Denpasar (ANTARA) - BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Sub Regional III Bali dan Nusa Tenggara menerima permintaan dari sejumlah operator kapal pesiar mancanegara untuk sandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali untuk tahun 2024 meningkat 45 persen.
“Sudah ada yang mendaftar dan ada kenaikan sekitar 45 persen dari tahun ini,” kata Kepala Pelindo Sub Regional III Bali dan Nusa Tenggara Ali Sodikin di Denpasar, Jumat.
Berdasarkan data Pelindo, jumlah kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Benoa Denpasar pada Januari-6 Oktober 2023 mencapai 30 kapal pesiar dengan membawa 21.679 orang penumpang.
Jumlah itu meningkat signifikan dibandingkan tahun 2022 mencapai 14 kapal pesiar yang membawa hampir 7.000 penumpang.
Peningkatan tersebut, kata dia, seiring berakhirnya status pandemi COVID-19 dan mulai dibukanya pariwisata Indonesia sehingga pembatasan mobilitas manusia antarnegara semakin diperlonggar.
Bahkan, untuk tahun 2025 sudah mulai dibuka untuk pendaftaran daring kapal pesiar asing merapat di Pelabuhan Benoa, Denpasar.
Ia menambahkan di kawasan Pelabuhan Benoa sedang dibangun Pusat Pariwisata Maritim Bali untuk menerima kunjungan kapal pesiar sekaligus ditargetkan sebagai markas kapal pesiar berlabuh.
“Sehingga nanti harapannya masyarakat Indonesia khususnya di Bali kalau mau naik kapal pesiar tidak perlu keluar negeri jadi cukup dari Bali sudah bisa naik kapal pesiar,” katanya.
Ada pun salah satu kapal pesiar jumbo yang singgah di Pelabuhan Benoa yakni MSC Magnifica yang membawa 2.042 penumpang dan 928 awak kapal pada Selasa (4/4).
Sandarnya kapal berbendera Panama itu menjadi sejarah baru karena pertama kalinya melayani kapal pesiar terbesar dengan membawa penumpang turun terbanyak.
Kapal pesiar itu memiliki ukuran panjang 293,8 meter dengan bobot kapal 95.128 gross ton.
Untuk meningkatkan layanan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa disiapkan sejumlah fasilitas di terminal penumpang di antaranya penukaran uang rupiah, anjungan tunai mandiri, gerai informasi hingga stan UMKM.
“Sudah ada yang mendaftar dan ada kenaikan sekitar 45 persen dari tahun ini,” kata Kepala Pelindo Sub Regional III Bali dan Nusa Tenggara Ali Sodikin di Denpasar, Jumat.
Berdasarkan data Pelindo, jumlah kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Benoa Denpasar pada Januari-6 Oktober 2023 mencapai 30 kapal pesiar dengan membawa 21.679 orang penumpang.
Jumlah itu meningkat signifikan dibandingkan tahun 2022 mencapai 14 kapal pesiar yang membawa hampir 7.000 penumpang.
Peningkatan tersebut, kata dia, seiring berakhirnya status pandemi COVID-19 dan mulai dibukanya pariwisata Indonesia sehingga pembatasan mobilitas manusia antarnegara semakin diperlonggar.
Bahkan, untuk tahun 2025 sudah mulai dibuka untuk pendaftaran daring kapal pesiar asing merapat di Pelabuhan Benoa, Denpasar.
Ia menambahkan di kawasan Pelabuhan Benoa sedang dibangun Pusat Pariwisata Maritim Bali untuk menerima kunjungan kapal pesiar sekaligus ditargetkan sebagai markas kapal pesiar berlabuh.
“Sehingga nanti harapannya masyarakat Indonesia khususnya di Bali kalau mau naik kapal pesiar tidak perlu keluar negeri jadi cukup dari Bali sudah bisa naik kapal pesiar,” katanya.
Ada pun salah satu kapal pesiar jumbo yang singgah di Pelabuhan Benoa yakni MSC Magnifica yang membawa 2.042 penumpang dan 928 awak kapal pada Selasa (4/4).
Sandarnya kapal berbendera Panama itu menjadi sejarah baru karena pertama kalinya melayani kapal pesiar terbesar dengan membawa penumpang turun terbanyak.
Kapal pesiar itu memiliki ukuran panjang 293,8 meter dengan bobot kapal 95.128 gross ton.
Untuk meningkatkan layanan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa disiapkan sejumlah fasilitas di terminal penumpang di antaranya penukaran uang rupiah, anjungan tunai mandiri, gerai informasi hingga stan UMKM.