Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengalokasikan anggaran seratus miliar lebih untuk mengembangkan kawasan penyangga Taman Nasional Sebangau.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalimantan Tengah Leonard S Ampung di Palangka Raya, Rabu, mengatakan, saat ini sudah memasuki tahapan lelang perencanaan dan kemudian akan berlanjut ke lelang konstruksi.
"Kurang lebih anggarannya sekitar Rp114 miliar. Kawasan TN Sebangau ini yang APL (areal penggunaan lain) kita jadikan ekowisata, kita ingin mengeksplore air hitam hingga tanaman khas seperti anggrek dan lainnya," jelasnya.
Berbagai sarana prasarana akan dibangun untuk menunjang pengembangan pariwisata ini, di antaranya bungalo, tempat rekreasi maupun peristirahatan, tempat pertemuan hingga lintasan joging dan lainnya.
"TN Sebangau dan kawasan sekitarnya ini sebenarnya sudah dikenal secara mendunia seperti halnya Taman Nasional Tanjung Puting. Namun kita ingin eksplore lebih jauh lagi dan optimalkan pengembangannya," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng berkomitmen sukseskan pelaksanaan Merdeka Belajar
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah Adiah Chandra Sari menambahkan, adapun yang akan dilaksanakan pembangunan tersebut tepatnya merupakan kawasan penyangga dari TN Sebangau.
"Yang kita kerjakan adalah kawasan penyangga, di luar TN Sebangau, karena kalau TN Sebangau kan kementerian ya. Ini anggarannya menggunakan dana DBH-DR," katanya usai pembukaan rakortekrenbang urusan kebudayaan dan pariwisata kabupaten se-Kalimantan Tengah 2023.
Pembangunan ini akan menunjang keberadaan TN Sebangau, dan diharapkan Juli 2023 mendatang pembangunan fisik sudah bisa dimulai dan ini bukanlah pekerjaan tahun jamak.
Pemrpov ingin dengan adanya pembangunan ini, ke depan Kota Palangka Raya sebagai ibu kota provinsi sehingga sebagai pintu masuk utama ke Kalimantan Tengah, memiliki satu tempat wisata yang benar-benar representatif.
"Pembangunan ini nantinya mengadopsi kearifan lokal. Desain sedang dimatangkan, nanti kalau tampak atau dilihat dari atas, bentuknya Batang Garing," tutupnya.
Baca juga: Bulog: Program beras subsidi Pemprov Kalteng berdampak signifikan kendalikan inflasi
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalimantan Tengah Leonard S Ampung di Palangka Raya, Rabu, mengatakan, saat ini sudah memasuki tahapan lelang perencanaan dan kemudian akan berlanjut ke lelang konstruksi.
"Kurang lebih anggarannya sekitar Rp114 miliar. Kawasan TN Sebangau ini yang APL (areal penggunaan lain) kita jadikan ekowisata, kita ingin mengeksplore air hitam hingga tanaman khas seperti anggrek dan lainnya," jelasnya.
Berbagai sarana prasarana akan dibangun untuk menunjang pengembangan pariwisata ini, di antaranya bungalo, tempat rekreasi maupun peristirahatan, tempat pertemuan hingga lintasan joging dan lainnya.
"TN Sebangau dan kawasan sekitarnya ini sebenarnya sudah dikenal secara mendunia seperti halnya Taman Nasional Tanjung Puting. Namun kita ingin eksplore lebih jauh lagi dan optimalkan pengembangannya," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng berkomitmen sukseskan pelaksanaan Merdeka Belajar
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah Adiah Chandra Sari menambahkan, adapun yang akan dilaksanakan pembangunan tersebut tepatnya merupakan kawasan penyangga dari TN Sebangau.
"Yang kita kerjakan adalah kawasan penyangga, di luar TN Sebangau, karena kalau TN Sebangau kan kementerian ya. Ini anggarannya menggunakan dana DBH-DR," katanya usai pembukaan rakortekrenbang urusan kebudayaan dan pariwisata kabupaten se-Kalimantan Tengah 2023.
Pembangunan ini akan menunjang keberadaan TN Sebangau, dan diharapkan Juli 2023 mendatang pembangunan fisik sudah bisa dimulai dan ini bukanlah pekerjaan tahun jamak.
Pemrpov ingin dengan adanya pembangunan ini, ke depan Kota Palangka Raya sebagai ibu kota provinsi sehingga sebagai pintu masuk utama ke Kalimantan Tengah, memiliki satu tempat wisata yang benar-benar representatif.
"Pembangunan ini nantinya mengadopsi kearifan lokal. Desain sedang dimatangkan, nanti kalau tampak atau dilihat dari atas, bentuknya Batang Garing," tutupnya.
Baca juga: Bulog: Program beras subsidi Pemprov Kalteng berdampak signifikan kendalikan inflasi