Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI R. Agung Sasongkojati menyampaikan pesawat baru TNI AU C-130J Super Hercules punya beberapa keunggulan, salah satunya hemat energi sampai 50 persen dibandingkan dengan Hercules pendahulunya.
Menurut Kadispenau, kelebihan itu sangat berarti untuk operasional Hercules dalam mendukung operasi-operasi TNI Angkatan Udara.
“Dia (C-130J Super Hercules) lebih cepat, lebih tinggi, lebih banyak daya angkutnya, lebih hemat, lebih irit. Jadi sekali lagi, pesawat ini lebih cepat dibandingkan dengan pesawat yang lama, lebih tinggi terbangnya. Kemudian juga lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar, serta betul-betul efisien dan efektif dibandingkan dengan pesawat yang lama. 50 persen lebih hemat. Itu sangat berarti,” kata Kadispenau saat menyambut kedatangan unit kedua C-130J Super Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.
Dia pun optimistis pesawat baru TNI AU buatan Lockheed Martin dari Amerika Serikat itu dapat meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Udara terutama saat melaksanakan operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).
“Pesawat ini bagus, gres, brand new, dibandingkan dengan pesawat-pesawat Hercules kita lainnya yang umurnya sudah lebih dari 30 tahun, bahkan setengah abad. Namun, tidak usah khawatir, Hercules yang setengah abad pun kalau dirawat pasti tetap bagus. Demikian pula, apalagi yang baru seperti ini. Ini akan meningkatkan kemampuan kita membantu masyarakat, pertahanan, keamanan, dan tentu saja untuk pembangunan kita semua,” kata Agung Sasongkojati.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI pada 2019 resmi membeli lima unit C-130J Super Hercules dari Lockheed Martin. Lima pesawat itu dijadwalkan tiba secara bertahap di Tanah Air pada 2023 sampai dengan awal 2024.
Unit pertama C-130J Super Hercules tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada 6 Maret 2023. Unit ketiga sampai kelima dijadwalkan tiba ke Tanah Air pada Juli 2023, Oktober 2023, dan Januari 2023.
Kelima pesawat itu nantinya ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pesawat Super Hercules C-130J memiliki panjang 34,69 meter, tinggi 11,9 meter, dan lebar sayap 39,7 meter, sementara panjang kompartemen kargonya 16,9 meter, lebar 3,12 meter, dan tinggi 2,74 meter.
Pesawat teranyar TNI AU C-130J Super Hercules buatan Lockheed Martin itu dapat membawa beban maksimal hingga hampir 20.000 kilogram atau hampir 20 ton. C-130J Super Hercules juga dapat mengangkut 8 palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, dan 92 pasukan terjun payung.
Pesawat C-130J Super Hercules juga memiliki peningkatan fitur dari tipe pendahulunya misalnya peningkatan sistem perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo. Ada juga perbaikan sistem flight station yang lebih canggih dan sistem avionik digital terintegrasi penuh.
Pesawat baru TNI AU itu juga telah dilengkapi dengan tampilan layar head-up dan teknologi navigasi canggih yang mencakup sistem navigasi inersia ganda dan GPS.
Kecepatan maksimal pesawat C-130J Super Hercules mencapai 660 kilometer per jam pada ketinggian 6.706 meter dan tenaganya diperoleh dari empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang bisa menghasilkan daya 4.700 tenaga kuda.
Acara penyambutan unit kedua C-130J Super Hercules dengan nomor ekor A-1340 di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu, diwarnai dengan upacara water salute di landasan pesawat (taxiway).
Kemudian, para pejabat yang hadir, diantaranya Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Tonny Hardjono, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI R. Agung Sasongkojati, Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Marsekal Muda (Marsda) TNI Jusuf Jauhari, dan Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menyambut lima kru pesawat yang mengantarkan C-130 J Super Hercules A-1340 ke Indonesia.
Lima kru itu yaitu tiga pilot penguji (test pilot), seorang teknisi (engineer), dan seorang teknisi loading/unloading (loadmaster) dari Lockheed Martin.
Mereka menempuh lima etape penerbangan pengantaran (ferry flight) dari Georgia ke Jakarta selama lima hari terhitung sejak penerbangan etape pertama pada Jumat pekan lalu (23/6).
Menurut Kadispenau, kelebihan itu sangat berarti untuk operasional Hercules dalam mendukung operasi-operasi TNI Angkatan Udara.
“Dia (C-130J Super Hercules) lebih cepat, lebih tinggi, lebih banyak daya angkutnya, lebih hemat, lebih irit. Jadi sekali lagi, pesawat ini lebih cepat dibandingkan dengan pesawat yang lama, lebih tinggi terbangnya. Kemudian juga lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar, serta betul-betul efisien dan efektif dibandingkan dengan pesawat yang lama. 50 persen lebih hemat. Itu sangat berarti,” kata Kadispenau saat menyambut kedatangan unit kedua C-130J Super Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.
Dia pun optimistis pesawat baru TNI AU buatan Lockheed Martin dari Amerika Serikat itu dapat meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Udara terutama saat melaksanakan operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).
“Pesawat ini bagus, gres, brand new, dibandingkan dengan pesawat-pesawat Hercules kita lainnya yang umurnya sudah lebih dari 30 tahun, bahkan setengah abad. Namun, tidak usah khawatir, Hercules yang setengah abad pun kalau dirawat pasti tetap bagus. Demikian pula, apalagi yang baru seperti ini. Ini akan meningkatkan kemampuan kita membantu masyarakat, pertahanan, keamanan, dan tentu saja untuk pembangunan kita semua,” kata Agung Sasongkojati.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI pada 2019 resmi membeli lima unit C-130J Super Hercules dari Lockheed Martin. Lima pesawat itu dijadwalkan tiba secara bertahap di Tanah Air pada 2023 sampai dengan awal 2024.
Unit pertama C-130J Super Hercules tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada 6 Maret 2023. Unit ketiga sampai kelima dijadwalkan tiba ke Tanah Air pada Juli 2023, Oktober 2023, dan Januari 2023.
Kelima pesawat itu nantinya ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pesawat Super Hercules C-130J memiliki panjang 34,69 meter, tinggi 11,9 meter, dan lebar sayap 39,7 meter, sementara panjang kompartemen kargonya 16,9 meter, lebar 3,12 meter, dan tinggi 2,74 meter.
Pesawat teranyar TNI AU C-130J Super Hercules buatan Lockheed Martin itu dapat membawa beban maksimal hingga hampir 20.000 kilogram atau hampir 20 ton. C-130J Super Hercules juga dapat mengangkut 8 palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, dan 92 pasukan terjun payung.
Pesawat C-130J Super Hercules juga memiliki peningkatan fitur dari tipe pendahulunya misalnya peningkatan sistem perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo. Ada juga perbaikan sistem flight station yang lebih canggih dan sistem avionik digital terintegrasi penuh.
Pesawat baru TNI AU itu juga telah dilengkapi dengan tampilan layar head-up dan teknologi navigasi canggih yang mencakup sistem navigasi inersia ganda dan GPS.
Kecepatan maksimal pesawat C-130J Super Hercules mencapai 660 kilometer per jam pada ketinggian 6.706 meter dan tenaganya diperoleh dari empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang bisa menghasilkan daya 4.700 tenaga kuda.
Acara penyambutan unit kedua C-130J Super Hercules dengan nomor ekor A-1340 di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu, diwarnai dengan upacara water salute di landasan pesawat (taxiway).
Kemudian, para pejabat yang hadir, diantaranya Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Tonny Hardjono, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI R. Agung Sasongkojati, Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Marsekal Muda (Marsda) TNI Jusuf Jauhari, dan Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menyambut lima kru pesawat yang mengantarkan C-130 J Super Hercules A-1340 ke Indonesia.
Lima kru itu yaitu tiga pilot penguji (test pilot), seorang teknisi (engineer), dan seorang teknisi loading/unloading (loadmaster) dari Lockheed Martin.
Mereka menempuh lima etape penerbangan pengantaran (ferry flight) dari Georgia ke Jakarta selama lima hari terhitung sejak penerbangan etape pertama pada Jumat pekan lalu (23/6).