Pangkalan Bun (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, Jambore UMKM dilaksanakan guna meningkatkan daya saing produk, sekaligus mengembangkan sistem jaringan bagi pelaku usaha untuk mendukung UMKM naik kelas dan go digital.
"Dalam jambore UMKM ini, kita mempertemukan pelaku usaha dengan pembina, lembaga keuangan, praktisi, maupun pemangku kepentingan terkait lainnya," kata Sugianto di Pangkalan Bun, Selasa.
Dia menjelaskan, peningkatan kualitas dan kuantitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah menjadi fokus pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Insha Allah Jambore UMKM 2023 akan terbagi dalam tiga wilayah di Kalimantan Tengah, meliputi wilayah barat, tengah dan timur. Dan hari ini terlaksana dengan baik di wilayah barat terpusat di Kabupaten Kotawaringin Barat," jelasnya.
Menurutnya, sebanyak lebih kurang 121.458 pelaku UMKM di Kalimantan Tengah memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan berbagai lembaga, seperti BUMN, hingga perbankan. Perhatian khusus ini, misalnya melalui transfer pengetahuan untuk menciptakan produk unggulan.
"Maupun akses penjualan dan pemasaran produk melalui strategi promosi yang tepat sasaran, peningkatan kualitas kemasan yang menarik, modern dan higienis, hingga akses permodalan melalui kredit produktif UMKM," terang Sugianto.
Baca juga: Disbun Kalteng optimalkan peran Brigade Karlanbun dalam pengendalian kebakaran
Lebih lanjut dia menyampaikan, Jambore UMKM ini selain wujud perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terhadap pelaku UMKM, juga dalam rangka mengkampanyekan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).
"Produk lokal harus digalakkan lebih masif, sehingga gairah masyarakat membeli produk lokal kian bangkit, dan tentu berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah maupun kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Sekda Kalimantan Tengah Nuryakin menambahkan, jambore UMKM ini mengusung tema besar, yakni “UMKM Bersatu, Berkembang, Berjaya Menuju UMKM Naik Kelas dan Go Digital”.
"Pemprov ingin menjembatani keterhubungan UMKM dalam berbagai bidang untuk kerja sama atau kemitraan, meningkatkan wawasan, pengalaman, dan kapasitas SDM pelaku UMKM," ujarnya.
Baca juga: Ketua TPID: Inflasi Kalteng terendah se-Kalimantan dan di bawah nasional
Hal ini dilakukan untuk membantu semakin mengembangkan kegiatan usahanya dan menciptakan produk berdaya saing global, sehingga mendorong terwujudnya UMKM naik kelas, serta memberi pemahaman tentang kewirausahaan dan strategi transformasi menuju UMKM modern berbasis digital.
Jambore UMKM Wilayah Barat 2023 ini diikuti peserta sebanyak 5.612 pelaku UMKM. Jambore dilaksanakan selama satu hari, menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, OJK dan BPJS Ketengakerjaan Wilayah Kalimantan Tengah, serta motivator.
Baca juga: Kontingen Kalteng raih sejumlah medali pada Popnas XVI
Baca juga: Pesparawi IV Korpri Kalteng ciptakan rasa kebersamaan dalam keberagaman
"Dalam jambore UMKM ini, kita mempertemukan pelaku usaha dengan pembina, lembaga keuangan, praktisi, maupun pemangku kepentingan terkait lainnya," kata Sugianto di Pangkalan Bun, Selasa.
Dia menjelaskan, peningkatan kualitas dan kuantitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah menjadi fokus pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Insha Allah Jambore UMKM 2023 akan terbagi dalam tiga wilayah di Kalimantan Tengah, meliputi wilayah barat, tengah dan timur. Dan hari ini terlaksana dengan baik di wilayah barat terpusat di Kabupaten Kotawaringin Barat," jelasnya.
Menurutnya, sebanyak lebih kurang 121.458 pelaku UMKM di Kalimantan Tengah memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan berbagai lembaga, seperti BUMN, hingga perbankan. Perhatian khusus ini, misalnya melalui transfer pengetahuan untuk menciptakan produk unggulan.
"Maupun akses penjualan dan pemasaran produk melalui strategi promosi yang tepat sasaran, peningkatan kualitas kemasan yang menarik, modern dan higienis, hingga akses permodalan melalui kredit produktif UMKM," terang Sugianto.
Baca juga: Disbun Kalteng optimalkan peran Brigade Karlanbun dalam pengendalian kebakaran
Lebih lanjut dia menyampaikan, Jambore UMKM ini selain wujud perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terhadap pelaku UMKM, juga dalam rangka mengkampanyekan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).
"Produk lokal harus digalakkan lebih masif, sehingga gairah masyarakat membeli produk lokal kian bangkit, dan tentu berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah maupun kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Sekda Kalimantan Tengah Nuryakin menambahkan, jambore UMKM ini mengusung tema besar, yakni “UMKM Bersatu, Berkembang, Berjaya Menuju UMKM Naik Kelas dan Go Digital”.
"Pemprov ingin menjembatani keterhubungan UMKM dalam berbagai bidang untuk kerja sama atau kemitraan, meningkatkan wawasan, pengalaman, dan kapasitas SDM pelaku UMKM," ujarnya.
Baca juga: Ketua TPID: Inflasi Kalteng terendah se-Kalimantan dan di bawah nasional
Hal ini dilakukan untuk membantu semakin mengembangkan kegiatan usahanya dan menciptakan produk berdaya saing global, sehingga mendorong terwujudnya UMKM naik kelas, serta memberi pemahaman tentang kewirausahaan dan strategi transformasi menuju UMKM modern berbasis digital.
Jambore UMKM Wilayah Barat 2023 ini diikuti peserta sebanyak 5.612 pelaku UMKM. Jambore dilaksanakan selama satu hari, menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, OJK dan BPJS Ketengakerjaan Wilayah Kalimantan Tengah, serta motivator.
Baca juga: Kontingen Kalteng raih sejumlah medali pada Popnas XVI
Baca juga: Pesparawi IV Korpri Kalteng ciptakan rasa kebersamaan dalam keberagaman