Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah kelurahan di wilayah Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah mulai terendam banjir akibat luapan sungai yang berada tidak jauh dari permukiman warga setempat.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan di Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Heri Fauzi di Palangka Raya Sabtu mengatakan, sampai saat ini ada sembilan kelurahan yang kawasan permukiman warganya mulai terendam banjir akibat luapan air sungai.
"Pertama di Kelurahan Palangka, Pahandut, Petuk Katimpun, Bukit Tunggal, Marang, Tanjung Pinang, Bereng Bengkel, Kameloh, dan Kelampangan. Dari kelurahan yang saya sebutkan itu sudah ada permukiman warga yang terendam banjir juga," kata Heri.
Dia menjelaskan, upaya yang dilakukan oleh personel BPBD Kota dan relawan lainnya adalah gencar melakukan pemantauan dan memberikan imbauan kepada masyarakat yang kawasannya sudah terendam banjir.
Bahkan pihaknya juga mengingatkan ketika kondisi banjir akan muncul sejumlah bahaya, salah satunya seperti konsleting kabel listrik dan masuknya binatang buas ke dalam rumah.
"Para orang tua juga agar selalu menjaga balitanya agar tidak hanyut atau tenggelam akibat banjir yang melanda di sekitar permukimannya itu. Berkaca pada tahun lalu, hal tersebut pernah terjadi," katanya.
Heri Fauzi juga menambahkan, kepada para orang tua juga wajib memperhatikan anak-anaknya saat main air agar menghindari terjadinya anak tersebut hanyut terseret arus banjir.
"Mandi boleh saja, tapi harus diperhatikan oleh para orang tuanya dengan maksud menghindari terjadinya terseret arus banjir," kata Heri Fauzi.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan di Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Heri Fauzi di Palangka Raya Sabtu mengatakan, sampai saat ini ada sembilan kelurahan yang kawasan permukiman warganya mulai terendam banjir akibat luapan air sungai.
"Pertama di Kelurahan Palangka, Pahandut, Petuk Katimpun, Bukit Tunggal, Marang, Tanjung Pinang, Bereng Bengkel, Kameloh, dan Kelampangan. Dari kelurahan yang saya sebutkan itu sudah ada permukiman warga yang terendam banjir juga," kata Heri.
Dia menjelaskan, upaya yang dilakukan oleh personel BPBD Kota dan relawan lainnya adalah gencar melakukan pemantauan dan memberikan imbauan kepada masyarakat yang kawasannya sudah terendam banjir.
Bahkan pihaknya juga mengingatkan ketika kondisi banjir akan muncul sejumlah bahaya, salah satunya seperti konsleting kabel listrik dan masuknya binatang buas ke dalam rumah.
"Para orang tua juga agar selalu menjaga balitanya agar tidak hanyut atau tenggelam akibat banjir yang melanda di sekitar permukimannya itu. Berkaca pada tahun lalu, hal tersebut pernah terjadi," katanya.
Heri Fauzi juga menambahkan, kepada para orang tua juga wajib memperhatikan anak-anaknya saat main air agar menghindari terjadinya anak tersebut hanyut terseret arus banjir.
"Mandi boleh saja, tapi harus diperhatikan oleh para orang tuanya dengan maksud menghindari terjadinya terseret arus banjir," kata Heri Fauzi.