Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang sepakat dan mendukung langkah Bupati Pulang Pisau Pudjirustati Narang, yang mendorong aparatur desa mengoptimalkan dana desa untuk mencegah stunting dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Secara umum Provinsi Kalimantan Tengah masih menghadapi masalah stunting dan menjadi peringkat 11 tertinggi di Indonesia, kata Teras Narang saat menjadi narasumber Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa se-Kabupaten Pulang Pisau, Jumat.
"Jadi, permasalahan stunting perlu mendapat atensi atau perhatian serius dari seluruh kepala desa, termasuk di Pulang Pisau ini," ucapnya.
Berdasarkan data yang diterima dirinya, pencapaian prevalensi stunting di Kalteng pada tahun 2022 masih berkisar 26,9 persen atau mengalami penurunan penurunan 0,5 persen dari angka 27,4 persen pada 2021.
teras Narang mengatakan, sekalipun ada penurunan prevalensi stunting, namun angka ini masih tetap merisaukan. Untuk itu, lewat upaya-upaya peningkatan kapasitas aparatur desa dan penyadartahuan soal stunting, diharapkan Pulang Pisau bisa berkontribusi dalam penurunan kasus stunting di Kalteng.
"Saya yakin dan optimis, jika semua pihak, termasuk Kepala Desa, turut memberikan perhatian seriuas dan terlibat aktif, kasus stunting bisa ditekan di Kalteng," kata dia.
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu mengaku, dirinya sejak dahulu hingga saat ini, sering mengingatkan kepada pasangan muda, bahwa kualitas kesehatan anak-anak generasi penerus, ditentukan oleh orang tuanya. Oleh karenanya, Kepala Desa juga perlu berperan dalam mengingatkannya.
Dia mengatakan, pasangan yang mau menikah pun harapannya terus didampingi, sehingga sehat dan paham menyiapkan pernikahan yang baik, agar anak-anak mereka terawat baik, sehat dan terhindar dari stunting. Sebab, bila generasi anak stunting tinggi, maka 15 hingga 20 tahun ke depan, hanya akan melahirkan masalah sosial.
"Sebaliknya, apabila kita menyiapkan generasi sehat dan cerdas, maka sebaliknya kita dapat membawa perubahan sosial dan kemajuan negara ke depan," kata Teras Narang.
Senator asal Kalteng ini pun mengapresiasi langkah sekaligus upaya pemkab dan pemerintahan desa serta berbagai elemen di Kabupaten Pulang Pisau, yang telah serius membangun pedesaan. Upaya itu telah terlihat membuahkan hasil, dan hanya menyisakan dua desa dari 99 desa di Pulpis yang masih tertinggal.
Baca juga: Resmikan Kantor Kecamatan Pandih, Bupati Pulpis minta pelayanan ke masyarakat dioptimalkan
Dia mengatakan, seperti yang disampaikan Bupati Pulang Pisau bahwa berdasarkan data Indeks Membangun Desa 2022, di kabupaten ini ada 99 desa, masih ada 2 desa tertinggal, 41 desa sudah berstatus berkembang dan 52 desa berstatus maju.
"Ini pencapaian yang sangat bagus dan harus terus ditingkatkan. Kalaupun ada dua desa tertinggal, tentunya ini pekerjaan rumah para kepala desa yang diharapkan dapat terus berupaya meningkatkan kemajuan dan kemandirian desa," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang ajak jemaat GKE cerdas memilih di Pemilu 2024
Baca juga: Anggota DPD minta perusahaan optimalkan kemitraan untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat
Baca juga: Kelapa sawit dapat jadi penopang kemajuan Indonesia, kata Teras Narang
Secara umum Provinsi Kalimantan Tengah masih menghadapi masalah stunting dan menjadi peringkat 11 tertinggi di Indonesia, kata Teras Narang saat menjadi narasumber Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa se-Kabupaten Pulang Pisau, Jumat.
"Jadi, permasalahan stunting perlu mendapat atensi atau perhatian serius dari seluruh kepala desa, termasuk di Pulang Pisau ini," ucapnya.
Berdasarkan data yang diterima dirinya, pencapaian prevalensi stunting di Kalteng pada tahun 2022 masih berkisar 26,9 persen atau mengalami penurunan penurunan 0,5 persen dari angka 27,4 persen pada 2021.
teras Narang mengatakan, sekalipun ada penurunan prevalensi stunting, namun angka ini masih tetap merisaukan. Untuk itu, lewat upaya-upaya peningkatan kapasitas aparatur desa dan penyadartahuan soal stunting, diharapkan Pulang Pisau bisa berkontribusi dalam penurunan kasus stunting di Kalteng.
"Saya yakin dan optimis, jika semua pihak, termasuk Kepala Desa, turut memberikan perhatian seriuas dan terlibat aktif, kasus stunting bisa ditekan di Kalteng," kata dia.
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu mengaku, dirinya sejak dahulu hingga saat ini, sering mengingatkan kepada pasangan muda, bahwa kualitas kesehatan anak-anak generasi penerus, ditentukan oleh orang tuanya. Oleh karenanya, Kepala Desa juga perlu berperan dalam mengingatkannya.
Dia mengatakan, pasangan yang mau menikah pun harapannya terus didampingi, sehingga sehat dan paham menyiapkan pernikahan yang baik, agar anak-anak mereka terawat baik, sehat dan terhindar dari stunting. Sebab, bila generasi anak stunting tinggi, maka 15 hingga 20 tahun ke depan, hanya akan melahirkan masalah sosial.
"Sebaliknya, apabila kita menyiapkan generasi sehat dan cerdas, maka sebaliknya kita dapat membawa perubahan sosial dan kemajuan negara ke depan," kata Teras Narang.
Senator asal Kalteng ini pun mengapresiasi langkah sekaligus upaya pemkab dan pemerintahan desa serta berbagai elemen di Kabupaten Pulang Pisau, yang telah serius membangun pedesaan. Upaya itu telah terlihat membuahkan hasil, dan hanya menyisakan dua desa dari 99 desa di Pulpis yang masih tertinggal.
Baca juga: Resmikan Kantor Kecamatan Pandih, Bupati Pulpis minta pelayanan ke masyarakat dioptimalkan
Dia mengatakan, seperti yang disampaikan Bupati Pulang Pisau bahwa berdasarkan data Indeks Membangun Desa 2022, di kabupaten ini ada 99 desa, masih ada 2 desa tertinggal, 41 desa sudah berstatus berkembang dan 52 desa berstatus maju.
"Ini pencapaian yang sangat bagus dan harus terus ditingkatkan. Kalaupun ada dua desa tertinggal, tentunya ini pekerjaan rumah para kepala desa yang diharapkan dapat terus berupaya meningkatkan kemajuan dan kemandirian desa," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang ajak jemaat GKE cerdas memilih di Pemilu 2024
Baca juga: Anggota DPD minta perusahaan optimalkan kemitraan untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat
Baca juga: Kelapa sawit dapat jadi penopang kemajuan Indonesia, kata Teras Narang