Sampit (ANTARA) -
Memasuki hari kedua Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, objek wisata Pantai Ujung Pandaran di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah langsung diserbu ribuan wisatawan.
 
"Sampai siang ini, kami perkirakan jumlah pengunjung berkisar 5000 sampai 6000 orang. Jumlah ini akan terus bertambah karena hasil koordinasi, kendaraan yang menuju arah Ujung Pandaran terus bergerak," kata Camat Teluk Sampit, Dedi Purwanto di Pantai Ujung Pandaran, Minggu. 
 
Pantai Ujung Pandaran terletak di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit merupakan objek wisata andalan Kotawaringin Timur. Pantai yang menghadap Laut Jawa ini berjarak sekitar 90 kilometer dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur. 
 
Pantai yang juga cukup dekat dengan Kabupaten Seruyan ini menawarkan panorama yang indah. Selain itu, di pantai ini terdapat objek wisata religi yaitu kubah atau makam ulama bernama Syekh Abu Hamid yang merupakan buyut dari ulama terkenal di Kalimantan Selatan, yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan 'Datu Kalampayan', dikenal luas dengan kitab karangannya berjudul 'Sabilal Muhtadin', yang hingga kini banyak digunakan di sejumlah negara.
 
Di kecamatan ini juga terdapat objek wisata lain yang oleh warga disebut air terjun merah darah. Air terjun kecil ini berada di kawasan gambut sehingga airnya merah sehingga disebut air terjun merah darah.
 
Camat Teluk Sampit Dedi Purwanto (topi merah) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan setempat saat memantau objek wisata Pantai Ujung Pandaran, Minggu (23/4/2023). ANTARA/HO-Camat Teluk Sampit
 
Pantai Ujung Pandaran semakin diminati karena fasilitasnya juga sudah cukup lengkap. Saat ini ada sembilan penginapan dengan beragam bentuk dan ukuran kamar sehingga pengunjung bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
 
Wahana permainan juga disediakan oleh pelaku usaha, seperti 'banana boat', jetski dan lainnya. Sarana pendukung ini juga semakin memanjakan wisatawan yang ingin berlibur di Pantai Ujung Pandaran.
 
Untuk menjaga keamanan dan mengatur lalu lintas, kata Dedi, telah dibangun sebuah pos pelayanan di objek wisata tersebut. Pos ini dijaga tim gabungan dari beberapa unsur seperti Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, PMI, Pramuka, pemerintah kecamatan dan desa serta unsur lainnya.
 
Dedi memperkirakan wisatawan yang berwisata ke Pantai Ujung Pandaran tahun ini sangat banyak. Selain liburnya yang cukup lama, warga kini juga lebih bebas berwisata karena kasus COVID-19 sudah tidak ada ditemukan di daerah ini.
 
"Sampai saat ini arus pengunjung padat merayap, tetapi tetap tertib karena petugas sudah siaga mengatur lalu lintas. Kami berharap masyarakat juga bisa tertib dan meningkatkan kewaspadaan saat berwisata," ujar Dedi.
 
Dedi mengimbau wisatawan tetap berhati-hati saat berwisata di pantai, apalagi jika membawa anak-anak. Keselamatan harus menjadi perhatian serius agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan sehingga masyarakat bisa menikmati wisata dengan aman, nyaman dan gembira.
 
Baca juga: 544 WBP Lapas Sampit dapat remisi khusus Idul Fitri

Baca juga: Pawai takbiran Idul Fitri di Sampit disambut antusias

Baca juga: Jumlah pemudik melalui Pelabuhan Sampit meningkat 18 persen

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024