November 2022-Oktober 2023 jadi periode terpanas sepanjang sejarah

Jumat, 10 November 2023 13:44 WIB

Jakarta (ANTARA) - Hasil analisis lembaga pemerhati perubahan iklim Climate Central menunjukkan bahwa November 2022 sampai Oktober 2023 merupakan periode terpanas sepanjang sejarah.

Menurut hasil analisis terkini Climate Central, selama periode itu rata-rata temperatur global 1,3 derajat Celsius di atas temperatur pada masa pra-industri.

"Rekor akan terus terjadi pada tahun depan, terutama ketika El Nino semakin meningkat, dampaknya menyebabkan panas yang tidak biasa," kata Wakil Presiden Bidang Sains Climate Central Andrew Pershing dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.

Ia menyampaikan bahwa dampak iklim parah terjadi di negara-negara berkembang di khatulistiwa dan gelombang panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim melanda Amerika Serikat, India, Jepang, dan Eropa.

Kondisi itu menggarisbawahi bahwa tidak ada yang aman dari dampak perubahan iklim.

Baca juga: Pentingnya hidrasi dan mineral saat lari marathon di cuaca panas

Menurut hasil Studi Climate Central, sebagai salah satu negara Asia yang beriklim tropis Indonesia juga mengalami kenaikan suhu dalam setahun terakhir.

Berdasarkan perhitungan Indeks Pergeseran Iklim, Indonesia menempati urutan teratas di antara negara-negara anggota G20 dengan angka rata-rata 2,4, mengalahkan Arab Saudi (2,3) dan Meksiko (2,1).

Hasil analisis Climate Central pada 14 kota di Indonesia menunjukkan bahwa ada sembilan kota yang mengalami hari terpanas beruntun.

Jakarta dan Tangerang tercatat mengalami hari terpanas beruntun selama 17 hari, membuat kedua kota itu bersama dengan New Orleans di Amerika Serikat menempati urutan kedua dalam daftar kota-kota dunia dengan hari terpanas beruntun.
Baca juga: Berikut rekomendasi tempat wisata dingin di Indonesia di tengah cuaca panas

Kota Houston di Amerika Serikat berada di peringkat teratas dalam daftar itu dengan 22 hari terpanas beruntun.

Hasil studi juga menunjukkan bahwa sebanyak 7,8 miliar jiwa atau 99 persen dari umat manusia mengalami suhu hangat di atas rata-rata selama November 2022 sampai Oktober 2023.

Hanya Islandia dan Lesotho yang suhunya tercatat lebih dingin dari biasanya selama periode itu.

Prof Edvin Aldrian, peneliti BRIN yang menjadi penulis Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change, kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat Celsius dikhawatirkan lebih cepat terjadi dari yang diperkirakan pada 2030 dengan kondisi kenaikan suhu saat ini.

"Memang ada faktor-faktor alam seperti fenomena El Nino, atau posisi matahari yang mendekati Bumi, tetapi aktivitas manusialah yang paling banyak memengaruhi kenaikan suhu global ini," katanya.

Baca juga: Tips jaga kebugaran tubuh saat cuaca panas

Baca juga: Ini manfaat madu hutan untuk kesehatan di tengah cuaca panas penuh polusi

Baca juga: Tips berpakain untuk muslimah agar tetap tampil apik saat cuaca panas

Pewarta : Zubi Mahrofi
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ini minuman panas yang mampu membantu tangkal stres

20 November 2024 11:39 Wib

Specs dan Piero Indonesia rilis lini produk musim panas 2025

16 November 2024 22:05 Wib

BMKG: Waspada suhu panas mencapai 38,4 derajat Celcius

28 October 2024 15:54 Wib

Belasan warga Korsel meninggal akibat gelombang panas

06 August 2024 16:50 Wib

Gelombang panas di Korsel sebabkan ratusan orang masuk rumah sakit

04 August 2024 16:54 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 14 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib