Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sigit K Yunianto terus mendorong masyarakat dan pedagang di daerah setempat untuk bertransaksi secara non tunai menggunakan QRIS Code.
"Selain lebih mudah, QRIS juga sangat membantu masyarakat dan pedagang saat dalam bertransaksi," kata Sigit di Palangka Raya, Rabu.
Orang nomor satu di lingkup DPRD Kota Palangka Raya itu menegaskan, transaksi menggunakan QRIS tentunya juga mengantisipasi adanya uang palsu yang beredar di pasar tradisional di daerah setempat.
Apalagi dengan berkembangnya teknologi seperti sekarang ini, masyarakat baik itu dari pengusaha maupun pedagang juga pelan-pelan mengikuti kemajuan zaman serba canggih tersebut.
"Ya saya harap masyarakat Kota Palangka Raya wajib mengikuti perkembangan jaman, kalau tidak akan tertinggal salah satunya transaksi secara non tunai menggunakan QRIS Code juga sudah mulai berkembang di daerah kita," ungkapnya.
Dilain pihak, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya Samsul Rizal melalui Kepala Bidang Perdagangan Hadriansyah mengatakan, sejumlah pedagang yang berada di Pasar Kahayan yang notabene milik pemkot sudah menggunakan QRIS saat bertransaksi.
"Sebanyak 31 pedagang di Pasar Kahayan sudah menggunakan QRIS Code sebagai opsi pembayaran secara non tunai selain tunai," katanya.
Ditambahkannya, sejauh ini belum ada laporan kendala dari para pedagang yang menggunakan QRIS Code, sebab sebelum di pasang QRIS Code pihak Bank Indonesia (BI) telah melakukan sosialisasi dan peragaan teknis tentang penggunaan QRIS Code juga dilakukan.
"Sejauh ini penggunaan QRIS Code cukup membantu para pedagang agar pembayaran cepat, praktis dan juga efisien. Bahkan pada tahun lalu sebagian pedagang Pasar Ramadhan di daerah setempat juga menerapkan hal serupa, tidak menutup kemungkinan tahun ini akan diterapkan juga ," demikian Hadriansyah.
"Selain lebih mudah, QRIS juga sangat membantu masyarakat dan pedagang saat dalam bertransaksi," kata Sigit di Palangka Raya, Rabu.
Orang nomor satu di lingkup DPRD Kota Palangka Raya itu menegaskan, transaksi menggunakan QRIS tentunya juga mengantisipasi adanya uang palsu yang beredar di pasar tradisional di daerah setempat.
Apalagi dengan berkembangnya teknologi seperti sekarang ini, masyarakat baik itu dari pengusaha maupun pedagang juga pelan-pelan mengikuti kemajuan zaman serba canggih tersebut.
"Ya saya harap masyarakat Kota Palangka Raya wajib mengikuti perkembangan jaman, kalau tidak akan tertinggal salah satunya transaksi secara non tunai menggunakan QRIS Code juga sudah mulai berkembang di daerah kita," ungkapnya.
Dilain pihak, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya Samsul Rizal melalui Kepala Bidang Perdagangan Hadriansyah mengatakan, sejumlah pedagang yang berada di Pasar Kahayan yang notabene milik pemkot sudah menggunakan QRIS saat bertransaksi.
"Sebanyak 31 pedagang di Pasar Kahayan sudah menggunakan QRIS Code sebagai opsi pembayaran secara non tunai selain tunai," katanya.
Ditambahkannya, sejauh ini belum ada laporan kendala dari para pedagang yang menggunakan QRIS Code, sebab sebelum di pasang QRIS Code pihak Bank Indonesia (BI) telah melakukan sosialisasi dan peragaan teknis tentang penggunaan QRIS Code juga dilakukan.
"Sejauh ini penggunaan QRIS Code cukup membantu para pedagang agar pembayaran cepat, praktis dan juga efisien. Bahkan pada tahun lalu sebagian pedagang Pasar Ramadhan di daerah setempat juga menerapkan hal serupa, tidak menutup kemungkinan tahun ini akan diterapkan juga ," demikian Hadriansyah.