Jakarta (ANTARA) - Beredar di media sosial sebuah poster berisi beberapa poin yang dirangkum dan dinyatakan sebagai pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Dalam poster tersebut dituliskan "Indonesia dimiskinkan" dengan latar belakang poster Jokowi dan Prabowo.
Dinarasikan anggaran Rp63,8 triliun dijual oleh Jokowi dan menyebabkan dana pegawai pemda nihil, tiga perusahaan akan dijual, pabrik kertas leces dijual murah demi dana kampanye, tujuh BUMN pailit hingga Sri Mulyani mengundurkan diri karena kecewa.
Namun, benarkah Sri Mulyani menyatakan poin-poin tersebut seperti dalam poster?
Unggahan poster yang menarasikan Sri Mulyani sebut biaya negara habis untuk membiayai kampanye Prabowo-Gibran . Faktanya, Staf Khusus Kemenkeu, Yustinus Prastowo menjelaskan diakun media sosialnya poin-poin dalam poster tersebut merupakan hoaks. (X)
Penjelasan:
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo menjelaskan diakun media sosialnya poin-poin dalam poster tersebut merupakan hoaks.
Terkait pernyataan kekecawaan Sri Mulyani karena anggaran belanja Alutsista 63,8T yang disetujui Jokowi, Menkeu mengatakan peningkatan anggaran alutsista wajar dan penting untuk penguatan di tengah potensi ancaman dan dinamika politik luar negeri dan tidak menyebutkan adanya kekecewaan.
Terkait pernyataan membangkrutkan tujuh BUMN dengan alasan kekurangan dana tersebut merupakan pernyataan Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmojo yang mengungkapkan pembubaran ketujuh BUMN tersebut karena dinilai tidak lagi mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara.
Terkait Sri Mulyani kecewa dan mengajukan pengunduran diri, hingga saat ini, tidak ada pernyataan Sri Mulyani mengundurkan diri dari jabatan Menkeu, meskipun ada rumor beredar.
Terkait biaya negara dihabiskan untuk membiayai kampanye Prabowo-Gibran, tidak ditemukan berita tersebut dan sama sekali tidak ada pernyataan Menkeu Sri Mulyani.
Dengan demikian, poster Sri Mulyani sebut biaya negara habis untuk membiayai kampanye Prabowo-Gibran merupakan hoaks.
Klaim: Sri Mulyani sebut biaya negara habis untuk membiayai kampanye Prabowo-Gibran
Rating: Hoaks
Dalam poster tersebut dituliskan "Indonesia dimiskinkan" dengan latar belakang poster Jokowi dan Prabowo.
Dinarasikan anggaran Rp63,8 triliun dijual oleh Jokowi dan menyebabkan dana pegawai pemda nihil, tiga perusahaan akan dijual, pabrik kertas leces dijual murah demi dana kampanye, tujuh BUMN pailit hingga Sri Mulyani mengundurkan diri karena kecewa.
Namun, benarkah Sri Mulyani menyatakan poin-poin tersebut seperti dalam poster?
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo menjelaskan diakun media sosialnya poin-poin dalam poster tersebut merupakan hoaks.
Terkait pernyataan kekecawaan Sri Mulyani karena anggaran belanja Alutsista 63,8T yang disetujui Jokowi, Menkeu mengatakan peningkatan anggaran alutsista wajar dan penting untuk penguatan di tengah potensi ancaman dan dinamika politik luar negeri dan tidak menyebutkan adanya kekecewaan.
Terkait pernyataan membangkrutkan tujuh BUMN dengan alasan kekurangan dana tersebut merupakan pernyataan Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmojo yang mengungkapkan pembubaran ketujuh BUMN tersebut karena dinilai tidak lagi mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara.
Terkait Sri Mulyani kecewa dan mengajukan pengunduran diri, hingga saat ini, tidak ada pernyataan Sri Mulyani mengundurkan diri dari jabatan Menkeu, meskipun ada rumor beredar.
Terkait biaya negara dihabiskan untuk membiayai kampanye Prabowo-Gibran, tidak ditemukan berita tersebut dan sama sekali tidak ada pernyataan Menkeu Sri Mulyani.
Dengan demikian, poster Sri Mulyani sebut biaya negara habis untuk membiayai kampanye Prabowo-Gibran merupakan hoaks.
Klaim: Sri Mulyani sebut biaya negara habis untuk membiayai kampanye Prabowo-Gibran
Rating: Hoaks