Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang, Australia dan Kanada menyampaikan komitmen untuk memperkuat kerja sama dan dukungannya untuk negara anggota ASEAN sebagai sesama negara di kawasan Indo-Pasifik.
Komitmen tersebut disampaikan pada Rabu (6/9) oleh perdana menteri ketiga negara tersebut dalam kegiatan Leaders Talk pada acara Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF) yang digelar selama dua hari di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, pada 5-6 September 2023, sebagai bagian dari rangkaian acara KTT ke-43 ASEAN.
Dalam pidatonya di kegiatan Leaders Talk AIPF itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan negaranya akan memperkuat kerja sama dan dukungan bagi negara-negara ASEAN di enam bidang utama yang dituangkan dalam "Japan-ASEAN Comprehensive Connectivity Initiative"
Enam bidang kerja sama yang akan lebih dikembangkan oleh Jepang untuk memperkuat konektivitas dengan ASEAN melalui inisiatif tersebut adalah bidang pembangunan infrastruktur transportasi, konektivitas digital, kerja sama maritim, ketahanan rantai pasok, konektivitas listrik, serta konektivitas manusia dan pengetahuan.
Sebagai contoh, terkait infrastruktur transportasi, PM Kishida berjanji Jepang akan mendukung proyek-proyek pembangunan di negara-negara ASEAN, termasuk pembangunan pelabuhan, jalan, rel kereta, dan bandara.
Pada Desember tahun ini kedua pihak akan merayakan peringatan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang, dan Tokyo akan menjadi tuan rumah dari pertemuan puncak para pemimpin ASEAN dan Jepang.
Selain Jepang, Australia juga menyatakan komitmen senilai 95,4 juta dolar AS untuk mendukung sejumlah inisiatif sebagai strategi prioritas negara itu dalam meningkatkan hubungan dengan kawasan Asia Tenggara.
"Hari ini saya mengumumkan komitmen kami senilai 95,4 juta dolar Australia untuk mendukung tiga inisiatif yang mendorong strategi prioritas kami," kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dalam kegiatan Leaders Talk AIPF.
Adapun komitmen senilai 95,4 juta dolar Australia itu akan disalurkan melalui tiga inisiatif utama. Inisiatif pertama adalah pembentukan kelompok kesepakatan baru di Asia Tenggara untuk menghubungkan sektor swasta dan umum.
Inisiatif kedua, yakni Australia memulai program pertukaran wirausaha Asia Tenggara untuk mendukung perdagangan kedua pihak.
Sedangkan inisiatif ketiga, Albanese menyatakan pihaknya akan membuat program pertukaran bagi pemuda berprestasi dalam membangun hubungan bisnis antara Australia dan Asia Tenggara.
Selanjutnya, komitmen untuk memperkuat hubungan dan kerja sama dengan ASEAN juga disampaikan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Tangkapan layar: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara dalam kegiatan Leaders Talk pada acara Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF) yang digelar di Jakarta, Rabu (6/9/2023). (ANTARA/Yuni Arisandy)
Trudeau, dalam pidatonya pada Leaders Talk AIPF, menyampaikan bahwa penguatan hubungan dengan ASEAN adalah bagian dari Strategi Indo-Pasifik yang telah diumumkan Pemerintah Kanada.
Selain itu, Kanada pada tahun ini juga baru saja meluncurkan kemitraan strategis dengan ASEAN.
"Ini adalah tahun yang penting bagi Kanada karena kami secara resmi baru saja meluncurkan kemitraan strategi Kanada-ASEAN ... Memperkuat hubungan kami dengan ASEAN adalah bagian besar dari strategi Indo-Pasifik Kanada karena kami mengakui dan mendukung Sentralitas ASEAN di kawasan," ujar PM Trudeau.
Dia juga mengatakan bahwa Kanada akan meningkatkan keterlibatannya dalam jangka panjang dengan ASEAN dan dengan kehadiran yang lebih aktif.
"Tahun lalu (2022) ekspor dan impor Kanada ke dan dari ASEAN meningkat sebesar 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2021)," kata Trudeau.
ASEAN dan Kanada telah menjalin kerja sama di sejumlah sektor, seperti pertahanan ruang angkasa, teknologi ramah lingkungan, dan pendidikan.
ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) yang diselenggarakan pada Selasa hingga Rabu, 5-6 September 2023, merupakan implementasi dari Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP).
Forum ini merupakan acara unggulan di bawah keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. AIPF akan berfungsi sebagai platform bagi publik dan sektor swasta untuk saling berbagi, terlibat dan berkolaborasi secara inklusif dalam membuka potensi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.
Forum perdana ini bertujuan untuk membuka peluang lebih lanjut dan membangun konektivitas yang lebih kuat antara negara-negara ASEAN dan Indo-Pasifik.
ASEAN adalah rumah bagi sejumlah negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pasar yang berkembang dan populasi produktif.
Indo-Pasifik menyumbang lebih dari 60 persen produk domestik bruto (PDB) global dan berkontribusi untuk sekitar setengah perdagangan global, serta berfungsi sebagai pusat ekonomi penting yang mendorong perdagangan, investasi, dan inovasi.
ASEAN, yang terletak di jantung Indo-Pasifik, siap menjadi pusat kegiatan perekonomian dalam beberapa dekade mendatang yang sejalan dengan tema ASEAN 2023 di bawah keketuaan Indonesia, yaitu “ASEAN Penting: Pusat Pertumbuhan Ekonomi".
Forum ASEAN-Indo-Pasifik diselenggarakan di Hotel Mulia, Jakarta pada 5-6 September bersamaan dengan KTT ke-43 ASEAN dan KTT Asia Timur.
Forum ini menjadi wadah untuk pembahasan yang dilakukan oleh para pemimpin negara-negara di kawasan, diskusi panel dan acara bincang-bincang dengan para pemimpin industri, pameran proyek, dan pencocokan bisnis.
AIPF juga berfungsi sebagai platform inklusif bagi negara-negara anggota ASEAN dan mitranya, terutama dari sektor publik dan swasta, untuk terlibat dalam diskusi konstruktif, mengidentifikasi proyek-proyek nyata yang potensial, dan mendorong kolaborasi di kawasan Indo-Pasifik.
Tiga isu besar di masa depan, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasokan yang berketahanan, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif, akan menjadi pusat perhatian dalam diskusi dan proyek yang dipamerkan di AIPF.
Selain itu, ada sejumlah peluang ditawarkan melalui Forum tersebut kepada komunitas bisnis, antara lain wawasan langsung dari para kepala negara dan pemimpin bisnis dari seluruh kawasan mengenai situasi global saat ini, serta kerja sama ekonomi masa depan antara ASEAN dan negara-negara di Indo-Pasifik.
AIPF juga menawarkan peluang kolaborasi, jaringan, dan pencocokan bisnis dengan pelaku bisnis dan pemangku kepentingan yang memiliki pemikiran yang sama dan berorientasi pada hasil dari ASEAN dan Indo-Pasifik.
Presentasi mengenai proyek-proyek potensial dan strategis yang akan membentuk ASEAN dan Indo-Pasifik pada tahun-tahun mendatang juga disampaikan dalam forum ini.
AIPF melibatkan para pemimpin dari kalangan pemerintah dan sektor swasta serta perwakilan dari lembaga keuangan dan organisasi internasional.
Forum ASEAN-Indo-Pasifik merupakan peluang penting bagi ASEAN dan kawasan Indo-Pasifik untuk bersatu dan memetakan arah kolaborasi dan pertumbuhan.
Komitmen tersebut disampaikan pada Rabu (6/9) oleh perdana menteri ketiga negara tersebut dalam kegiatan Leaders Talk pada acara Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF) yang digelar selama dua hari di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, pada 5-6 September 2023, sebagai bagian dari rangkaian acara KTT ke-43 ASEAN.
Dalam pidatonya di kegiatan Leaders Talk AIPF itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan negaranya akan memperkuat kerja sama dan dukungan bagi negara-negara ASEAN di enam bidang utama yang dituangkan dalam "Japan-ASEAN Comprehensive Connectivity Initiative"
Enam bidang kerja sama yang akan lebih dikembangkan oleh Jepang untuk memperkuat konektivitas dengan ASEAN melalui inisiatif tersebut adalah bidang pembangunan infrastruktur transportasi, konektivitas digital, kerja sama maritim, ketahanan rantai pasok, konektivitas listrik, serta konektivitas manusia dan pengetahuan.
Sebagai contoh, terkait infrastruktur transportasi, PM Kishida berjanji Jepang akan mendukung proyek-proyek pembangunan di negara-negara ASEAN, termasuk pembangunan pelabuhan, jalan, rel kereta, dan bandara.
Pada Desember tahun ini kedua pihak akan merayakan peringatan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang, dan Tokyo akan menjadi tuan rumah dari pertemuan puncak para pemimpin ASEAN dan Jepang.
Selain Jepang, Australia juga menyatakan komitmen senilai 95,4 juta dolar AS untuk mendukung sejumlah inisiatif sebagai strategi prioritas negara itu dalam meningkatkan hubungan dengan kawasan Asia Tenggara.
"Hari ini saya mengumumkan komitmen kami senilai 95,4 juta dolar Australia untuk mendukung tiga inisiatif yang mendorong strategi prioritas kami," kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dalam kegiatan Leaders Talk AIPF.
Adapun komitmen senilai 95,4 juta dolar Australia itu akan disalurkan melalui tiga inisiatif utama. Inisiatif pertama adalah pembentukan kelompok kesepakatan baru di Asia Tenggara untuk menghubungkan sektor swasta dan umum.
Inisiatif kedua, yakni Australia memulai program pertukaran wirausaha Asia Tenggara untuk mendukung perdagangan kedua pihak.
Sedangkan inisiatif ketiga, Albanese menyatakan pihaknya akan membuat program pertukaran bagi pemuda berprestasi dalam membangun hubungan bisnis antara Australia dan Asia Tenggara.
Selanjutnya, komitmen untuk memperkuat hubungan dan kerja sama dengan ASEAN juga disampaikan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Trudeau, dalam pidatonya pada Leaders Talk AIPF, menyampaikan bahwa penguatan hubungan dengan ASEAN adalah bagian dari Strategi Indo-Pasifik yang telah diumumkan Pemerintah Kanada.
Selain itu, Kanada pada tahun ini juga baru saja meluncurkan kemitraan strategis dengan ASEAN.
"Ini adalah tahun yang penting bagi Kanada karena kami secara resmi baru saja meluncurkan kemitraan strategi Kanada-ASEAN ... Memperkuat hubungan kami dengan ASEAN adalah bagian besar dari strategi Indo-Pasifik Kanada karena kami mengakui dan mendukung Sentralitas ASEAN di kawasan," ujar PM Trudeau.
Dia juga mengatakan bahwa Kanada akan meningkatkan keterlibatannya dalam jangka panjang dengan ASEAN dan dengan kehadiran yang lebih aktif.
"Tahun lalu (2022) ekspor dan impor Kanada ke dan dari ASEAN meningkat sebesar 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2021)," kata Trudeau.
ASEAN dan Kanada telah menjalin kerja sama di sejumlah sektor, seperti pertahanan ruang angkasa, teknologi ramah lingkungan, dan pendidikan.
ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) yang diselenggarakan pada Selasa hingga Rabu, 5-6 September 2023, merupakan implementasi dari Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP).
Forum ini merupakan acara unggulan di bawah keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. AIPF akan berfungsi sebagai platform bagi publik dan sektor swasta untuk saling berbagi, terlibat dan berkolaborasi secara inklusif dalam membuka potensi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.
Forum perdana ini bertujuan untuk membuka peluang lebih lanjut dan membangun konektivitas yang lebih kuat antara negara-negara ASEAN dan Indo-Pasifik.
ASEAN adalah rumah bagi sejumlah negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pasar yang berkembang dan populasi produktif.
Indo-Pasifik menyumbang lebih dari 60 persen produk domestik bruto (PDB) global dan berkontribusi untuk sekitar setengah perdagangan global, serta berfungsi sebagai pusat ekonomi penting yang mendorong perdagangan, investasi, dan inovasi.
ASEAN, yang terletak di jantung Indo-Pasifik, siap menjadi pusat kegiatan perekonomian dalam beberapa dekade mendatang yang sejalan dengan tema ASEAN 2023 di bawah keketuaan Indonesia, yaitu “ASEAN Penting: Pusat Pertumbuhan Ekonomi".
Forum ASEAN-Indo-Pasifik diselenggarakan di Hotel Mulia, Jakarta pada 5-6 September bersamaan dengan KTT ke-43 ASEAN dan KTT Asia Timur.
Forum ini menjadi wadah untuk pembahasan yang dilakukan oleh para pemimpin negara-negara di kawasan, diskusi panel dan acara bincang-bincang dengan para pemimpin industri, pameran proyek, dan pencocokan bisnis.
AIPF juga berfungsi sebagai platform inklusif bagi negara-negara anggota ASEAN dan mitranya, terutama dari sektor publik dan swasta, untuk terlibat dalam diskusi konstruktif, mengidentifikasi proyek-proyek nyata yang potensial, dan mendorong kolaborasi di kawasan Indo-Pasifik.
Tiga isu besar di masa depan, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasokan yang berketahanan, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif, akan menjadi pusat perhatian dalam diskusi dan proyek yang dipamerkan di AIPF.
Selain itu, ada sejumlah peluang ditawarkan melalui Forum tersebut kepada komunitas bisnis, antara lain wawasan langsung dari para kepala negara dan pemimpin bisnis dari seluruh kawasan mengenai situasi global saat ini, serta kerja sama ekonomi masa depan antara ASEAN dan negara-negara di Indo-Pasifik.
AIPF juga menawarkan peluang kolaborasi, jaringan, dan pencocokan bisnis dengan pelaku bisnis dan pemangku kepentingan yang memiliki pemikiran yang sama dan berorientasi pada hasil dari ASEAN dan Indo-Pasifik.
Presentasi mengenai proyek-proyek potensial dan strategis yang akan membentuk ASEAN dan Indo-Pasifik pada tahun-tahun mendatang juga disampaikan dalam forum ini.
AIPF melibatkan para pemimpin dari kalangan pemerintah dan sektor swasta serta perwakilan dari lembaga keuangan dan organisasi internasional.
Forum ASEAN-Indo-Pasifik merupakan peluang penting bagi ASEAN dan kawasan Indo-Pasifik untuk bersatu dan memetakan arah kolaborasi dan pertumbuhan.