Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan Presiden Joko Widodo tidak berolahraga di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu pagi (11/6), dan tidak bertemu dengan Presiden ke-5 dan ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin, Bey mengatakan Presiden Jokowi pada Minggu pagi menghadiri kegiatan internal di Istana Merdeka, Jakarta.
"Enggak. Enggak ada. Bapak Presiden kemarin ada kegiatan internal di Istana Merdeka di pagi hari," kata Bey.
Menurut dia, Jokowi tidak keluar sama sekali dari Istana Merdeka pada Minggu pagi.
Terkait keberadaan banyaknya anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di sekitar GBK pada Minggu pagi, Bey mengatakan kegiatan Paspampres hanya bersifat antisipasi jika Presiden Jokowi hendak berolahraga.
Anggota Paspampres hanya berkegiatan untuk melakukan antisipasi, karena berdasarkan kebiasaan Jokowi jika berada di Jakarta pada Minggu pagi, biasanya dia berolahraga jalan di kawasan Bebas Kendaraan Bermotor (CFD).
"Tapi, kemarin tidak ke CFD karena Bapak Presiden ada kegiatan internal dan acara internalnya sampai melewati waktu CFD," kata Bey.
Pernyataan Bey Mahcmudin itu juga untuk mengklarifikasi kabar yang beredar bahwa Presiden Jokowi bertemu dan berolahraga bersama dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY di GBK, Minggu pagi.
Berdasarkan unggahan di media sosial milik Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus putra pertama SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), SBY beserta AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas terlihat sedang berolahraga di GBK.
Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat dikabarkan sedang memiliki komunikasi yang intens dengan PDI-Perjuangan menyusul rencana pertemuan Ketua DPP Puan Maharani dengan AHY. Puan Maharani juga merupakan ketua tim pemenangan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden 2024.
Partai Demokrat sebenarnya sudah mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan untuk menjadi bakal calon presiden bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2024.
Sementara PDI Perjuangan mengusung bakal calon presiden Ganjar Pranowo yang hingga saat ini mendapat dukungan dari PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin, Bey mengatakan Presiden Jokowi pada Minggu pagi menghadiri kegiatan internal di Istana Merdeka, Jakarta.
"Enggak. Enggak ada. Bapak Presiden kemarin ada kegiatan internal di Istana Merdeka di pagi hari," kata Bey.
Menurut dia, Jokowi tidak keluar sama sekali dari Istana Merdeka pada Minggu pagi.
Terkait keberadaan banyaknya anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di sekitar GBK pada Minggu pagi, Bey mengatakan kegiatan Paspampres hanya bersifat antisipasi jika Presiden Jokowi hendak berolahraga.
Anggota Paspampres hanya berkegiatan untuk melakukan antisipasi, karena berdasarkan kebiasaan Jokowi jika berada di Jakarta pada Minggu pagi, biasanya dia berolahraga jalan di kawasan Bebas Kendaraan Bermotor (CFD).
"Tapi, kemarin tidak ke CFD karena Bapak Presiden ada kegiatan internal dan acara internalnya sampai melewati waktu CFD," kata Bey.
Pernyataan Bey Mahcmudin itu juga untuk mengklarifikasi kabar yang beredar bahwa Presiden Jokowi bertemu dan berolahraga bersama dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY di GBK, Minggu pagi.
Berdasarkan unggahan di media sosial milik Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus putra pertama SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), SBY beserta AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas terlihat sedang berolahraga di GBK.
Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat dikabarkan sedang memiliki komunikasi yang intens dengan PDI-Perjuangan menyusul rencana pertemuan Ketua DPP Puan Maharani dengan AHY. Puan Maharani juga merupakan ketua tim pemenangan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden 2024.
Partai Demokrat sebenarnya sudah mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan untuk menjadi bakal calon presiden bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2024.
Sementara PDI Perjuangan mengusung bakal calon presiden Ganjar Pranowo yang hingga saat ini mendapat dukungan dari PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo.