Antisipasi potensi krisis pangan global, Pemprov Kalteng lakukan mitigasi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melakukan mitigasi sejak dini sebagai langkah antisipasi potensi krisis pangan secara global mengacu berbagai perkembangan saat ini.

 

"Kita tahu kondisi secara global, adanya konflik sejumlah negara dan lainnya, sehingga kita berupaya mengantisipasi segala kemungkinan termasuk krisis pangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Rabu.

 

Hal itu dia sampaikan usai memimpin rakor pencegahan krisis pangan bersama lintas sektor yang di antaranya melibatkan Badan Pusat Statistik, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Bulog, serta lainnya.

 

Adapun langkah mitigasi yang pihaknya lakukan terhadap antisipasi potensi krisis pangan global tersebut, yakni melakukan kajian kesiapsiagaan krisis pangan bersama lintas sektor berdasar kondisi faktual di lapangan.

 

Kemudian menyusun rekomendasi kebijakan kesiapsiagaan berdasar skala prioritas dan faktor penyebab, serta menyiapkan langkah strategis seperti meningkatkan cadangan pangan daerah.

 

"Termasuk penguatan sistem pangan termasuk suplai diversifikasi pangan, hingga penguatan konektivitas, distribusi dan perdagangan komoditas pangan, maupun mitigasi lainnya yakni mengalokasikan APBD untuk kesiapsiagaan 2024," jelasnya.

Baca juga: Pemprov Kalteng lakukan penguatan cegah radikalisme dan terorisme

 

Lebih lanjut Riza menegaskan, secara umum untuk pasokan maupun ketersediaan pangan di Kalteng dalam kondisi aman dan mencukupi, sehingga di sini pemprov hanya mengambil langkah-langkah untuk antisipasi terhadap segala kemungkinan.

 

Adapun berdasarkan data neraca pangan Kalteng saat ini, untuk 11 komoditas pangan strategis semua masih dalam kondisi surplus, mulai dari beras, minyak goreng, gula, bawang merah, bawang putih, serta lainnya.

 

"Semua masih dalam kondisi aman, misalnya untuk beras, kebutuhan mencapai 5.889 ton sedangkan ketersediaan adalah 63.521 ton, sehingga surplus 57.633 ton atau ketahanan stok sekitar 11 minggu," jelasnya.

Baca juga: Pemprov sosialisasikan SP4N-LAPOR! ke kalangan akademisi dan mahasiswa di Kalteng

Baca juga: Diskominfosantik Kalteng laksanakan pendampingan dalam pemanfaatan Simphoni

Baca juga: Wagub sebut SK Masyarakat Hukum Adat Rungan wujud komitmen Pemprov Kalteng