Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim esports Rex Regum Qeon (RRQ) Petra Giovanni menilai perkembangan pemain kasual yang naik kelas ke pemain profesional di Indonesia semakin menunjukkan peningkatan.
Menurut dia, perkembangan itu berjalan beriringan dengan kemudahan teknologi dan akses untuk menyaksikan turnamen-turnamen di berbagai kelas dan tingkatan.
“Untuk perkembangan pemain kasual, saya kira sangat berkembang. Liga-liga besar banyak yang disiarkan sehingga para pemain kasual atau penggemar dapat mempelajarinya lebih mudah,” kata Petra saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, pria yang juga akrab disapa Coach Fiel itu mengatakan pesatnya pertumbuhan pemain kasual yang ingin meningkatkan kemampuannya di kelas profesional akan semakin menambah persaingan untuk para pemain pro.
“Sekarang ini di liga-liga yang bukan pro, secara vibe dan cara mainnya hampir sama dengan pro. Perkembangannya cepat sekali dan mencari pemain akan lebih susah karena persaingannya sudah lebih merata,” ujar dia.
Baca juga: Timnas esport Indonesia TC di luar negeri jelang Asian Games
Coach Fiel pun membagikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan para pemain kasual yang ingin naik kelas menjadi pro player di tim esports.
Selain kemampuan bertanding, mental dan sikap yang baik juga menjadi faktor yang sangat dipertimbangkan tim, termasuk di RRQ.
“Tidak bisa disamakan dengan main seperti di tempat nongkrong karena pemain pro harus disiplin, mau mengikuti peraturan yang ada, dan rajin mengikuti turnamen lokal yang secara langsung juga mengasah mental dan kerja sama tim,” katanya.
Sependapat, Co-founder dan CEO Team RRQ Andrian Pauline menilai kehadiran pemain kasual yang akan menjadi pemain pro akan memberikan warna baru serta regenerasi di dunia esports Indonesia.
“Kalau tidak ada regenerasi, esports secara keseluruhan pelan-pelan akan tenggelam. Pemain-pemain baru bukan hanya memberi warna baru, tapi perkembangan ini juga menjadi kesempatan dan peluang bagi pemain muda yang mau kerja keras dan meningkatkan skill-nya,” kata Andrian.
Baca juga: Timnas PUBG Indonesia adaptasi untuk versi khusus Asian Games
Baca juga: Tujuh nomor game esport dipertandingkan di Asian Games Hangzhou
Baca juga: Esports Sisterhood berusaha suarakan keadilan gender di kejuaraan esport dunia
Menurut dia, perkembangan itu berjalan beriringan dengan kemudahan teknologi dan akses untuk menyaksikan turnamen-turnamen di berbagai kelas dan tingkatan.
“Untuk perkembangan pemain kasual, saya kira sangat berkembang. Liga-liga besar banyak yang disiarkan sehingga para pemain kasual atau penggemar dapat mempelajarinya lebih mudah,” kata Petra saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, pria yang juga akrab disapa Coach Fiel itu mengatakan pesatnya pertumbuhan pemain kasual yang ingin meningkatkan kemampuannya di kelas profesional akan semakin menambah persaingan untuk para pemain pro.
“Sekarang ini di liga-liga yang bukan pro, secara vibe dan cara mainnya hampir sama dengan pro. Perkembangannya cepat sekali dan mencari pemain akan lebih susah karena persaingannya sudah lebih merata,” ujar dia.
Baca juga: Timnas esport Indonesia TC di luar negeri jelang Asian Games
Coach Fiel pun membagikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan para pemain kasual yang ingin naik kelas menjadi pro player di tim esports.
Selain kemampuan bertanding, mental dan sikap yang baik juga menjadi faktor yang sangat dipertimbangkan tim, termasuk di RRQ.
“Tidak bisa disamakan dengan main seperti di tempat nongkrong karena pemain pro harus disiplin, mau mengikuti peraturan yang ada, dan rajin mengikuti turnamen lokal yang secara langsung juga mengasah mental dan kerja sama tim,” katanya.
Sependapat, Co-founder dan CEO Team RRQ Andrian Pauline menilai kehadiran pemain kasual yang akan menjadi pemain pro akan memberikan warna baru serta regenerasi di dunia esports Indonesia.
“Kalau tidak ada regenerasi, esports secara keseluruhan pelan-pelan akan tenggelam. Pemain-pemain baru bukan hanya memberi warna baru, tapi perkembangan ini juga menjadi kesempatan dan peluang bagi pemain muda yang mau kerja keras dan meningkatkan skill-nya,” kata Andrian.
Baca juga: Timnas PUBG Indonesia adaptasi untuk versi khusus Asian Games
Baca juga: Tujuh nomor game esport dipertandingkan di Asian Games Hangzhou
Baca juga: Esports Sisterhood berusaha suarakan keadilan gender di kejuaraan esport dunia