Muara Teweh (ANTARA) - Dari berbagai pengalaman yang dirasakan oleh banyaknya masyarakat dalam mengakses layanan program Jaminan Kesehatan, salah satu yang berkesan datang dari Tukiyanto (54) yang berprofesi sebagai polisi di wilayah Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Tukiyanto sendiri telah menjalani cuci darah selama hampir dua tahun dan sangat merasa terbantu dengan adanya program JKN. Pasalnya, dalam pengobatannya akibat sakit gagal ginjal yang dideritanya, tidak ada keluar biaya sama sekali melainkan sudah ditanggung dari program JKN.

“Kalau untuk cuci darah ini sudah jalan hampir dua tahun dan sebelumnya menjalani pemeriksaan dari RSUD Muara Teweh dirujuk ke rumah sakit RSUD Doris Sylvanus hingga RSUD Ulin Banjarmasin dengan menggunakan layanan JKN tidak ada keluar biaya sama sekali,” ucapnya ditemui di ruang hemodialisa RSUD Muara Teweh.

Dari pemeriksaan awal pada tahun 2017 disampaikan oleh dokter untuk ginjal di bagian kiri Tukiyanto tidak dapat bekerja secara normal, sehingga disarankan untuk dapat menjaga pola hidup sehat dengan mengatur makanan dan istirahat yang cukup.

“Saat tahun 2017 memang sakitnya dibagian ginjal kiri, saat itu disampaikan oleh dokter harus dapat menjaga pola hidup sehat karena akan berpengaruh terhadap kondisi ginjal saya ke depan,” terangnya.

Namun seiring dengan berjalannya waktu kondisi kesehatannya tidak cukup baik sehingga mengharuskan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dan pemasangan CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis) dengan memasang selang pada rongga perut. Pasca menjalani CAPD, Tukiyanto melanjutkan cuci darah dengan layanan hemodialisa di rumah sakit.

“Sebelum cuci darah di ruangan hemodialisa hampir dua tahun ini, sempat menjalani CAPD Juga selama sembilan bulan, awal-awal berasa drop karena HB-nya sering rendah tapi perlahan sekarang sudah jauh membaik,” kata Tukiyanto.

Berjuang dalam pengobatan, Tukiyanto pun terkesan dari pelayanan petugas di setiap rumah sakit mitra BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan.

“Dari berbagai pengobatan yang telah saya jalani di beberapa rumah sakit, saya merasakan layanan yang diberikan memuaskan karena sikap mereka (petugas rumah sakit) yang ramah ditambah dengan dukungan dari keluarga menjadikan pengobatan terasa ringan untuk dijalani, pengalaman dari sebagian orang yang katanya berobat dengan BPJS itu ribet tidak ada sama sekali saya rasakan,” tuturnya.

Merasakan manfaat yang luar biasa dari program JKN, keluarga terdekatnya juga merasakan hal yang sama.

“Selain menjalani pengobatan sekarang, banyak keluarga terdekat yang sudah menjadi peserta JKN karena manfaatnya sudah jelas dirasakan, dari anggota keluarga lain juga sudah merasakan pelayanan hingga cabut gigi pun dijamin dari program JKN. Saat anak saya sudah keluar tanggungan dari kepesertaan karena sudah lewat batas usianya langsung saya daftarkan ke peserta mandiri,” ungkapnya.

Ia pun bersyukur karena dengan menjadi peserta JKN sudah otomatis terdaftar tanggungan tempatnya bekerja. Tukiyanto berharap masyarakat dapat menyadari penting jaminan kesehatan dengan ikut bergabung dalam program JKN.

“Harapannya bagi yang belum memiliki kartu JKN bisa ikut mendaftar karena kita tidak tahu kapan sakit dan memerlukan pengobatan, apalagi dengan kondisi keuangan keluarga yang terbatas tanpa adanya kartu JKN maka akan terasa berat untuk bayar sendiri. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta JKN yang sudah senantiasa untuk rutin dan bergotong royong dalam membayar iuran sehingga bermanfaat bagi sesama,” kata dia.
 

Pewarta : Kasriadi
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024