu, kata Hendra, akan merangkul setiap pemuda-pemudi Kalteng yang memiliki potensi agar dapat maju dan berkembang melalui pelatihan yang akan kami lakukan nanti dengan tujuan mencetak dan membentuk karakter seorang satuan pengamanan yang sudah dilatih, dididik oleh tenaga-tenaga instruktur/pendidik dari Polda Kalteng sesuai kompentensinya untuk menjadi terampil secara profesional menguasai dasar-dasar teknis pengamanan dengan Sertifikasi Gada Pratama/Madya.
Sehingga sebagai perusahaan milik putra daerah Kalteng dapat benar-benar memberikan kemajuan dengan memberdayakan SDM masyarakat Kalteng sendiri.
Perusahaan juga perlu membangun jejaring dengan pihak luar yang berpotensi menjadi social protection. Sistem social protection adalah melibatkan komponen-komponen sosial seperti masyarakat untuk mempunyai rasa memiliki perusahaan.
Dengan adanya kepercayaan dan rasa memiliki dari masyarakat terhadap industri maka peluang ancaman terhadap industri lebih kecil terjadi. Rasa percaya dan memiliki ini bisa dibangun oleh perusahaan industri dengan program community development dalam konteks corporate social responsibility.
Social protection ini bisa menjadi daya tangkal bagi ancaman-ancaman seperti unjuk rasa dan gangguan keamanan lain yang mungkin terjadi, karena hubungan yang tidak baik antara industri dengan pihak luar.