Jakarta (ANTARA) - Jenama aksesori dari New York, LeSportsac menghadirkan koleksi menggunakan pola ikonik motif kambing hitam yang terinspirasi dari Putri Diana.
Dilaporkan laman InStyle (5/9), bersama Carlson, koleksi label Arc en Ciel menghadirkan motif kambing hitam ke dalam rangkaian tas yang akan cocok dengan tampilan apa pun.
Sejak tersiar kabar bahwa sweater domba Putri Diana akan dilelang sebagai bagian dari penjualan Ikon Mode pertama di Sotheby, para penggemar kerajaan berharap untuk ikut serta dalam aksi tersebut.
Baca juga: Pemegang merek dagang Charles & Keith nyatakan siap bersaing di kancah global
Baca juga: Pemegang merek dagang Charles & Keith nyatakan siap bersaing di kancah global
Rangkaian produk ini mencakup tas dan aksesori modis namun praktis yang semuanya menampilkan motif kambing hitam dengan latar belakang merah.
Meskipun motif ini milik Warm & Wonderful, tas-tas tersebut akan memiliki merek dagang kreasi LeSportsac dengan nilon ripstop yang tahan lama, bahan vegan, tali pengikat yang dapat disesuaikan dan dilepas, serta saku interior maupun eksterior untuk daya tahan maksimum.
“Membangun hubungan kami dengan tim dari Rowing Blazers dan merayakan nilai-nilai inti LeSportsac yaitu gaya abadi dan desain fungsional, warisan kami bersinar melalui koleksi kapsul Arc En Ciel Warm & Wonderful,” ucap Thomas Becker, chief operating officer LeSportsac.
Baca juga: Samsonite hadirkan koleksi terinspirasi lagu 'Butter' dari grup BTS
Baca juga: Samsonite hadirkan koleksi terinspirasi lagu 'Butter' dari grup BTS
Koleksi ikonik ini, dikatakannya, tidak hanya menghormati cetakan terkenal tetapi juga tetap setia pada dedikasi LeSportsac yang tak tergoyahkan terhadap kualitas jangka panjang dan karya seni yang ahli.
Berlandaskan pada esensi mereknya, koleksi ini mengundang Anda untuk merasakan tradisi yang dengan mudah memadukan fesyen dan kegunaan, serta dapat dipakai lintas generasi, demikian tutur Thomas Becker.
Harga tas LeSportsac ini berkisar dari 145-325 dolar AS (sekitar Rp 2,2 juta - Rp 4,9 juta) dengan tas jinjing besar dan pilihan tas bahu Y2K tersedia di samping desain yang lebih halus dengan pencukuran bulu vegan.
Putri Diana terkenal mengenakan sweater tersebut saat tampil di salah satu pertandingan polo Pangeran Charles pada tahun 1981. Sotheby's menjelaskan bahwa “media, kritikus mode, dan masyarakat dengan hati-hati membedah simbolisme kambing hitam pada sweater tersebut.” Sejak itu, desainnya menjadi favorit penggemar di mana pun.
Baca juga: Tips ubah koleksi tas bermerek jadi investasi masa depan
Baca juga: DANJYO HIYOJI hadirkan tas selempang yang terinspirasi dari vivo V21
Baca juga: Tas desain ikonik dikolaborasi dengan kain berbasis kayu baru
Baca juga: Tips ubah koleksi tas bermerek jadi investasi masa depan
Baca juga: DANJYO HIYOJI hadirkan tas selempang yang terinspirasi dari vivo V21
Baca juga: Tas desain ikonik dikolaborasi dengan kain berbasis kayu baru