Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menyampaikan materi kepada kelompok muda yang akan bertugas sebagai juru kampanye (jurkam) pemenangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo di I News Tower, Jakarta, Selasa.
"Jadi, saya diminta pada pagi ini untuk memberikan makalah, atau sharing yang lebih tepat, kepada para jurkam pada umumnya generasi muda milenial; dan saya akan coba tentunya memberikan pandangan-pandangan saya, bagaimana menjadi jurkam yang efektif bagi Pak Ganjar," kata Hary Tanoe di Jakarta, Selasa.
Hary Tanoe akan memberikan pandangan kepada sekitar 300 orang jurkam tersebut untuk bisa optimal dalam pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Menurut dia, seorang jurkam harus paham posisi dan proposisi nilai pemasaran Ganjar Pranowo agar bisa disosialisasikan kepada masyarakat.
Apalagi, tambahnya, Ganjar Pranowo merupakan sosok muda yang energik dan menarik perhatian.
"Apa lagi yang menonjol dari Pak Ganjar? Pak Ganjar kepala daerah, pernah di legislatif, bahkan di eksekutif. Jadi, pemahaman untuk di kedua bidang tersebut sangat baik," kata Hary Tanoe.
Baca juga: Gibran Rakabuming mulai jadi juru kampanye Ganjar
Selain itu, karakter menonjol Ganjar Pranowo ialah sosoknya yang dekat dengan keluarga dan merakyat.
"Dan yang sangat menonjol, Pak Ganjar juga family man ya, kalau kita lihat harmonis dengan istrinya; dan juga tidak kalah penting humble, merakyat. Kita lihat beliau sangat dekat dengan orang-orang di bawah, dengan rakyat, dan masih banyak lagi yang nanti akan saya sharing," jelasnya.
Selain itu, menurut Hary Tanoe, seorang juru kampanye juga harus paham siapa khalayak atau para penonton yang disasar dalam kampanye tersebut.
"Kita kalau bicara soal ingin meyakinkan pihak tertentu, kan kita harus tahu siapa pihaknya (yang diajak bicara), karena kan harus kita sesuaikan kreatif kita, cara bicara kita, dan juga di platform mana, misal media sosial. TV lain lagi, misalnya, atau offline, tatap muka, juga lain lagi. Jadi, kurang lebih seperti itu," katanya.
Baca juga: Ganjar Pranowo dinilai punya karakter mirip Presiden Jokowi
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Hary Tanoe bergerak cepat memberikan materi serta gemblengan bagi jurkam muda pendukung Ganjar Pranowo.
"Tadi kami laporkan kepada Pak HT (Hary Tanoe) bahwa mereka menjadi jurkam dari Pak Ganjar Pranowo yang akan terus menggelorakan semangat kemenangan bagi Pak Ganjar," kata Hasto.
Saat ditanya soal peserta pelatihan, Hasto mengatakan para anak muda itu datang dari PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Perindo, serta kelompok relawan.
"Semuanya terlibat," imbuhnya.
Baca juga: BRIN : Ganjar Pranowo sebagai bakal capres ideal pilihan milenial
Untuk diketahui, pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pasangan capres dan cawapres diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung partai politik atau gabungan partai peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: PPP dongkrak elektabilitas Ganjar dalam 7 bulan
Baca juga: Erick Thohir dinilai bisa perkuat Prabowo atau Ganjar
Baca juga: Pertemuan Ganjar-Erick bagian dari silaturahmi
"Jadi, saya diminta pada pagi ini untuk memberikan makalah, atau sharing yang lebih tepat, kepada para jurkam pada umumnya generasi muda milenial; dan saya akan coba tentunya memberikan pandangan-pandangan saya, bagaimana menjadi jurkam yang efektif bagi Pak Ganjar," kata Hary Tanoe di Jakarta, Selasa.
Hary Tanoe akan memberikan pandangan kepada sekitar 300 orang jurkam tersebut untuk bisa optimal dalam pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Menurut dia, seorang jurkam harus paham posisi dan proposisi nilai pemasaran Ganjar Pranowo agar bisa disosialisasikan kepada masyarakat.
Apalagi, tambahnya, Ganjar Pranowo merupakan sosok muda yang energik dan menarik perhatian.
"Apa lagi yang menonjol dari Pak Ganjar? Pak Ganjar kepala daerah, pernah di legislatif, bahkan di eksekutif. Jadi, pemahaman untuk di kedua bidang tersebut sangat baik," kata Hary Tanoe.
Baca juga: Gibran Rakabuming mulai jadi juru kampanye Ganjar
Selain itu, karakter menonjol Ganjar Pranowo ialah sosoknya yang dekat dengan keluarga dan merakyat.
"Dan yang sangat menonjol, Pak Ganjar juga family man ya, kalau kita lihat harmonis dengan istrinya; dan juga tidak kalah penting humble, merakyat. Kita lihat beliau sangat dekat dengan orang-orang di bawah, dengan rakyat, dan masih banyak lagi yang nanti akan saya sharing," jelasnya.
Selain itu, menurut Hary Tanoe, seorang juru kampanye juga harus paham siapa khalayak atau para penonton yang disasar dalam kampanye tersebut.
"Kita kalau bicara soal ingin meyakinkan pihak tertentu, kan kita harus tahu siapa pihaknya (yang diajak bicara), karena kan harus kita sesuaikan kreatif kita, cara bicara kita, dan juga di platform mana, misal media sosial. TV lain lagi, misalnya, atau offline, tatap muka, juga lain lagi. Jadi, kurang lebih seperti itu," katanya.
Baca juga: Ganjar Pranowo dinilai punya karakter mirip Presiden Jokowi
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Hary Tanoe bergerak cepat memberikan materi serta gemblengan bagi jurkam muda pendukung Ganjar Pranowo.
"Tadi kami laporkan kepada Pak HT (Hary Tanoe) bahwa mereka menjadi jurkam dari Pak Ganjar Pranowo yang akan terus menggelorakan semangat kemenangan bagi Pak Ganjar," kata Hasto.
Saat ditanya soal peserta pelatihan, Hasto mengatakan para anak muda itu datang dari PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Perindo, serta kelompok relawan.
"Semuanya terlibat," imbuhnya.
Baca juga: BRIN : Ganjar Pranowo sebagai bakal capres ideal pilihan milenial
Untuk diketahui, pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pasangan capres dan cawapres diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung partai politik atau gabungan partai peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: PPP dongkrak elektabilitas Ganjar dalam 7 bulan
Baca juga: Erick Thohir dinilai bisa perkuat Prabowo atau Ganjar
Baca juga: Pertemuan Ganjar-Erick bagian dari silaturahmi