New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah spekulasi pengetatan lebih lanjut oleh Federal Reserve dan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi serta serentetan kenaikan suku bunga oleh beberapa bank sentral.


Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,30 persen menjadi 102,3849 pada akhir perdagangan.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada Kamis (22/6/2023) menyatakan bahwa bank sentral belum mencapai akhir dari siklus pengetatannya, di hari kedua kesaksian kongresnya.

Pembuat kebijakan merasa "akan tepat untuk menaikkan suku bunga lagi tahun ini, dan mungkin dua kali," jika ekonomi berjalan seperti yang diharapkan, bahkan ketika mereka telah dinaikkan ke tingkat restriktif yang sesuai, kata Powell kepada Komite Perbankan Senat.

Sementara itu, data yang dirilis Kamis (22/6/2023) oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa 264.000 klaim baru diajukan untuk tunjangan pengangguran berdasarkan penyesuaian musiman dalam pekan yang berakhir 17 Juni, tidak berubah dari level revisi naik minggu sebelumnya, yang merupakan level tertinggi aktivitas klaim awal sejak Oktober 2021.

Bank Sentral Inggris (BoE), Bank Sentral Norwegia (Norges Bank) dan Bank Sentral Swiss (SNB) menaikkan suku bunga pada Kamis (22/6/2023), berjanji untuk melanjutkan perjuangan mereka melawan inflasi. Baik BoE maupun Norges Bank menaikkan suku bunga lebih besar dari yang diharapkan 50 basis poin, sementara SNB mengumumkan kenaikan 25 basis poin.

Banyaknya kenaikan suku bunga datang sehari setelah Powell mengatakan kepada anggota parlemen di Capitol Hill bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut adalah "tebakan yang cukup bagus" ke mana arah bank sentral jika ekonomi berlanjut ke arahnya saat ini.

Selama kesaksian hari kedua, Powell mengatakan bank sentral akan memindahkan suku bunga dengan "langkah hati-hati" dari sini.

Ditanya tentang penurunan suku bunga, Powell mengatakan "kami tidak melihat itu terjadi dalam waktu dekat ... Ini harus menunggu waktu ketika kami yakin bahwa inflasi bergerak turun ke 2,0 persen yang merupakan target inflasi Fed.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0959 dolar AS dari 1,0984 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2745 dolar AS dari 1,2773 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,8961 franc Swiss dari 0,8930 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3145 dolar Kanada dari 1,3161 dolar Kanada.

Dolar AS dibeli 143,0390 yen Jepang, lebih tinggi dari 141,8060 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 10,6893 krona Swedia dari 10,6505 krona Swedia.

Pewarta : Apep Suhendar
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024