Ini dampak terlalu sering mengganti air radiator dengan air biasa

Jumat, 19 Mei 2023 11:38 WIB

Jakarta (ANTARA) - Mengganti air radiator dengan air keran atau air mineral memang masih banyak dilakukan oleh pengguna kendaraan roda empat di Indonesia, hal tersebut justru memberikan dampak yang tidak baik pada sistem pendingin di sebuah kendaraan.

"Pada dasarnya air memang memiliki transfer heat terbaik dalam menghantarkan panas. Namun jika pemilik kendaraan hanya menggunakan air keran atau mineral, tentu akan berpotensi terjadi korosi (karat) pada sistem pendinginan mesin. Untuk itu, perlu menggunakan radiator coolant yang memiliki aditif anti karat dan kandungan glycol di dalamnya," kata Manager Promosi PT Autochem Industry, Dhany Ekasaputra dalam keterangan resminya, Jumat.

Baca juga: Ini yang harus dilakukan saat mobil alami 'over heat'

Menurut dia, merawat kendaraan bukan hanya sekedar mengecek kondisi pelumas saja. Karena kendaraan yang hadir di negara-negara tropis seperti di Indonesia, pemiliknya juga perlu melakukan pengecekan kondisi cairan pendingin atau radiator.

Dengan rajin melakukan pengecekan radiator pada mobil, akan dapat meminimalisir terjadinya overheat yang jika dibiarkan akan dapat menimbulkan banyak masalah dan juga biaya yang cukup besar.

Dia juga menjelaskan bahwa kandungan glycol perlu diracik dengan tepat lantaran Indonesia merupakan negara tropis. Karena karakter dari glycol adalah menyimpan panas sehingga perannya sangat dibutuhkan untuk negara-negara empat musim agar tidak membeku.

"Tapi glycol juga dapat meningkatkan titik didih, meski tidak seberapa. Sebagai contoh, jika ada konsentrat glycol sebanyak 50 persen saja hanya akan sanggup meningkatkan titik didih hingga 105,9 derajat Celcius pada tekanan 1 ATM" jelas dia.

Untuk itu, pihaknya menghadirkan produk Master Radiator Coolant, telah dirancang untuk iklim tropis karena memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air murni namun transfer heat tetap optimal.

Selain itu, produk radiator coolant tersebut juga sudah diberi aditif untuk mereduksi potensi munculnya karat pada radiator. Karena karat akan berpeluang mengurangi kemampuan radiator dalam melepas panas berlebihan saat mesin bekerja.

"Dari sejak tahap awal berupa bahan baku kami selalu memilih materi dasar yang terbaik, termasuk MASTER Radiator Coolant yang memakai air khusus. Kandungannya bisa menjaga PH (Potential Hydrogen) dalam kondisi basa (asam) agar efektif menekan terbentuknya karat," terang dia.

Pihaknya juga meyakini bahwa formula khusus yang terdapat pada produk Master Radiator Coolant telah melewati beragam pengujian dan proses formulasinya dilakukan secara mandiri di laboratorium internal Autochem.

Baca juga: Perhatikan kondisi ini jika mudik dengan mobil pribadi

Baca juga: Kenali tanda-tanda air radiator mulai haus

Baca juga: Kenali penyebab rusaknya radiator mobil

Pewarta : Chairul Rohman
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ini yang harus dilakukan saat mobil alami 'over heat'

28 April 2022 16:03 Wib, 2022

Perhatikan kondisi ini jika mudik dengan mobil pribadi

14 April 2022 8:33 Wib, 2022

Kenali tanda-tanda air radiator mulai haus

04 January 2022 9:04 Wib, 2022

Dua produk baru Valvoline untuk cairan radiator mesin

29 December 2021 10:56 Wib, 2021

Kenali penyebab rusaknya radiator mobil

29 November 2021 8:47 Wib, 2021
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 20 December 2024 11:15 Wib

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib