Jakarta (ANTARA) - Jajaran mobil Lamborghini non-listrik atau sistem pembakaran Internal Combustion Engine (ICE) akan hilang selamanya karena merek tersebut memasuki era plug-in hybrid.
Melansir laman Carscoops pada Jumat (7/7), CEO Lamborghini Stephan Winkelmann menyampaikan kepada surat kabar Jerman WELT bahwa model terakhir dengan tenaga pembakaran murni dari pabrik Sant'Agata terjual habis hingga akhir produksi.
Sisa produksi supercar Lamborghini Huracan, yang akan segera dihentikan, telah terjual habis sejak Mei.
Tak satu pun dari varian Huracan, termasuk Tecnica dan Sterrato tersedia untuk dibeli, menandai akhir dari mesin V10 5.2 liter N/A, atau Lamborghini dalam bentuk non-listrik.
Baca juga: Lamborghini luncurkan model plug-in hybrid pertama Revuelto di Korea
Winkelman juga mengonfirmasi bahwa model mesin pembakaran akan digantikan oleh PHEV pada 2024 dan 2025, kemungkinan besar merupakan penerus Urus dan Huracan.
SUV Urus adalah model Lamborghini yang paling populer dan mengantongi penjualan terbesar.
Meski diperkenalkan pada 2022, Urus S dan Urus Performante dengan mesin V8 4.0 liter bertenaga 657 hp (490 kW / 666 PS) tidak lagi tersedia karena tingginya permintaan.
Konsumen yang berminat membeli Urus harus menunggu versi facelift yang akan tiba pada 2024 secara eksklusif dan ditawarkan dengan plug-in hybrid V8.
Selebihnya, Urus generasi berikutnya telah diumumkan untuk tahun 2029 sebagai model yang sepenuhnya elektrik.
Lamborghini terkenal dengan daftar tunggu yang panjang dan terus memecahkan rekor produksi dan penjualan satu demi satu.
Bahkan andalan Revuelto yang serba baru dengan plug-in hybrid V12 telah terjual habis pada akhir tahun 2025, menunjukkan bahwa dunia tidak bisa mendapatkan cukup mobil produksi Lamborghini, baik dalam bentuk ICE atau elektrifikasi.
Baca juga: Lamborghini dan 3T kolaborasi ciptakan 'gravel bike' seharga Rp200 jutaan
Baca juga: Ini penyebab Lamborghini Countach 2022 ditarik kembali
Baca juga: Lamborghini investasi 1,8 miliar euro untuk model listrik sepenuhnya
Melansir laman Carscoops pada Jumat (7/7), CEO Lamborghini Stephan Winkelmann menyampaikan kepada surat kabar Jerman WELT bahwa model terakhir dengan tenaga pembakaran murni dari pabrik Sant'Agata terjual habis hingga akhir produksi.
Sisa produksi supercar Lamborghini Huracan, yang akan segera dihentikan, telah terjual habis sejak Mei.
Tak satu pun dari varian Huracan, termasuk Tecnica dan Sterrato tersedia untuk dibeli, menandai akhir dari mesin V10 5.2 liter N/A, atau Lamborghini dalam bentuk non-listrik.
Baca juga: Lamborghini luncurkan model plug-in hybrid pertama Revuelto di Korea
Winkelman juga mengonfirmasi bahwa model mesin pembakaran akan digantikan oleh PHEV pada 2024 dan 2025, kemungkinan besar merupakan penerus Urus dan Huracan.
SUV Urus adalah model Lamborghini yang paling populer dan mengantongi penjualan terbesar.
Meski diperkenalkan pada 2022, Urus S dan Urus Performante dengan mesin V8 4.0 liter bertenaga 657 hp (490 kW / 666 PS) tidak lagi tersedia karena tingginya permintaan.
Konsumen yang berminat membeli Urus harus menunggu versi facelift yang akan tiba pada 2024 secara eksklusif dan ditawarkan dengan plug-in hybrid V8.
Selebihnya, Urus generasi berikutnya telah diumumkan untuk tahun 2029 sebagai model yang sepenuhnya elektrik.
Lamborghini terkenal dengan daftar tunggu yang panjang dan terus memecahkan rekor produksi dan penjualan satu demi satu.
Bahkan andalan Revuelto yang serba baru dengan plug-in hybrid V12 telah terjual habis pada akhir tahun 2025, menunjukkan bahwa dunia tidak bisa mendapatkan cukup mobil produksi Lamborghini, baik dalam bentuk ICE atau elektrifikasi.
Baca juga: Lamborghini dan 3T kolaborasi ciptakan 'gravel bike' seharga Rp200 jutaan
Baca juga: Ini penyebab Lamborghini Countach 2022 ditarik kembali
Baca juga: Lamborghini investasi 1,8 miliar euro untuk model listrik sepenuhnya