Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengapresiasi langkah Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin yang telah menyediakan dan memberikan puluhan ribu bibit ikan Papuyu atau Betok, untuk ditebar di Danau Bulat, Desa Janjang, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah.
Langkah ini menjadi bukti nyata menjaga sekaligus meningkatkan stok atau jumlah ikan yang merupakan endemik asli Kalteng, kata Teras Narang yang turut hadir dan melakukan menebarkan 25 ribu benih ikan Papuyu di Danau Bulat Katingan, Selasa.
"Penebaran benih ini bukan semata-mata untuk Kalimantan Tengah, tapi Indonesia bahkan Dunia. Ikan adalah bagian dari kehidupan manusia," tambah.
Menurut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, sekarang ini Indonesia penuh dengan berbagai aturan yang mengundang investasi. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia, terkhusus Kalteng. Sebab, apabila para investor datang dan masyarakat Kalteng tidak siap, maka akan ketinggalan sekaligus menjadi penonton terhadap berbagai potensi yang ada di wilayahnya masing-masing.
Teras Narang mengatakan, dirinya sebagai anggota Komite II DPD RI, memberikan perhatian serius dan berkeinginan menggelorakan semangat mengembangkan sektor perikanan, agar menjadi salah satu sumber perekonomian di Indonesia, termasuk Kalteng. Sebab, Indonesia merupakan negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya merupakan laut. Di Kalteng sendiri ada 11 Sungai utama dengan banyak sungai kecil dan danau, serta garis pantai sepanjang 750 km yang menghadap ke Laut Jawa, dan punya ciri khas bergambut.
"Itulah kenapa penebaran benih ikan Papuyu ini bukan semata-mata untuk Kalteng, tapi Indonesia dan Dunia. Tinggal bagaimana kita menjaga ekosistem sungai ini tetap terjaga, sehingga benih ikan ini bisa semakin berkembang pesat," kata dia.
Sebagai anggota DPD RI, dirinya pada bulan Januari 2023 telah menyurati Menteri Kelautan dan Perikanan, agar memberikan atensi pada sektor perikanan Kalteng, khususnya di pengembangan IBILAGA Pulang Pisau yang jadi pusat inovasi benih ikan perairan lahan gambut. Sepekan kemudian, surat itu ditindaklanjuti. Bahkan, dalam rapat bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, ada respon cepat dan berkomitmen untuk melakukan tindakan nyata di lapangan, sehingga IBILAGA Pulang Pisau dapat jadi model dan percontohan untuk Indonesia, bahkan dunia bila memungkinkan.
"Ini artinya peran DPD RI untuk pengembangan sektor perikanan daerah sangatlah penting. Maka saya berharap pemerintah Kabupaten Katingan juga akan terus mengembangkan program pembangunan sektor perikanan di daerahnya, begitu pula kepala daerah lain. Secara khusus mengembangkan sektor perikanan endemik, yang khas Kalteng maupun perikanan lahan gambut," demikian Teras Narang.
Dalam menebar benih ikan Papuyu ini, turut hadir Bupati Katingan Sakariyas, Kepala BPBAT Mandiangin Evalawati, Kepala SKIPM Palangka Raya Miharjo, Perwakilan Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Universitas Kristen Palangka Raya, serta lainnya. Penebaran benih ini merupakan usulan dari Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Universitas Kristen Palangka Raya.
Langkah ini menjadi bukti nyata menjaga sekaligus meningkatkan stok atau jumlah ikan yang merupakan endemik asli Kalteng, kata Teras Narang yang turut hadir dan melakukan menebarkan 25 ribu benih ikan Papuyu di Danau Bulat Katingan, Selasa.
"Penebaran benih ini bukan semata-mata untuk Kalimantan Tengah, tapi Indonesia bahkan Dunia. Ikan adalah bagian dari kehidupan manusia," tambah.
Menurut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, sekarang ini Indonesia penuh dengan berbagai aturan yang mengundang investasi. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia, terkhusus Kalteng. Sebab, apabila para investor datang dan masyarakat Kalteng tidak siap, maka akan ketinggalan sekaligus menjadi penonton terhadap berbagai potensi yang ada di wilayahnya masing-masing.
Teras Narang mengatakan, dirinya sebagai anggota Komite II DPD RI, memberikan perhatian serius dan berkeinginan menggelorakan semangat mengembangkan sektor perikanan, agar menjadi salah satu sumber perekonomian di Indonesia, termasuk Kalteng. Sebab, Indonesia merupakan negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya merupakan laut. Di Kalteng sendiri ada 11 Sungai utama dengan banyak sungai kecil dan danau, serta garis pantai sepanjang 750 km yang menghadap ke Laut Jawa, dan punya ciri khas bergambut.
"Itulah kenapa penebaran benih ikan Papuyu ini bukan semata-mata untuk Kalteng, tapi Indonesia dan Dunia. Tinggal bagaimana kita menjaga ekosistem sungai ini tetap terjaga, sehingga benih ikan ini bisa semakin berkembang pesat," kata dia.
Sebagai anggota DPD RI, dirinya pada bulan Januari 2023 telah menyurati Menteri Kelautan dan Perikanan, agar memberikan atensi pada sektor perikanan Kalteng, khususnya di pengembangan IBILAGA Pulang Pisau yang jadi pusat inovasi benih ikan perairan lahan gambut. Sepekan kemudian, surat itu ditindaklanjuti. Bahkan, dalam rapat bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, ada respon cepat dan berkomitmen untuk melakukan tindakan nyata di lapangan, sehingga IBILAGA Pulang Pisau dapat jadi model dan percontohan untuk Indonesia, bahkan dunia bila memungkinkan.
"Ini artinya peran DPD RI untuk pengembangan sektor perikanan daerah sangatlah penting. Maka saya berharap pemerintah Kabupaten Katingan juga akan terus mengembangkan program pembangunan sektor perikanan di daerahnya, begitu pula kepala daerah lain. Secara khusus mengembangkan sektor perikanan endemik, yang khas Kalteng maupun perikanan lahan gambut," demikian Teras Narang.
Dalam menebar benih ikan Papuyu ini, turut hadir Bupati Katingan Sakariyas, Kepala BPBAT Mandiangin Evalawati, Kepala SKIPM Palangka Raya Miharjo, Perwakilan Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Universitas Kristen Palangka Raya, serta lainnya. Penebaran benih ini merupakan usulan dari Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Universitas Kristen Palangka Raya.