Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus memperkuat pelaksanaan intervensi spesifik pada balita dan anak-anak penderita gizi buruk.
"Salah satunya fokus pada penguatan sektor kesehatan seperti pemberian bantuan asupan makanan bergizi, pencegahan infeksi, memeriksa secara berkala status gizi ibu, pencegahan penyakit menular dan meningkatkan kesehatan lingkungan," kata Penjabat Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Jumat.
Selain itu, dia juga menginstruksikan Posyandu semakin memaksimalkan pemantauan serta memperkuat perannya dalam mengatasi permasalahan kondisi gizi buruk. Sehingga, lanjut dia, di masa depan tidak lagi ditemui kasus gizi buruk yang dialami anak-anak di Kota Palangka Raya.
"Posyandu memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas gizi anak, karena posyandu mampu mendeteksi dini gizi buruk, memberikan penanganan dan konsultasi pencegahan gizi buruk pada anak," katanya.
Pernyataan itu diungkapkan Hera terkait kunjungannya kepada dua anak penderita gizi buruk beberapa waktu lalu. Keduanya adalah Nur Amira (18 bulan) dan Majehan Ilmi (23 bulan), masing-masing memiliki berat badan 6,4 kg.
Baca juga: 7.900 warga Kota Palangka Raya terindikasi masuk kemiskinan ekstrem
“Tentunya kita semua menginginkan kasus gizi buruk di Kota Palangka Raya tidak ada lagi. Oleh karena itu, saya menekankan agar Posyandu lebih memperkuat lagi perannya dalam menanggulangi permasalahan-permasalahan terkait pemenuhan gizi pada anak sebagai generasi masa depan,” kata Hera.
Lebih lanjut Hera menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen dan terus berupaya dalam mengatasi permasalahan stunting atau gizi buruk yang dialami masyarakat melalui berbagai program yang dijalankan.
Meski demikian ia tetap mengajak agar seluruh pemangku kepentingan atau mitra kerja Pemerintah untuk terus bersama-sama dengan bersinergi dalam pemenuhan gizi bagi anak demi menuntaskan permasalahan gizi buruk ini.
“Karena pemenuhan gizi anak sudah menjadi tanggung jawab bersama dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia nasional yang memiliki daya saing dan mampu menjawab berbagai tantangan serta guna menciptakan generasi emas di tahun 2045 mendatang,” kata Hera.
Baca juga: Pemprov-BKKBN Kalteng tingkatkan kolaborasi percepatan penurunan stunting
Baca juga: Dinas Pertanian Palangka Raya cegah kebakaran di kawasan pertanian
Baca juga: Badan Karantina sediakan akses pangan murah bagi warga Palangka Raya
"Salah satunya fokus pada penguatan sektor kesehatan seperti pemberian bantuan asupan makanan bergizi, pencegahan infeksi, memeriksa secara berkala status gizi ibu, pencegahan penyakit menular dan meningkatkan kesehatan lingkungan," kata Penjabat Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Jumat.
Selain itu, dia juga menginstruksikan Posyandu semakin memaksimalkan pemantauan serta memperkuat perannya dalam mengatasi permasalahan kondisi gizi buruk. Sehingga, lanjut dia, di masa depan tidak lagi ditemui kasus gizi buruk yang dialami anak-anak di Kota Palangka Raya.
"Posyandu memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas gizi anak, karena posyandu mampu mendeteksi dini gizi buruk, memberikan penanganan dan konsultasi pencegahan gizi buruk pada anak," katanya.
Pernyataan itu diungkapkan Hera terkait kunjungannya kepada dua anak penderita gizi buruk beberapa waktu lalu. Keduanya adalah Nur Amira (18 bulan) dan Majehan Ilmi (23 bulan), masing-masing memiliki berat badan 6,4 kg.
Baca juga: 7.900 warga Kota Palangka Raya terindikasi masuk kemiskinan ekstrem
“Tentunya kita semua menginginkan kasus gizi buruk di Kota Palangka Raya tidak ada lagi. Oleh karena itu, saya menekankan agar Posyandu lebih memperkuat lagi perannya dalam menanggulangi permasalahan-permasalahan terkait pemenuhan gizi pada anak sebagai generasi masa depan,” kata Hera.
Lebih lanjut Hera menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen dan terus berupaya dalam mengatasi permasalahan stunting atau gizi buruk yang dialami masyarakat melalui berbagai program yang dijalankan.
Meski demikian ia tetap mengajak agar seluruh pemangku kepentingan atau mitra kerja Pemerintah untuk terus bersama-sama dengan bersinergi dalam pemenuhan gizi bagi anak demi menuntaskan permasalahan gizi buruk ini.
“Karena pemenuhan gizi anak sudah menjadi tanggung jawab bersama dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia nasional yang memiliki daya saing dan mampu menjawab berbagai tantangan serta guna menciptakan generasi emas di tahun 2045 mendatang,” kata Hera.
Baca juga: Pemprov-BKKBN Kalteng tingkatkan kolaborasi percepatan penurunan stunting
Baca juga: Dinas Pertanian Palangka Raya cegah kebakaran di kawasan pertanian
Baca juga: Badan Karantina sediakan akses pangan murah bagi warga Palangka Raya