Palangka Raya (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP-KLB) mengupayakan terwujudnya interkoneksi sistem di seluruh Kalimantan, untuk menghasilkan kelistrikan yang lebih andal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun industri.
Senior Manajer Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi pada PLN UIP-KLB, John Y.S. Rembet di Palangka Raya, Selasa, menjelaskan, saat ini sistem di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan sudah terhubung, sedangkan dengan Kalimantan Barat masih berproses.
"Kami sedang membangun untuk wilayah Pangkalan Bun-Sukamara, Sukamara-Kendawangan, Kendawangan-Ketapang, hingga sampai berlanjut ke Pontianak," terangnya.
John mengatakan, untuk Pangkalan Bun-Sukamara ditargetkan sudah dapat beroperasi penuh pada tahun ini, sedangkan Sukamara-Kendawangan ditargetkan tahun depan juga dapat beroperasi.
"Sehingga boleh dibilang Ketapang dengan Kalimantan Tengah sudah interkoneksi nantinya. Akhir tahun depan dari Ketapang sampai Pontianak sudah tersambung," ujarnya.
Baca juga: Wagub Kalteng: Pramuka menjadi sarana pembentukan karakter
Dijelaskannya, dengan sistem kelistrikan Kalimantan yang interkoneksi secara menyeluruh, maka pembangkit mampu bekerja secara optimal dalam memenuhi kebutuhan di Kalimantan.
Menurutnya saat ini kebanyakan pembangkit ada di Kalimantan Selatan, sedangkan di Kalimantan Tengah sebagian sedang dibangun dan juga ada terdapat di Kalimantan Barat. Dengan menghubungkan semua itu, maka saat adanya beban tinggi, maka suplai daya bisa terfokus ke situ, sehingga meminimalisir berbagai potensi gangguan.
"Mudah-mudahan bisa seperti kalau kita melihat sistem yang ada di Jawa-Bali. Jawa-Bali dari ujung timur sampai ujung barat itu terhubung, sehingga bisa saling melayani atau mendukung. Kelistrikan jadi lebih andal, pertumbuhan beban kebutuhan masyarakat dan industri bisa terlayani tanpa harus kita membangun pembangkit baru," terangnya.
Lebih lanjut John menyampaikan, UIP-KLB secara khusus bertugas membangun infrastruktur ketenagalistrikan, khususnya pembangkit dan jaringan tenaga listrik berskala besar maupun jaringan dengan tegangan tinggi maupun ekstra tinggi. Adapun untuk wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, jaringannya berada pada level 150 KV dan 275 KV.
Baca juga: OJK perkuat UMKM Kalteng dukung ekonomi ASEAN
Baca juga: Polda Kalteng terima hibah tanah satu hektare dari Pemkot Palangka Raya
Baca juga: UMPR jalin kerja sama program magang mahasiswa di Kedubes RI
Senior Manajer Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi pada PLN UIP-KLB, John Y.S. Rembet di Palangka Raya, Selasa, menjelaskan, saat ini sistem di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan sudah terhubung, sedangkan dengan Kalimantan Barat masih berproses.
"Kami sedang membangun untuk wilayah Pangkalan Bun-Sukamara, Sukamara-Kendawangan, Kendawangan-Ketapang, hingga sampai berlanjut ke Pontianak," terangnya.
John mengatakan, untuk Pangkalan Bun-Sukamara ditargetkan sudah dapat beroperasi penuh pada tahun ini, sedangkan Sukamara-Kendawangan ditargetkan tahun depan juga dapat beroperasi.
"Sehingga boleh dibilang Ketapang dengan Kalimantan Tengah sudah interkoneksi nantinya. Akhir tahun depan dari Ketapang sampai Pontianak sudah tersambung," ujarnya.
Baca juga: Wagub Kalteng: Pramuka menjadi sarana pembentukan karakter
Dijelaskannya, dengan sistem kelistrikan Kalimantan yang interkoneksi secara menyeluruh, maka pembangkit mampu bekerja secara optimal dalam memenuhi kebutuhan di Kalimantan.
Menurutnya saat ini kebanyakan pembangkit ada di Kalimantan Selatan, sedangkan di Kalimantan Tengah sebagian sedang dibangun dan juga ada terdapat di Kalimantan Barat. Dengan menghubungkan semua itu, maka saat adanya beban tinggi, maka suplai daya bisa terfokus ke situ, sehingga meminimalisir berbagai potensi gangguan.
"Mudah-mudahan bisa seperti kalau kita melihat sistem yang ada di Jawa-Bali. Jawa-Bali dari ujung timur sampai ujung barat itu terhubung, sehingga bisa saling melayani atau mendukung. Kelistrikan jadi lebih andal, pertumbuhan beban kebutuhan masyarakat dan industri bisa terlayani tanpa harus kita membangun pembangkit baru," terangnya.
Lebih lanjut John menyampaikan, UIP-KLB secara khusus bertugas membangun infrastruktur ketenagalistrikan, khususnya pembangkit dan jaringan tenaga listrik berskala besar maupun jaringan dengan tegangan tinggi maupun ekstra tinggi. Adapun untuk wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, jaringannya berada pada level 150 KV dan 275 KV.
Baca juga: OJK perkuat UMKM Kalteng dukung ekonomi ASEAN
Baca juga: Polda Kalteng terima hibah tanah satu hektare dari Pemkot Palangka Raya
Baca juga: UMPR jalin kerja sama program magang mahasiswa di Kedubes RI