Hanoi (ANTARA) - Harga kopi Vietnam di pasar global mencapai rekor baru pekan ini, menurut laporan surat kabar lokal VnExpress pada Kamis (21/9).
Harga kopi robusta melonjak hingga mencapai rekor 68.000 dong Vietnam (100 dong Vietnam = Rp63,3) atau sekitar 2,79 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.397) per kilogram, naik 76 persen sejak awal tahun ini, sedangkan harga kopi Arabika di New York naik sebesar 0,45-0,95 sen per pon menjadi 158-162 dolar AS.
Harga-harga yang disebutkan merupakan harga kopi Vietnam tertinggi dalam 30 tahun, lapor media lokal.
Salah satu penyebab kenaikan harga itu adalah musim panen yang belum tiba, sedangkan stok kopi dari musim sebelumnya sebagian besar sudah terjual, kata VnExpress mengutip Vu Duc Con, Wakil Direktur Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Provinsi Dak Lak.
Dia memperkirakan bahwa dalam dua bulan ke depan, harga akan menjadi lebih masuk akal saat tanaman kopi memasuki musim panen.
Menurut Departemen Umum Bea Cukai Vietnam, negara itu mengekspor 8.000 ton kopi dalam delapan bulan pertama tahun ini, meraup pendapatan sebesar 85 juta dolar AS.
Jika negara itu mencapai target yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam untuk mengekspor 1,72 juta ton kopi sepanjang tahun ini, maka rekor pendapatan baru bagi industri kopi Vietnam dalam beberapa dekade akan tercapai.
Menurut Organisasi Kopi Internasional, Vietnam merupakan pengekspor kopi terbesar kedua di dunia setelah Brasil.
Harga kopi robusta melonjak hingga mencapai rekor 68.000 dong Vietnam (100 dong Vietnam = Rp63,3) atau sekitar 2,79 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.397) per kilogram, naik 76 persen sejak awal tahun ini, sedangkan harga kopi Arabika di New York naik sebesar 0,45-0,95 sen per pon menjadi 158-162 dolar AS.
Harga-harga yang disebutkan merupakan harga kopi Vietnam tertinggi dalam 30 tahun, lapor media lokal.
Salah satu penyebab kenaikan harga itu adalah musim panen yang belum tiba, sedangkan stok kopi dari musim sebelumnya sebagian besar sudah terjual, kata VnExpress mengutip Vu Duc Con, Wakil Direktur Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Provinsi Dak Lak.
Dia memperkirakan bahwa dalam dua bulan ke depan, harga akan menjadi lebih masuk akal saat tanaman kopi memasuki musim panen.
Menurut Departemen Umum Bea Cukai Vietnam, negara itu mengekspor 8.000 ton kopi dalam delapan bulan pertama tahun ini, meraup pendapatan sebesar 85 juta dolar AS.
Jika negara itu mencapai target yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam untuk mengekspor 1,72 juta ton kopi sepanjang tahun ini, maka rekor pendapatan baru bagi industri kopi Vietnam dalam beberapa dekade akan tercapai.
Menurut Organisasi Kopi Internasional, Vietnam merupakan pengekspor kopi terbesar kedua di dunia setelah Brasil.